logo Kompas.id
OpiniCampur Kode dalam Berbahasa
Iklan

Campur Kode dalam Berbahasa

Penggunaan campur kode merupakan impak dari kedwibahasaan mayoritas masyarakat Indonesia. Tak jarang akibatnya bisa membuat salah satu pihak nelangsa.

Oleh
Didik Durianto
· 3 menit baca
Penggunaan campur kode merupakan impak dari kedwibahasaan mayoritas masyarakat Indonesia. Tak jarang hal itu menimbulkan miskomunikasi.
KOMPAS

Penggunaan campur kode merupakan impak dari kedwibahasaan mayoritas masyarakat Indonesia. Tak jarang hal itu menimbulkan miskomunikasi.

Selisih paham gara-gara salah tangkap bisa berdampak runyam dalam aktivitas berbahasa sehari-hari. Gangguan dalam berkomunikasi, ucapan yang sukar dimengerti, dan perbedaan bahasa atau dialek dituding menjadi pemicu miskomunikasi sebuah percakapan.

Perkara gangguan dalam berkomunikasi berujung nelangsa betul-betul dialami tetangga penulis sekitar tahun 1995. Demi menghemat ongkos balik ke kampung, si bapak tersebut mencari tumpangan di pinggir jalan yang bising pada sebuah malam buta di Ibu Kota. Ketika ada truk melintas, sang bapak buru-buru melambaikan tangan sembari berujar, ”Pak… Pak… ke Solo? Solo? Numpang, ya!”

Editor:
SRI REJEKI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000