logo Kompas.id
OpiniPolitik Lato-lato
Iklan

Politik Lato-lato

Kuasa wicara memperjuangkan kepentingan rakyat adalah esensi dari DPR. DPR perlu mengasah ”compassion” dengan derita rakyat, punya sensitivitas politik.

Oleh
BUDIMAN TANUREDJO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/M2_A71VwLUbq21ieZRtxVMM4MkM=/1024x1550/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F01%2F18%2F97dd5db4-d802-4dd7-af65-4c78c95387ab_jpg.jpg

Permainan lato-lato lagi nge-hit. Di banyak tempat, anak-anak, orang dewasa, politisi, sampai selebritas ikut bermain lato-lato. Ingatan saya terbawa pada masa remaja. Permainan lato-lato pernah populer pada 1980-an. Romantisisme kembali ke masa lalu tampaknya lagi nge-tren. Ada teriakan kembali ke UUD 1945 yang asli. Ada pula ikhtiar politik-konstitusional untuk mengembalikan sistem pemilu menjadi tertutup seperti yang digunakan di pemilu pada era Orde Baru dan Pemilu 1999. Ada pertentangan antara sistem pemilu proporsional terbuka dan sistem pemilu proporsional tertutup.

”Nasib” soal sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup berada di tangan Mahkamah Konstitusi (MK). Yang membongkar sistem proporsional semi-terbuka menjadi proporsional terbuka juga MK pada Desember 2008. Pada mulanya, sistem proporsional semi-terbuka menggunakan persentase 30 persen dari bilangan pembagi pemilih (BPP). Jika tidak ada caleg yang menembus 30 persen dari BPP, caleg akan ditentukan sesuai dengan nomor urut.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000