Kata ”healing” dan ”refreshing” adalah dua hal yang berbeda. Pemadanan untuk kedua hal itu belum memuaskan mengingat masyarakat masih senang memakai ”healing” dan ”refreshing”.
Oleh
Lucia Dwi Puspita Sari
·2 menit baca
Dalam tulisan di rubrik ini beberapa waktu lalu, Retmawati memilih kata pemulihan sebagai padanan dari healing (”Healing, Antara Pemulihan dan Liburan”, 30 April 2022). Padanan ini sangat disarankan untuk dipakai, paling tidak untuk meminimalkan penggunaan kata-kata asing yang merebak di Tanah Air.
Dalam tulisan kali ini, saya tidak akan membicarakan padanan healing yang tingkat penggunaannya di masyarakat belum memuaskan, tetapi lebih ke pembedaan dengan penyegaran kembali sebagai padanan refreshing.
Harus kita akui, kata healing hingga saat ini masih populer di antara kaum muda seiring melonggarnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Semua tempat pariwisata diperbolehkan kembali menerima wisatawan, tak terkecuali Pulau Dewata, Bali.
Dengan alasan bosan dan jenuh, banyak orang berbondong-bondong menuju tempat wisata. Sebenarnya apa sih perbedaan healing dengan refreshing, sebuah kata yang sudah lebih dahulu kita kenal bertahun-tahun lalu.
Oxford Dictionary menyatakan healing sebagai the process of becoming or making someone or something healthy again, the process of getting better after an emotional shock. Proses yang membuat seseorang menjadi sehat kembali atau menjadi lebih baik kembali setelah ada guncangan emosional. Nah, apakah semua orang yang pergi berwisata itu terguncang jiwanya?
Bagaimana dengan definisi healing berdasarkan (ilmu) psikologi. Dilansir dari pijarpsikologi.id, self-healing adalah proses penyembuhan diri sendiri dari luka batin, luka yang disimpan di dalam hati, sehingga mengganggu aktivitas keseharian dan menimbulkan kelelahan batin.
Untuk menyembuhkan luka batin yang ada itu, seseorang harus menghadapinya, bukan lari dari masalah tersebut. Seseorang harus hidup berdampingan dengan situasi yang tidak nyaman itu.
Proses healing inilah yang membutuhkan waktu cukup lama, bahkan terkadang seseorang harus berkonsultasi dengan psikiater untuk menyembuhkan luka itu. Pada akhirnya healing akan mencapai puncaknya apabila kita bisa menemukan solusi atas luka kita atau kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri apabila luka itu timbul kembali.
Sementara itu, refreshing berarti ’penyegaran kembali jiwa dan raga’. Kata ini diturunkan dari kata dasar to refresh yang berarti ’menyegarkan kembali’. Proses ini bisa melupakan sesaat masalah atau luka batin yang ada tanpa menyembuhkannya.
Sebenarnya apa sih perbedaan healing dengan refreshing, sebuah kata yang sudah lebih dahulu kita kenal bertahun-tahun lalu.
Kalau perlu penyembuhan dari luka atau masalah itu sendiri, yang kita perlukan adalah healing. Namun, apabila kita lari dari masalah terus-menerus, tanpa menyembuhkan luka yang ada, itu berarti saatnya kita perlu pergi ke psikolog.
Supaya akhir pekan ini kita bisa refreshing dengan menyenangkan dan bebas, sebaiknya healing harus dilakukan lebih dahulu, berdamai dengan semua masalah yang ada.
Jadi, healing dulu, baru refreshing, alias pulihkan dulu jiwa dan raga, selanjutnya kita lakukan penyegaran diri.