Kata ”stadion” dan ”arena” ternyata sudah lama digunakan. Kata ”arena” bahkan pernah ditujukan sebagai tempat adu gladiator. Dari manakah kedua kata itu berasal?
Oleh
Bobby Steven MSF
·3 menit baca
Penggemar olahraga tentu akrab dengan stadion dan arena. Akan tetapi, pernahkah kita bertanya, dari bahasa mana saja bahasa Indonesia menyerap kata stadion dan arena?
Bahasa persatuan kita kemungkinan besar menyerap kata stadion dari kata bahasa Latin, stadium. Aslinya, kata stadium ini berasal dari kata bahasa Yunani, stádion.
Pada akhir abad ke-14, stadium berarti sebuah arena balap lari. Sejatinya, kata Yunani stádion merujuk pada seperdelapan mil Romawi atau sekitar 185 meter.
Fungsi tanah berpasir atau harena adalah untuk menyerap tumpahan darah gladiator, tahanan, dan atau binatang buas.
Lokasi balap lari dan pacuan kuda yang dijadikan patokan panjang satu stádion berada di Olimpia, kota asal Olimpiade. Panjang lintasan di Olimpia adalah satu stádion.
Dalam bahasa Inggris, ungkapan running track atau lintasan lari pertama kali tercatat pada tahun 1600. Ungkapan ini merujuk pada struktur oval stadion dengan barisan kursi untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga.
Dengan demikian, terjadi pergeseran makna. Pada masa Yunani kuno, stádion pertama-tama merujuk pada standar ukuran panjang lintasan lari dan pacuan kuda (setara 185 meter).
Lambat laun stádion merujuk pada bangunan oval di mana olahraga (lari) diperlombakan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V menakrifkan stadion sebagai lapangan olahraga yang dikelilingi tempat duduk.
Menariknya, kata stadion telah digunakan pula dalam Alkitab. Paulus menulis kepada jemaat di Korintus sekitar tahun 53 M, ”Tidak tahukah kamu bahwa dalam gelanggang pertandingan (stádion) semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah?” (1 Kor 9: 24).
Hasil penggalian arkeologis membuktikan keberadaan sebuah stadion di Korintus. Menurut Joseph Free (1992: 278), stadion itu digunakan untuk menyelenggarakan isthmia (lomba pacuan kuda dan atletik) setiap dua tahun.
Olimpiade pertama digelar pada 776 SM, sementara isthmia pertama dilaksanakan pada 582 SM. Dengan demikian, kata stadion mungkin telah digunakan sejak abad ke-7 SM.
Menyerap tumpahan darah
Kata lain yang terkait dengan pertandingan olahraga adalah arena atau gelanggang. Berbeda dengan kata stadion yang berasal dari kata Yunani, arena berasal dari kata Latin harena.
Harena berarti ’pasir’. Kata ini menjadi asal kata bahasa Spanyol arena, kata bahasa Italia réna, dan kata bahasa Perancis arène. Ketiganya berarti ’pasir’.
Harena merujuk pada tanah berpasir di tengah amfiteater. Pada zaman Romawi kuno, amfiteater seperti koloseum digunakan untuk pertandingan gladiator. Gladiator diadu dengan sesama gladiator atau binatang buas. Amfiteater juga digunakan untuk mengeksekusi tahanan. Nah, fungsi tanah berpasir atau harena adalah untuk menyerap tumpahan darah gladiator, tahanan, dan atau binatang buas.
Lambat laun kata arena mulai digunakan untuk menyebut gelanggang pertandingan secara umum, bukan hanya tanah berpasir di gelanggang pertandingan gladiator. Maklum, adu gladiator secara berdarah-darah sudah lama punah seiring runtuhnya Kekaisaran Romawi pada abad ke-5.