Mantra Xavi Hernandez, Jalan Kebangkitan Barcelona
Barcelona tiba-tiba jadi penantang serius Real Madrid di Liga Spanyol. Mantra Xavi memberikan secercah cahaya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BARCELONA, MINGGU — Barcelona semakin dekat dengan Real Madrid di puncak klasemen seusai memastikan kemenangan tipis 1-0 atas Las Palmas di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Minggu (31/3/2024) dini hari WIB. Dengan ini Barcelona sudah tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan beruntun di liga. ”Mantra” Pelatih Xavi Hernandez diduga menjadi senjata tak terlihat dalam jalan kebangkitan Barca.
Raphinha menjadi pahlawan kemenangan Barca berkat gol semata wayangnya di menit ke-59. Penyerang sayap yang didatangkan dari Leeds United itu memecah kebuntuan Barca yang sejak menit-menit awal mengambil inisiatif serangan, tetapi selalu bisa digagalkan lini belakang Las Palmas.
Tidak ada sesuatu yang berubah. Kami berbicara secara internal apa yang hilang dari kami. Kami tahu apa yang harus kami lakukan.
Xavi, dalam laga ini, harus menyaksikan perjuangan para pemainnya dari tribune lantaran tengah menjalani skorsing dua pertandingan. Di pertandingan sebelumnya melawan Atletico Madrid, Xavi diganjar kartu merah karena dinilai melancarkan protes yang sangat agresif. Asisten pelatih, Oscar Hernandez, untuk sementara menggantikan Xavi dalam memberikan instruksi dari tepi lapangan.
Meski tidak mendampingi para pemainnya, Xavi punya senjata tidak terlihat yang entah kebetulan atau tidak telah membimbing timnya keluar dari kegelapan. Semenjak mengumumkan akan mengundurkan diri di akhir musim setelah kalah telak 3-5 di kandang dari Villarreal, grafik permainan Barca meningkat. Mereka tidak pernah menelan kekalahan dalam delapan pertandingan di liga.
Jumlah pertandingan tak terkalahkan Barca semakin panjang menjadi sembilan pertandingan seiring dengan kemenangan atas Las Palmas. Jika dihitung di semua kompetisi, Barca sudah tak terkalahkan dalam 11 pertandingan. Di Liga Spanyol, ”Blaugrana” pun naik menggantikan Girona di peringkat kedua yang sebelumnya menjadi pesaing terdekat Real Madrid memperebutkan gelar juara liga.
Di internal Barca, belum ada yang memahami mengapa kata-kata pengunduran diri dari Xavi itu secara kebetulan mengiringi kebangkitan timnya. Namun, jawaban muncul dari pengakuan Raphinha yang diminta pendapatnya tentang hal tersebut seusai merayakan kemenangan atas Las Palmas.
Menurut Raphinha, keputusan Xavi itu bukanlah pemicu terjadinya perubahan di tubuh Barca. ”Tidak ada sesuatu yang berubah. Kami berbicara secara internal apa yang hilang dari kami. Kami tahu apa yang harus kami lakukan. Lalu, kami memainkan pertandingan yang luar biasa,” katanya.
Raphinha tidak menjelaskan secara rinci apa yang dia maksud sebagai sesuatu yang hilang di timnya. Dia menambahkan, Barca akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk mempertahankan gelar juara liga.
Tambahan tiga poin dari Las Palmas memperpendek selisih poin Barca dan Real di puncak klasemen menjadi lima poin dari sebelumnya delapan poin. Barca berharap Real tergelincir ketika menghadapi Athletic Bilbao pada Senin (1/4/2024) dini hari WIB.
Apabila sukses mengalahkan Bilbao, selisih poin Real dan Barca akan kembali melebar menjadi delapan poin. Hal itu tentu menyulitkan Barca di saat Liga Spanyol hanya menyisakan delapan pekan.
”Kami telah menyelesaikan pekerjaan rumah kami hari ini dan mendapatkan tiga poin yang kami perlukan untuk tetap berjuang,” kata Xavi.
Kecerdikan Raphinha
Raphinha mengambil panggung laga ini sepenuhnya dengan menjadi bintang lapangan meski ditempatkan bukan di posisi utamanya. Pemain berpaspor Brasil itu biasanya dipercaya di pos penyerang sayap kanan.
Akan tetapi, Raphinha kali ini ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri untuk mengakomodasi pemain muda yang tengah naik daun, Lamine Yamal, yang diberikan keleluasaan bermain sebagai penyerang sayap kanan.
Walau bermain di luar posisi yang biasa ditempati, Raphinha tetap mampu bersinar. Berkat kecerdikannya, Barca mampu mengamankan tiga poin penting tersebut. Dia berperan melemahkan benteng pertahanan Las Palmas dengan memicu kartu merah terhadap kiper Alvaro Valles.
Menerima umpan terukur dari Sergi Roberto, Raphinha memanfaatkan kecepatannya dalam mengejar bola melewati perangkap off-side bek-bek Las Palmas. Upaya Raphinha itu berupaya dijegal Valles. Namun, Valles langsung diganjar kartu merah karena menjatuhkan Raphinha yang sedang berusaha mengontrol bola.
Adapun gol kemenangan Barca juga berkat kecerdikannya dalam memanfaatkan ruang sekecil apa pun di antara bek dan kiper. Melihat Joao Felix mengambil ancang-ancang melepaskan umpan, Raphinha dengan sigap berlari ke dalam kotak penalti dan menyambut umpan. Dengan mudah dia menyundul bola untuk menaklukkan kiper pengganti, Aaron Escandell, yang telanjur keluar dari sarangnya untuk memotong jalur umpan.
Hingga laga usai, tidak ada lagi gol tambahan tercipta. Laga ini menyisakan pekerjaan rumah bagi Blaugrana yang tidak begitu efisien dalam menyelesaikan peluang. Sepanjang laga, Barca mencatatkan 14 tembakan dan hanya dua yang mengarah tepat ke gawang. Nilai ekspektasi gol (expected goal/xG) Barca pun tergolong rendah, yaitu hanya 1,69. Dengan nilai xG itu, Barca setidaknya bisa mencetak dua gol apabila tampil lebih efisien.
”Pertandingan ini sulit. Kami tahu kualitas Las Palmas. Kami memainkan pertandingan yang sangat bagus. Gol (yang saya cetak) akan menjadi momen untuk laga yang akan datang,” kata Raphinha.
Setelah melawan Las Palmas, Barca mendapat waktu istirahat yang cukup selama 11 hari menjelang menghadapi tantangan sesungguhnya di Liga Champions Eropa. Di babak perempat final, Barca sudah ditunggu raksasa Perancis, Paris Saint-Germain. Kemenangan atas Las Palmas tentunya akan meningkatkan moral dan kepercayaan diri para pemain Barca. (REUTERS)