Zohri Tingkatkan Daya Tahan Kecepatan untuk Kualifikasi Olimpiade
Demi tiket ke Olimpiade Paris 2024, Lalu Muhammad Zohri memperbaiki kekurangan pada Asian Games Hangzhou 2022.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sprinter andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, terus mematangkan persiapan untuk mengikuti tiga ajang kualifikasi Olimpiade Paris 2024 hingga Juni. Zohri memperbaiki kekurangan saat berlaga di Asian Games Hangzhou 2022, enam bulan lalu, termasuk meningkatkan speed endurance atau daya tahan kecepatan. Dia pun akan melakukan time trial untuk menguji catatan waktunya.
Zohri akan melaksanakan time trial di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (9/3/2024) pagi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur catatan waktu Zohri sebelum mengikuti kualifikasi pertama. Dari tiga jalur kualifikasi, Zohri akan menempuh jalur menembus limit atau batas waktu minimal.
Setelah Asian Games Hangzhou 2022, saya banyak berbenah. Ada beberapa hal yang kurang, seperti daya tahan kecepatan. Fokus latihan saat ini pada aspek itu.
Untuk bisa mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris 2024, Zohri harus memenuhi syarat limit atau batas waktu minimal 10,00 detik. Catatan waktu terbaik Zohri ialah 10,03 detik di Osaka Grand Prix 2019 di Jepang ketika memastikan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan, Zohri akan mengikuti Tokyo Open untuk 87th Tokyo Athletics Open Championships (27-28 April 2024). Lalu, Korea Open Athletics Meeting (4-5 Mei 2024) dan Taiwan Athletics Open (1-2 Juni 2024).
”Namun, masih ada kemungkinan untuk perubahan, tergantung perkembangan latihan,” kata Tigor.
Sejak Januari 2024, Zohri sudah mulai intensif berlatih enam hari dalam seminggu di Stadion Madya Gelora Bung Karno. Latihan dilakukan di trek ataupun pusat kebugaran. Waktu latihan juga bervariasi antara pagi, sore, atau pagi dan sore dalam sehari.
”Setelah Asian Games Hangzhou 2022, saya banyak berbenah. Ada beberapa hal yang kurang, seperti daya tahan kecepatan. Fokus latihan saat ini pada aspek itu,” ucap Zohri selepas latihan pekan lalu.
Di Asian Games Hangzhou, Zohri harus puas finis keenam dari total tujuh peserta yang menyelesaikan perlombaan 100 meter. Catatan waktunya ialah 10,16 detik. Pada semifinal, Zohri mencatat waktu terbaik ketiga dengan 10,13 detik.
Saat lomba dimulai, Zohri sebenarnya sempat memimpin hingga sekitar 70 meter jarak perlombaan. Namun, memasuki 30 meter jelang finis, pelari berusia 23 tahun itu kehilangan keseimbangan sehingga irama langkah kakinya berantakan. Akibatnya, para pelari di belakangnya menyalip finis lebih dahulu.
”Di Asian Games, kan, terlihat sekali masalah daya tahan ini, ketika sempat memimpin, lalu lama-lama semakin mundur. Maka dari itu, daya tahan kecepatan akan ditingkatkan. Dan yang paling penting, saya mencoba menghindari cedera,” tutur Zohri.
Zohri berkali-kali didera cedera, mulai dari robek ACL sebelum Olimpiade 2020, cedera hamstring kanan di SEA Games 2021, sampai cedera otot paha depan pada SEA Games Kamboja 2023. Di Hangzhou, Zohri menuturkan, penampilannya belum bisa maksimal karena belum pulih sepenuhnya dari cedera.
Hal senada disampaikan Eni Nuraini, pelatih sprint PB PASI. Eni mengatakan, performa Zohri di Hangzhou tak lepas dari porsi latihan yang disesuaikan dengan saran tim medis. Sebelum Hangzhou, program latihan anak asuhannya itu belum 100 persen karena berkaitan dengan pemulihan cedera.
”Namun, untuk saat ini, program latihannya sudah hampir 100 persen. Kondisi Zohri pun baik, cedera tidak kambuh. Kami berusaha agar Zohri kembali ke performa terbaiknya,” tutur Eni.
Eni pun tidak mempermasalahkan pelaksanaan ajang kualifikasi yang beruntun. Menurut Eni, Zohri memang membutuhkan lebih banyak perlombaan untuk terus mengasah catatan waktunya.
Selain Zohri, atlet atletik lain yang juga akan mengikuti kualifikasi Olimpiade Paris 2024 adalah pelari jarak jauh Indonesia, Odekta Elvina Naibaho. Odekta akan mengikuti satu ajang kualifikasi, yaitu Daegu Marathon di Daegu, Korea Selatan, 7 April 2024.
Limit untuk maraton putri ialah 2 jam 26 menit 50 detik. Adapun catatan waktu terbaik Odekta ialah 2 jam 37 menit 51 detik yang diukir di Asian Games Hangzhou.