Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, lolos ke final lari 100 meter Asian Games 2022. Kali ini, dia bertekad merebut medali setelah gagal di final Asian Games 2018.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·3 menit baca
HANGZHOU, KOMPAS — Pelari andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, menembus final lari 100 meter Asian Games Hangzhou 2022. Dalam heat pertama semifinal di Stadion Utama Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, pelari asal Nusa Tenggara Barat itu finis pertama dengan waktu 10,12 detik. Dia bertekad tampil lebih baik untuk meraih medali di laga final malam nanti yang berselang sekitar 2 jam 30 menit setelah semifinal.
Zohri berada di lintasan tujuh heat pertama semifinal yang berlangsung pada Sabtu (30/9/2023) pukul 19.30 waktu setempat. Pelari yang mencatat waktu terbaik ketiga pada babak penyisihan dengan 10,22 detik itu berada satu heat dengan sejumlah pelari yang di atas kertas lebih unggul, seperti wakil Jepang, Kiryu Yoshihide, yang memiliki rekor waktu personal lebih baik dengan 9,98 detik dan wakil Taiwan, Yang Chun-han, yang meraih perak 200 meter Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Namun, berkat keluar start block dengan mulus, Zohri bisa bersaing ketat bersama Yoshihide dan Yang di awal-awal lomba. Melewati 30 meter lintasan perlombaan, Zohri bisa sedikit lebih unggul atas lawan-lawannya. Dia terus mempertahankan kecepatannya dan meninggalkan lawan-lawannya yang melambat.
Zohri pun bisa finis pertama. Menyusul kemudian justru pelari asal Malaysia, Muhammad Azeem Bin Mohd Fahmi, yang finis kedua dengan waktu 10,17 detik dan wakil Bahrain, Saeed Saad Al Khaldi, yang finis ketiga dengan 10,19 detik.
Sebaliknya, Yoshihide melorot ke urutan keempat dengan 10,23 detik dan Yang di peringkat kelima dengan 10,23 detik. ”Alhamdulillah, saya bersyukur bisa mencatat waktu lebih baik dibandingkan kemarin (semifinal),” ujar Zohri sehabis perlombaan tersebut.
Peluang di final
Hasil itu membuat Zohri lolos ke final yang berlangsung pada Sabtu pukul 21.55 WIB. Pelari berusia 23 tahun itu cukup optimis dalam menatap babak penentuan tersebut. Setidaknya, dia bermodalkan status sebagai pelari tercepat ketiga semifinal yang di atas kertas berpotensi untuk meraih medali.
Secara statistik, performa Zohri sedang menanjak. Pelari kelahiran Lombok Utara, NTB, itu mampu mengukir waktu terbaik di musim ini dalam dua lomba terakhir, yaitu 10,22 detik di penyisihan Asian Games 2022 sebelum 10,12 detik di semifinal tersebut.
Untuk final, persiapan saya hanya pemanasan ringan. Selain itu, menjaga pikiran agar tetap tenang dengan banyak-banyak berdoa. (Lalu M Zohri)
Maka, Zohri percaya diri meskipun akan berhadapan dengan sejumlah pelari yang lebih diunggulkan, antara lain pelari China, Xie Zhenye, yang finis pertama dengan waktu 10,03 detik di heat kedua semifinal atau yang tercepat di semifinal. Ada pula wakil Thailand, Puripol Boonson, yang finis kedua dengan waktu 10,06 detik di heat kedua semifinal.
Apalagi, kalau melihat rekor waktu personal terbaik, Zohri hanya kalah dari Xie yang rekor waktu personalnya 9,97 detik. Sejauh ini, rekor waktu personal terbaik Zohri sekaligus rekor nasional adalah 10,03 detik yang dicetak di Osaka, Jepang, 19 Mei 2019.
Secara pribadi, di final, Zohri ingin meraih medali dan mencatat waktu 10,00 detik untuk menembus limit Olimpiade guna lolos ke Paris 2024. Zohri ingin melampaui capaian di Asian Games 2018. Saat itu, dia harus puas finis ketujuh dari delapan peserta dengan waktu 10,20 detik.
”Untuk final, persiapan saya hanya pemanasan ringan. Selain itu, menjaga pikiran agar tetap tenang dengan banyak-banyak berdoa,” ungkap Zohri yang buru-buru untuk beristirahat guna menyiapkan diri ke babak penentuan tersebut.
Dina Aulia gagal
Sementara pada Sabtu pagi, pelari putri Indonesia, Dina Aulia, gagal menembus final lari gawang 100 meter. Di heat pertama penyisihan, Dina finis kelima dari tujuh peserta dengan waktu 13,92 detik.
Dia tertinggal jauh dari pelari China, Lin Yuwei, yang finis pertama dengan 12,79 detik; atlet India, Jyothi Yarraji, yang finis kedua dengan 13,03 detik; dan wakil Jepang, Masumi Aoki, yang finis ketiga dengan 13,38 detik.
Hasil itu membuat Indonesia tidak mampu mempertahankan perak lari gawang 100 meter yang diraih Emilia Nova di Asian Games 2018. Adapun Emilia terlempar dari pelatnas atletik karena gagal meraih medali dalam SEA Games Kamboja 2023.
Emilia kalah bersaing dengan Dina yang merebut perunggu di SEA Games tersebut.