Djokovic mendapat kesempatan bermain di turnamen Indian Wells Masters. Penampilan terakhirnya di sana terjadi pada 2019.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
INDIAN WELLS, SENIN — Sejak kalah pada babak ketiga di turnamen ATP Masters 1000 Indian Wells 2019, Novak Djokovic tak pernah kembali ke turnamen itu hingga kesempatan tersebut datang lima tahun kemudian. Djokovic pun sangat antusias kembali ke Indian Wells sebagai petenis senior yang masih bisa membahayakan generasi di bawahnya.
Djokovic adalah salah satu petenis dengan gelar terbanyak di Indian Wells, yaitu lima, sama seperti yang dimiliki Roger Federer. Namun, setelah terakhir kali menjadi juara pada 2016, hasil terbaiknya adalah babak keempat yang dicapai pada tahun berikutnya. Setelah kalah dari Philipp Kohlschreiber pada babak ketiga 2019, Djokovic selalu absen dalam turnamen ATP Masters 1000 pembuka pada setiap tahun tersebut.
Pada 2020, ATP Indian Wells, yang digelar bersamaan dengan WTA 1000 untuk bagian putri, tak digelar karena pandemi Covid-19. Dalam tiga tahun beruntun setelah itu, Djokovic tak juga bermain di Indian Wells karena tak dapat memenuhi syarat untuk memasuki Amerika Serikat, yaitu sudah divaksinasi Covid-19.
Lima tahun terlalu lama bagi saya menunggu untuk kembali turnamen ini. Salah satu turnamen favorit banyak petenis, termasuk saya.
Baru pada 2024, ketika vaksinasi itu tak lagi menjadi persyaratan, tunggal putra nomor satu dunia tersebut akan kembali berebut gelar juara dari turnamen yang disebut sebagai ”Grand Slam kelima” tersebut. Djokovic bahkan tiba lebih awal di Indian Wells. Dia mengunggah fotonya ketika berada dalam satu pesawat yang sama dengan Rafael Nadal pada 23 Februari, dalam perjalanan menuju daerah yang berada di Negara Bagian California tersebut.
Dia menikmati keberadaannya di sana, di antaranya dengan berlatih di University of California (UCLA) di Los Angeles. Djokovic juga menyempatkan diri menonton penampilan klub basket LA Lakers dan tim sepak bola LA Galaxy.
Pelatih tenis legendaris, Paul Annacone, menilai Djokovic terlihat tak mempunyai beban menjelang penampilan pertamanya di Indian Wells sejak 2019. Ini akan membahayakan bagi para pesaingnya.
”Untuk orang lain, santai bisa berarti kepuasan, tetapi tidak untuk Novak. Dia adalah petenis yang motivasinya tak pernah habis,” ujar Annacone yang pernah melatih Federer dan Pete Sampras.
Akhir pekan lalu, Djokovic menyatakan antusiasmenya bertanding kembali di Indian Wells. ”Lima tahun terlalu lama bagi saya menunggu untuk kembali turnamen ini. Salah satu turnamen favorit banyak petenis, termasuk saya. Saat meraih gelar pertama di sini, itu adalah pencapaian besar saya pada saat itu. Saya juga beruntung bisa terlibat dalam pertandingan-pertandingan epik melawan Roger, (Rafael) Nadal, dan petenis lainnya,” tutur Djokovic.
Gelar pertamanya dari Indian Wells didapat pada 2008, berselang dua bulan setelah dia menjuarai Grand Slam untuk pertama kalinya, yaitu di Australia Terbuka. Pada tahun itu pula, Djokovic menjuarai Roma Masters, Final ATP World Tour, dan mendapat medali perunggu Olimpiade Beijing 2008. Dia pun muncul sebagai pesaing paling tangguh bagi rivalitas Federer-Nadal.
Pada Indian Wells 2024, Djokovic akan tampil sebagai unggulan teratas dan mendapat bye pada babak pertama seperti 31 unggulan lainnya. Undian pada turnamen ini sama seperti Grand Slam, yaitu menggunakan 128 peserta pada nomor tunggal.
Di paruh atas undian, dia berada bersama beberapa unggulan, seperti Daniil Medvedev, Holger Rune, dan Casper Ruud. Nadal, yang hanya tampil pada 2022 dalam tiga tahun sebelumnya, juga ada di paruh yang sama dengan Djokovic.
Namun, berbeda dengan Djokovic yang masih begitu bugar meski berusia 36 tahun, Nadal akan tampil pada (kemungkinan) masa akhir kariernya. Hampir setahun dia tak tampil pada musim kompetisi 2023 karena cedera pinggul. Petenis Spanyol itu kembali ke turnamen di Brisbane, Australia, pada Januari, tetapi membatalkan diri bermain di Australia Terbuka karena kembali mengalami robekan kecil di pinggulnya.
Seperti dikatakan pelatihnya, Carlos Moya, target utama Nadal pada 2024 adalah persaingan di lapangan tanah liat yang berlangsung April-Juni. Puncak dari persaingan itu adalah Grand Slam Perancis Terbuka yang 14 kali dijuarai Nadal.
Meski demikian, Nadal memasukkan Indian Wells Masters dalam kalendernya. Padahal, turnamen di lapangan keras biasanya membuat tubuh Nadal yang rentan cedera tak nyaman. Nadal pun hanya punya target berada dalam kondisi fit setelah mengikuti Indian Wells Masters.
Sebelum tampil di turnamen yang tiga kali dijuarainya itu, Nadal menjalani pertandingan ekshibisi melawan Carlos Alcaraz di Las Vegas, Minggu waktu setempat. Nadal kalah 6-4, 3-6, 12-14, tetapi penampilannya cukup baik untuk melawan Alcaraz, generasi muda Spanyol yang memiliki dua gelar Grand Slam dan pernah menjadi petenis nomor satu dunia dalam usia 20 tahun.
Beberapa media olahraga internasional mempertanyakan keputusan Nadal bermain di Las Vegas dengan kondisi fisik yang tak lagi fit. Apalagi, dia memiliki keinginan bermain di rangkaian turnamen tanah liat. Tulisan dalam The Athletic menyebutkan, Nadal dan Alcaraz mendapat uang kehadiran besar untuk menjalani pertandingan tersebut, sekitar 1 juta dollar AS.
Sementara Moya pernah mengatakan bahwa Nadal sangat ingin bermain di Indian Wells karena memiliki pengalaman tampil baik di turnamen tersebut. Dia tiga kali juara dari lima final. Final terakhir dicapainya pada 2022, setelah menjuarai Australia Terbuka pada awal tahun.
”Dua pekan lalu, saya menetapkan target bisa bermain di Las Vegas dan Indian Wells dan saya hampir mencapai target itu. Saya tak tahu akan seperti apa level permainan saya di Indian Wells, tetapi setidaknya saya bisa berada di Indian Wells dan berlatih bersama petenis-petenis profesional lain,” ujar Nadal yang sempat berlatih bersama Grigor Dimitrov.
Sementara persaingan antara dua petenis muda terbaik saat ini memungkinkan terjadi pada semifinal paruh bawah undian. Persaingan tersebut bisa terjadi antara Alcaraz, yang menjadi unggulan kedua, dan Jannik Sinner (3). Sinner tiba di Indian Wells setelah menjuarai Australia Terbuka dan ATP 500 Rotterdam secara beruntun. (AFP/REUTERS)