Sebelum kontra Jepang, Indonesia bisa menyegel tiket fase gugur Piala Asia 2023. Laga akhir Grup B dan C penentunya.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR dari Doha, Qatar
·5 menit baca
DOHA, KOMPAS — Masing-masing satu pertandingan pamungkas di Grup B dan C Piala Asia 2023, Selasa (23/1/2024), bakal menentukan pula nasib Indonesia melaju ke fase gugur. Jika dua gim itu tidak menghasilkan pemenang, apa pun hasil duel kontra Jepang, Rabu (24/1/2024), tidak akan memengaruhi melajunya ”Garuda” lolos dari babak penyisihan.
Pertandingan itu adalah Suriah menghadapi India, Selasa pukul 18.30 WIB, di Stadion Al Bayt, Kota Al Khor, yang bakal menentukan peluang pendamping Australia dan Uzbekistan dari Grup B ke babak 16 besar. Hingga pertandingan kedua, Suriah baru mengemas satu poin, sedangkan India menelan dua kekalahan beruntun.
Satu gim lagi tersaji di Grup C mempertemukan Palestina melawan Hong Kong, Selasa pukul 22.00 WIB, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha. Situasi kedua tim peringkat tiga dan empat Grup C itu juga serupa dengan di Grup B. Palestina telah mengantongi sebuah poin berkat menahan imbang Uni Emirat Arab, sedangkan Hong Kong masih nirpoin.
Demi bisa melaju ke babak gugur Piala Asia untuk pertama kali sebelum jumpa Jepang, skuad asuhan Shin Tae-yong bisa berharap dua pertandingan itu tidak menghadirkan tim pemenang. Dengan kondisi itu, peringkat ketiga Grup B dan C hanya mengantongi dua poin. Perolehan akhir poin mereka lebih inferior dari Indonesia yang telah memegang tiga poin berkat menumbangkan rival Asia Tenggara, Vietnam.
Kondisi menguntungkan Garuda juga bisa tersaji menyesuaikan hasil dua laga pamungkas Grup A, Senin (22/1/2024). Jika Qatar bisa mengalahkan China, posisi Indonesia di posisi ketiga terbaik diuntungkan meski pada laga lain duel Tajikistan kontra Lebanon menghadirkan pemenang.
Namun, jika China mampu menahan bahkan mengalahkan Qatar, sementara Tajikistan imbang saat jumpa Lebanon, itu juga membuat Indonesia telah berada di atas angin untuk menjadi satu dari empat peringkat ketiga terbaik.
Pelatih Suriah Hector Cuper bertekad mengejar kemenangan perdana di Qatar 2023 demi bisa menembus fase gugur Piala Asia untuk pertama kali. Menurut eks pelatih Inter Milan itu, anak asuhannya menunjukkan performa yang membanggakan ketika tumbang, 0-1, dari Australia di laga sebelumnya.
Laga melawan Australia memberikan kami pelajaran untuk mempersiapkan diri melawan India. Kami akan berusaha memenangi laga untuk mengambil kesempatan lolos.
”Laga melawan Australia memberikan kami pelajaran untuk mempersiapkan diri melawan India. Kami akan berusaha memenangi laga untuk mengambil kesempatan lolos,” ucap Cuper dalam konferensi pers jelang laga di Doha, Senin.
Hal serupa juga menjadi tekad India. Meskipun sempat menembus final Piala Asia edisi Israel 1964, India tidak pernah menembus fase gugur pada tiga partisipasi selanjutnya. Pada dua edisi terkini, Qatar 2011 dan Uni Emirat Arab 2019, mereka menutup penampilan sebagai juru kunci grup.
Selain ambisi yang sama, India dan Suriah juga memiliki masalah yang serupa. Mereka belum juga belum mampu mencetak gol di pesta sepak bola terakbar Asia tahun ini.
Suriah bahkan baru mencatatkan satu tembakan mengarah ke gawang dalam dua laga kontra Uzbekistan dan Australia. Mereka memang bisa menahan imbang Uzbekistan tanpa gol, tetapi Suriah gagal pula mengancam gawang Uzbekistan.
Dorongan mencetak gol bagi India berada di pundak pesepak bola terbaik dalam sejarah mereka, Sunil Chhetri. Tampil di turnamen mayor terakhirnya bersama tim ”Macan Biru”, julukan India, Chhetri ingin menghadirkan kemenangan di partai melawan Suriah. Namun, ia mengingatkan, semua lawan di Piala Asia adalah tim-tim kuat.
”Kami belum mencetak gol, bukan karena kami tidak memiliki kemauan untuk menaklukan pertahanan lawan. Kami juga menciptakan peluang di laga melawan Uzbekistan, misalnya, tetapi lawan sangat tangguh sehingga peluang itu tidak bisa dimaksimalkan dengan baik,” ungkap Chhetri yang telah mencetak 93 gol untuk India.
Sementara itu, India memang mengoleksi rerata dua tembakan mengarah ke gawang per gim pada dua gim Grup B. Hanya saja, mereka juga perlu membenahi pula pertahanan karena membiarkan dua lawan, Australia dan Uzbekistan, menghasilkan rerata 6,5 tembakan tepat sasaran per laga.
”Semoga kami bisa mendapat keburuntungan tampil di stadion luar biasa, Al Bayt,” kata Igor Stimac, Pelatih India.
Saling serang
Adapun Palestina dan Hong Kong juga menjanjikan pertarungan menarik di pertandingan pamungkas Grup C. Bertarung di Stadion Abdullan bin Khalifa, kedua tim bertekad memburu gol sejak awal laga untuk membuka kans mereka tampil ke babak 16 besar.
Pelatih Palestina Makram Daboub mengakui motivasi besar memayungi skuadnya untuk menang dan pertama kali menembus babak gugur. Di tengah performa yang membaik melawan Uni Emirat Arab, Daboub mengatakan, timnya harus tampil lebih klinis di zona pertahanan lawan.
Dalam laga melawan UEA, Palestina tampil melawan 10 pemain sejak menit ke-37. Mereka pun bisa menciptakan 24 tembakan, tetapi gol mereka tercipta hanya berkat bunuh diri bek tengah lawan, Bader Abaelaziz.
”Kami harus tampil lebih baik di segala sisi. Kami siap untuk menunjukkan performa demi menciptakan sejarah baru bagi Palestina,” tutur Daboub yang berkebangsaan Tunisia.
Hong Kong juga tidak ingin pulang lebih dini. Serupa dengan Palestina, performa Hong Kong juga jauh membaik pada gim kedua menghadapi Iran. Mereka mampu menekan Iran pada 15 menit pertama laga serta pada masa-masa akhir pertandingan. Mereka tumbang, 0-1, akibat kesalahan kecil yang menyebabkan pemain sayap Iran, Mehdi Ghayodi, bisa mencetak gol di menit ke-24. Setelah itu, Iran tidak bisa mengkreasikan peluang berbahaya berarti.
”Kami wajib tampil tanpa kesalahan agar bisa memenuhi target menang dan lolos ke babak berikutnya. Laga nanti tidak akan mudah, tetapi kami akan datang dengan misi tiga poin,” ucap Vas Nunez, bek tengah Hong Kong.