Kalahkan Vietnam, Indonesia Bangun dari Mimpi Buruk Ganda
Indonesia menjaga kans lolos ke fase gugur Piala Asia 2023 seusai membungkam Vietnam, 1-0. Rekor buruk pun dipatahkan.
DOHA, KOMPAS — Indonesia telah terbangun dari dua mimpi buruk berkat kemenangan 1-0 atas Vietnam pada laga kedua Grup D Piala Asia 2023, Jumat (19/1/2024) malam, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha. Raihan positif itu membuka kans Indonesia untuk memenuhi target menembus babak 16 besar.
Gol tunggal Asnawi Mangkualam melalui eksekusi titik penalti di menit ke-42 meruntuhkan dua ”kutukan” Indonesia. Pertama, Asnawi menjadi pemain Indonesia pertama di era Pelatih Shin Tae-yong yang mampu membobol gawang Vietnam.
Pada empat pertemuan sebelumnya, Indonesia selalu gagal menaklukkan lini pertahanan Vietnam. Selain urusan mencetak gol, Shin juga akhirnya bisa memetik kemenangan dari laga menghadapi Vietnam sejak memimpin ”Garuda” menghadapi rival Asia Tenggara itu pada ajang kualifikasi Piala Dunia 2022, pertengahan 2021.
Baca juga: Indonesia Tidak Diunggulkan sejak dari Penjualan Cendera Mata
Pada empat duel sebelumnya, Indonesia menderita dua kekalahan dan dua kali menahan imbang dengan skor tanpa gol. Hasil seri itu tercipta pada turnamen regional Piala AFF. Adapun mimpi buruk kedua adalah catatan negatif Indonesia yang selalu tumbang di gim kedua Piala Asia. Sejak tampil di Piala Asia Uni Emirat Arab 1996, Garuda selalu tumbang dari lawan-lawan.
Hasil kemenangan itu membuka peluang Indonesia untuk mencetak sejarah baru di kancah Asia, yakni lolos ke fase gugur pesta sepak bola terakbar Asia untuk pertama kali. Berkat catatan poin itu, Indonesia setidaknya menjaga konsistensi untuk meraih satu kemenangan pada tiga edisi partisipasi Piala Asia beruntun. Capaian itu juga pernah tercipta pada edisi China 2004 dan ketika menjadi salah satu tuan rumah pada 2007.
”Seluruh pemain saya melakukan yang terbaik dan kami juga mendapatkan keberuntungan. Saya ucapkan juga terima kasih kepada suporter Indonesia yang mendukung kami,” ujar Shin dalam konferensi pers seusai laga itu.
Tidak hanya tiga poin, skuad Garuda juga ingin menembus babak gugur. Untuk mencatatkan prestasi itu, Garuda wajib tampil mati-matian untuk terhindar dari kekalahan ketika jumpa Jepang pada laga pamungkas, Rabu (24/1/2024), di Stadion Al Thumama. Indonesia berpeluang lolos dengan merebut salah satu predikat, yaitu posisi runner-up Grup D atau salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik.
Adapun pada laga lain di Grup D, Irak secara mengejutkan menaklukkan Jepang, 2-1, di Stadion Education City. Penyerang tengah Irak, Aymen Hussein, menjadi momok ”Samurai Biru” berkat koleksi brace atau dua gol di menit kelima dan 45+4. Jepang hanya bisa menghasilkan gol hiburan melalui gelandang tengah sekaligus kapten, Wataru Endo, di menit 90+3.
Selain unggul skor, Indonesia juga memenangi duel psikologis dengan Vietnam. Tidak ada pemain Indonesia yang tersulut emosi.
Hasil itu membuat Irak kokoh di puncak Grup D dengan koleksi enam poin. Jepang dan Indonesia membuntuti di posisi kedua dan ketiga dengan tiga poin. Garuda lebih inferior dalam selisih gol dari Jepang.
Momok untuk Troussier
Jika Indonesia bisa memupus nasib buruk, hal sebaliknya terjadi bagi Pelatih Vietnam Philippe Troussier. Juru taktik senior asal Perancis itu selalu tumbang dalam tiga perjumpaan melawan Indonesia.
Hasil buruk itu dirasakan Troussier ketika tim asuhannya, Qatar, ditumbangkan Indonesia, 1-2, di pertandingan pembuka Piala Asia 2004. Kemudian, Troussier, yang meraih gelar Piala Asia 2000 bersama Jepang, dilibas Indonesia, 2-3, pada semifinal SEA Games Kamboja 2023.
Menurut Troussier, Indonesia menampilkan permainan kelas tinggi. ”Indonesia adalah tim yang bagus. Mereka adalah tim yang berbeda yang kami jumpai di Piala AFF dan SEA Games. Detail kecil di laga, yaitu penalti, menjadi pembeda yang membuat kami sangat kesulitan di akhir babak pertama,” ujarnya seusai laga itu.
Raihan positif Indonesia disebabkan skema permainan ”bunglon” yang disajikan Shin. Indonesia tampil menyerang pada babak pertama. Hal itu terlihat dari pergerakan dominan Indonesia untuk menampilkan blok pertahanan tinggi dan pressing ketat sejak Vietnam memegang bola di sepertiga akhir pertahanan mereka.
Pada 10 menit pertama laga, Indonesia mengoleksi 72 persen penguasaan bola dan telah mengancam gawang Vietnam ketika laga baru berjalan 27 detik. Peluang pertama Indonesia dihasilkan sepakan penyerang Rafael Struick, tetapi tembakan Rafael bisa ditepis kiper Vietnam, Nguyen Filip.
Baca juga: Hadapi Vietnam, Indonesia Dibayangi Kutukan Laga Kedua
Memasuki menit ke-40, aksi Rafael menjadi awal bagi hukuman penalti yang didapatkan Indonesia. Ia menerima bola dari operan panjang bek tengah Justin Hubner. Kemudian, pergerakan Rafael membuat bek Vietnam, Nguyen Thanh Binh, menarik jerseinya. Itu menyebabkan wasit Gulmurodi Sadullo tanpa ragu menunjuk titik putih.
Setelah sempat berdiskusi, Rafael memberikan bola kepada Asnawi untuk memanfaatkan peluang penalti itu. Shin juga berteriak dari sisi lapangan agar pemain didikan PSM Makassar itu yang menendang penalti. Golnya itu menjadikan Asnawi pemain kedua yang mencetak gol bagi Indonesia di Qatar 2023.
Memasuki babak kedua, Indonesia bermain lebih reaktif untuk membiarkan Vietnam lebih menyerang. Serangan Indonesia lebih difokuskan melalui transisi serangan balik cepat mengandalkan Marselino Ferdinan, Yakob Sayuri, dan Witan Sulaeman.
Di babak kedua, Vietnam bisa menghasikan tujuh tembakan. Jumlah itu meningkat dari hanya dua tembakan pada babak pertama. Indonesia juga bisa menghasilkan tujuh tembakan setelah turun minum. Di babak pertama, Garuda bisa mengkreasikan sembilan tembakan.
Baca juga : Marselino Ferdinan dan Yakob Sayuri Pun Dikira Pemain Naturalisasi
Selain unggul skor, Indonesia juga memenangi duel psikologis dengan Vietnam. Tidak ada pemain Indonesia yang tersulut emosi atau melakukan tindakan tercela yang merugikan tim. Sebaliknya, ”Pasukan Bintang Emas”, julukan Vietnam, mengakhiri laga dengan 10 pemain. Hal itu disebabkan kartu kuning kedua yang didapatkan gelandang pengganti Le Pham Thanh Long.
”Kami senang dengan kemenangan ini. Kami menjalankan laga sesuai dengan rencana yang telah kami siapkan,” ujar Ernando Ari, kiper Indonesia yang dinobatkan sebagai pemain terbaik pada laga tersebut.