Tak hanya keringat, cucuran darah pun rela dikorbankan pemain Indonesia demi menulis sejarah di Piala Asia 2023.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR dari Doha, Qatar
·4 menit baca
DOHA, KOMPAS — Skuad tim nasional Indonesia telah membuktikan mereka rela melakukan apa pun demi memberikan kemenangan dengan lambang ”Garuda” di dada. Kemenangan bersejarah atas Vietnam tak lepas dari pengorbanan besar pemain. Hal itu akan diulangi lagi demi mengemas poin saat jumpa Jepang, Rabu (24/1/2024), di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar.
Dengan raihan tiga poin kontra Vietnam, Jumat (19/1/2024), Garuda sudah menyegel posisi ketiga di klasemen akhir Grup D. Indonesia juga sudah memulangkan Vietnam yang selalu lolos hingga babak perempat final dalam dua partisipasi Piala Asia sebelumnya.
Keunggulan rekor pertemuan membuat Vietnam tidak akan bisa menggeser posisi Indonesia meski pada laga pamungkas mereka menaklukkan Irak, sedangkan Indonesia kalah dari Jepang. Setelah memastikan hal itu, tugas anak asuhan Shin Tae-yong selanjutnya adalah mengejar sejarah untuk pertama kali lolos ke fase gugur Piala Asia.
Indonesia bisa menentukan nasib sendiri apabila terhindar kekalahan dari Jepang, tim berjuluk ”Samurai Biru” tersebut. Seri bakal memastikan Indonesia menjadi salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik. Jika mengejutkan Jepang dengan raihan kemenangan, Garuda akan lolos sebagai runner-up atau berada diposisi kedua Grup D.
Dengan lolos sebagai peringkat ketiga terbaik, Indonesia berpeluang bertemu dengan salah satu dari juara Grup B (Australia atau Uzbekistan) atau juara Grup A yang telah disegel oleh tuan rumah sekaligus juara bertahan Qatar. Adapun posisi kedua Grup D akan berjumpa dengan juara Grup E yang berpeluang ditempati Jordania atau Korea Selatan.
Jordi Amat, bek tengah Indonesia, telah membuktikan pengorbanannya untuk tim Garuda. Pada menit ke-70, Jordi terjatuh di lingkaran tengah lapangan setelah memenangi duel udara dengan penyerang Vietnam, Nguyen Van Tung. Lengan Van Tung mengenai hidung Jordi sehingga pemain klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim, itu mengalami pendarahan di hidungnya.
Lengan Van Tung mengenai hidung Jordi sehingga pemain klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim, itu mengalami pendarahan di hidungnya.
Setelah menjalani perawatan, Sabtu (20/1/2024), Jordi mengungkapkan kondisinya yang mengalami patah tulang di bagian wajah dekat hidungnya. Meski rasa sakit masih dirasakan, ia memastikan hal itu tidak akan memengaruhi persiapannya untuk menghadapi Jepang.
”Saya merasa sangat tidak nyaman karena rasa sakit, tetapi saya berharap peradangan (luka) menghilang segera. Saya pikir dengan dua hari beristirahat, saya berharap bisa bermain dengan topeng untuk melindungi wajah saya,” ucap Jordi di Doha, Qatar.
Terkait performa tim, Jordi menganggap skuad Indonesia telah bermain membaik dibandingkan dengan laga melawan Irak di gim pertama. Tak hanya menang, Garuda juga bisa mencetak nirbobol perdana di Piala Asia sejak melawan Kuwait di laga pembuka Piala Asia Lebanon 2000.
”Melawan Irak adalah tes besar bagi kami. Anda bisa lihat betapa bagusnya tim ini, dan kami siap berjuang untuk menghadapi Jepang,” tutur Jordi yang memiliki darah etnis Catalonia, Spanyol.
Pengorbanan besar lainnya juga ditunjukkan oleh kapten sekaligus bek sayap kanan Indonesia, Asnawi Mangkualam. Ia berani memenuhi amanah dari Pelatih Indonesia Shin Tae-yong untuk mengeksekusi penalti di menit ke-42. Awalnya, penyerang Rafael Struick sudah memegang bola untuk menendang bola dari titik putih, tetapi Shin berteriak dari sisi lapangan kepada Asnawi untuk menjadi eksekutor penalti.
Asnawi mengakui bahwa menjadi penendang penalti pada laga kontra Vietnam itu memiliki beban yang besar. Sebab, dari kakinya, Indonesia memiliki peluang untuk mengakhiri rekor negatif melawan rival Asia Tenggara itu sekaligus membuka asa lolos ke fase gugur. Di sisi lain, ia juga memahami besarnya harapan ratusan juta warga Indonesia kepada dirinya.
”Diberikan tanggung jawab itu tentu harus siap. Saya juga sudah mempersiapkan diri di latihan. Ketika hendak menendang, saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan alhamdulillah bisa dengan tenang mengeksekusi,” tutur Asnawi.
Disinggung laga melawan Jepang yang amat berat, ia berkata singkat, ”Kami harus yakin bisa mendapat poin.”
Tidak hanya para pemain yang bermain di atas lapangan yang berperan bagi kemenangan Garuda, para pemain cadangan pun memiliki fungsi dari sisi lapangan. Itu misalnya ditunjukkan oleh bek sayap kiri, Shayne Pattynama.
Pada menit ke-65, Shin telah memanggil Shayne untuk mempersiapkan diri masuk ke dalam lapangan. Ofisial Indonesia pun telah menyiapkan surat keterangan pergantian untuk memasukkan Shayne.
Namun, cedera yang dialami Egy Maulana Vikri mengurungkan debut Shayne di kancah Piala Asia. Shin lebih memilih memasukkan Adam Alis di menit ke-67. Shayne pun kembali mengenakan rompi hitam pemain cadangan. Meski gagal tampil, ia tak melepas pandangan ke arah lapangan bersama gelandang Marc Klok. Mereka membahas jalannya pertandingan di sisi lapangan dengan bahasa Belanda.
Shayne pun kerap berteriak untuk menyemangati rekan setimnya atau memperingatkan koleganya mengenai pergerakan pemain Vietnam di zona pertahanan Indonesia. Setelah pertandingan, Shayne menyambut satu per satu pemain yang telah bercucuran keringat selama lebih dari 100 menit melawan Vietnam.
”Tim muda ini semakin kuat di setiap pertandingan. Saya yakin performa kami akan kian membaik untuk memenuhi target (melaju ke fase gugur),” kata Shin.