Indonesia Mengejar Satu Poin dari Irak
Ivar Jenner, gelandang Indonesia, optimistis bisa mengemas satu poin ketika mengadapi Irak, Senin (15/1/2024).
LUSAIL, KOMPAS — Tim nasional Indonesia mengejar satu poin pada laga perdana Grup D Piala Asia 2023 melawan Irak, Senin (15/1/2024) pukul 21.30 WIB, di Stadion Ahmed bin Ali, Al Rayyan, Qatar. Skuad ”Garuda” menjanjikan performa kejutan setelah kekalahan di tiga laga uji coba yang terdiri dari dua gim kontra Libya dan satu duel melawan Iran.
Target itu disampaikan gelandang Indonesia, Ivar Jenner, sebelum menjalani sesi latihan, Sabtu (13/1/2024) sore waktu setempat, di Lapangan Al Egla 4, kota Lusail. Menurut dia, Indonesia wajib meraih poin pada pertandingan pertama.
Irak adalah lawan yang tangguh, tentu kami akan menjalani laga yang sangat sulit. Tetapi, saya pikir target (satu poin) itu realistis dan memungkinkan. Kami bertekad lolos ke babak 16 besar.
”Irak adalah lawan yang tangguh, tentu kami akan menjalani laga yang sangat sulit. Tetapi, saya pikir target (satu poin) itu realistis dan memungkinkan. Kami bertekad lolos ke babak 16 besar,” ucap Ivar.
Baca juga : ”Garuda” Fokus Berlatih di Tengah Kemegahan Pesta Pembukaan
Pada sesi latihan itu, 25 pemain timnas Indonesia menjalani sesi latihan penuh. Tidak ada masalah fisik atau cedera yang menghantui skuad Garuda. Mereka juga memulai latihan dengan santai. Terlihat cadaan dan obrolan ketika pemain memasuki lapangan sekitar pukul 16.55 waktu setempat.
Sebelum sesi latihan dimulai, beberapa pemain dalam kelompok kecil melakukan permainan operan-operan pendek. Penyerang asal Persis Solo, Ramadhan Sananta, sempat saling mengoper bola dengan Pelatih Indonesia Shin Tae-yong.
Adapun tiga kiper, yakni Ernando Ari, Muhammad Riyandi, dan Syahrul Trisna, sejak awal langsung di bawah komando pelatih kiper Indonesia, Kim Bong-soo. Setelah lari untuk pemanasan, mereka dilatih untuk mengantisipasi tembakan mendatar.
Baca juga : Kian Dekat ”Perang”, Indonesia Darurat Berbenah
Ketika waktu menunjukkan pukul 17.00, Shin mengumpulkan pemainnya, kecuali trio kiper, di tengah lapangan. Mereka membentuk lingkaran besar. Juru taktik asal Korea Selatan itu memberikan pesan berupa instruksi kepada pemainnya sekitar tiga menit. Setelah itu, pemain outfield Garuda melakukan perenggangan dan latihan agility yang tetap diselingi tawa.
Suasana serius hadir ketika sudah memasuki sesi latihan taktik. Shin melatih secara khusus peran-peran pemain yang dibagi berdasarkan posisi pemain, seperti pemain bertahan, gelandang, dan penyerang.
Lebih lanjut, Ivar mengungkapkan, persiapan khusus melawan Irak telah disiapkan skuad Garuda setelah tumbang 0-5 oleh Iran, Rabu (9/1/2024), di lapangan latihan Al Rayyan, Qatar. Kata pemain klub Belanda, Utrecht, itu, Shin telah memberikan latihan khusus guna membalas kekalahan 1-5 dari Irak ketika jumpa di Kualifikasi Piala Dunia 2026, November lalu, di Basra, Irak. Pada laga itu, Ivar absen akibat cedera.
Selain itu, Ivar juga menyebut kondisi positif menaungi skuad Indonesia jelang memulai laga perdana Piala Asia sejak 2007. Pemain tidak ada cedera serta situasi mental juga baik.
Baca juga : Piala Asia 2023, Ujian Kemanjuran Program Naturalisasi
”Kami melatih sesuatu (taktik) pada laga melawan Iran demi penampilan di laga melawan Irak. Memang hasil akhir (kontra Iran) tidak sesuai harapan, tetapi proses latihan itu mulai terlihat dan harapannya bisa kami tampilkan dengan sempurna di pertandingan nanti,” tutur Ivar yang baru merayakan usia ke-20, Rabu (10/1/2024) lalu.
Sungguh-sungguh
Persaingan di Grup D akan dimulai dengan laga Jepang menghadapi Vietnam, Minggu (14/1/2024), di Stadion Al Thumama. Meski diunggulkan atas Vietnam, Jepang menunjukkan tanda-tanda tidak meremehkan satu pun pesaing mereka di Grup D. Itu terlihat dari persiapan matang yang dilakukan Pelatih Jepang Hajime Moriyasu kepada anak asuhannya.
Tidak hanya persoalan taktik, tim ”Samurai Biru” juga melakukan persiapan teknis. Hal itu dilakukan dengan menerapkan latihan pagi jelang siang pada Sabtu (13/1/2024) pukul 10.30 waktu setempat, di lapangan Al Ersal, Doha.
Pada jam itu, kondisi di lapangan latihan Al Ersal tengah berada di suhu tertinggi, yaitu 25 derajat celsius. Meskipun ada embusan angin sejuk musim dingin, sengatan matahari tetap terasa.
Lihat juga : Latihan Jepang Jelang Lawan Vietnam
Tak ayal, Jepang adalah tim dengan sesi latihan paling pagi dari semua kontestan jelang menghadapi laga pertama di Qatar 2023. Moriyasu mengungkapkan, sesi latihan itu dilakukan agar skuadnya bisa menyesuaikan diri dengan suhu ketika bertanding melawan Vietnam, Sabtu (14/1/2024) pukul 14.30 waktu setempat atau 18.30 WIB.
”Ketika waktu latihan berakhir tadi, itu di waktu yang sama ketika kami memulai pemanasan pada laga melawan Vietnam. Saya ingin anak-anak terbiasa dengan iklim di hari pertandingan. Selain itu, latihan pagi juga membuat pemain bisa makan malam lebih cepat dan istirahat lebih lama,” kata Moriyasu yang telah menangani Jepang sejak 2018.
Sesi latihan itu juga menunjukkan atensi Jepang untuk bermain menyerang menghadapi Vietnam. Mereka berencana mengurung tim asal Asia Tenggara itu sejak awal laga.
Hal itu terlihat dari menu latihan operan pendek satu-dua yang dijalani 24 pemain outfield. Mereka terbagi dalam tiga kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari sembilan, delapan, dan tujuh pemain.
Baca juga : Musibah yang Memotivasi Palestina dan Jepang di Piala Asia
Cara berlatih itu digunakan Jepang untuk keluar dari tekanan pemain lawan sekaligus melatih kecermatan untuk menciptakan operan progresif dalam sudut sempit.
Sementara itu, empat kiper berlatih mengantisipasi transisi serangan cepat lawan. Kiper-kiper Jepang melatih antisipasi situasi serangan balik lawan dengan cermat membuang bola ketika bola mengarah ke mereka. Lalu, mereka juga berlatih build-up serangan untuk menjadi pemain tambahan yang berperan menyuplai bola ke zona permainan Vietnam.
”Kami tidak ingin memikirkan terlalu jauh (juara). Fokus kami adalah mempersiapkan setiap pertandingan. Kami bertekad menjalani persiapan untuk memenangi tujuh pertandingan yang dibutuhkan untuk menjadi juara,” kata Moriyasu yang membawa Jepang menembus final di Piala Asia Uni Emirat Arab 2019.
Pelatih Vietnam Philippe Troussier menegaskan, timnya bertekad memberikan kejutan kepada Jepang. Ia mengakui, Vietnam akan bermain dengan pola pikir reaktif demi membuat pemain Jepang kesulitan untuk menaklukkan pertahanan mereka, lalu tampil klinis untuk memanfaatkan peluang yang bakal jarang didapatkan.
”Merujuk kualitas pemain dan kelas permainan Jepang, maka kami wajar jika mengalami sembilan kekalahan dari 10 pertandingan. Tidak ada salahnya kami berusaha untuk mencetak satu-satunya kemenangan itu pada laga perdana di Qatar,” kata Troussier yang mempersembahkan gelar Piala Asia 2000 untuk Jepang.