Nasi Mandi, Janji Shin Tae-yong, dan Makan Malam Terakhir Saddil Ramdani
Makan malam bersama Duta Besar RI di Qatar jadi momen terakhir Saddil Ramdani berstatus pemain Piala Asia 2023.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR dari Doha, Qatar
·6 menit baca
Suhu tercatat 20 derajat celsius di aplikasi penanda cuaca ketika Shin Tae-yong memimpin 58 anggota skuad Indonesia untuk Piala Asia 2023 memasuki Wisma Duta Besar RI di Qatar, Doha, Rabu (10/1/2024) sekitar pukul 19.09 waktu Doha atau pukul 23.09 WIB. Nasi mandi, makanan khas Timur Tengah yang dilengkapi daging kambing, tersaji di piring besar telah menunggu Shin dan tim ”Garuda”.
Tak hanya nasi mandi, di 14 meja bundar juga terdapat lamb chops atau daging panggang yang ditambahkan kentang goreng dan roti bolani. Tak ketinggalan, sayur-sayuran salad juga tersaji dengan beragam saus pelengkap, seperti mayones dan tomat. Untuk menambah suasana Indonesia, terdapat pula bakso dan karedok yang bisa dimakan oleh semua pemain, staf, dan ofisial tim Indonesia.
Begitulah sajian pada acara sambutan Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan kepada duta sepak bola terbaik Indonesia di Piala Asia 2023. Tak hanya makanan, acara itu juga memberikan kehangatan kepada skuad Garuda berkat kehadiran lebih dari 50 warga negara Indonesia yang mayoritas berasal dari Indonesian Football Association in Qatar (IFQ), wadah sepak bola diaspora Indonesia di Qatar.
”Kami bahagia berada di sini. Ini yang kami butuhkan, kami tidak sendirian di sini (Piala Asia Qatar),” ucap Manajer Timnas Indonesia Endri Erawan.
Acara yang berjalan santai dan bersahabat itu amat terlihat ketika pemain dan ofisial Indonesia bersemangat menyantap makanan yang telah disediakan di meja makan dan mereka juga rela mengantre untuk mengambil makanan lain. Shin, misalnya, langsung menyendok nasi mandike dalam piringnya beserta daging kambing yang tersedia.
Setelah itu, juru taktik asal Korea Selatan, yang duduk berdampingan dengan Duta Besar Indonesia di Qatar Ridwan Hassan, juga menyantap lamb chops. Tak ketinggalan, Shin juga mencoba roti bolani, roti bakar khas Timur Tengah yang berwarna putih kecoklatan.
Acara yang berjalan santai dan bersahabat itu amat terlihat ketika pemain dan ofisial Indonesia bersemangat menyantap makanan yang telah disediakan di meja makan dan mereka juga rela mengantre untuk mengambil makanan lain.
Adapun para pemain timnas terpisah di empat meja, sedangkan ofisial timnas duduk di tiga meja yang berbeda. Para pemain mengenakan jaket dan celana panjang berwarna merah. Di dalam jaket olahraga, mereka memakai kaos polo berwarna putih. Untuk ofisial timnas, mereka serempak mengenakan jaket dan celana panjang olahraga warna hitam.
Di meja pertama pemain, terdapat Justin Hubner, Rafael Struick, Ernando Ari, Rizky Ridho, Ivar Jenner, Ramadhan Sananta, dan Witan Sulaeman. Meja kedua terdiri dari Adam Alis, Saddil Ramdani, Wahyu Presetyo, dan Hokky Caraka. Kemudian, di meja ketiga, ada M Riyandi, Yakob Sayuri, Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, Arkhan Vikri, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, dan Syarul Trisna.
Untuk pemain-pemain di meja keempat, mereka ialah Sandy Walsh, Ricky Kambuaya, Edo Febriansyah, Dendy Sulistiyawan, Dimas Drajad, Marc Klok, Jordi Amat, dan Elkan Baggott. Di meja keempat ini suasana lebih semarak. Obrolan antarpemain lebih ramai. Mulai dari Walsh yang berbincang dengan Ricky tentang makanan yang mereka santap hingga mereka membahas film dokumenter terbaru Netflix tentang Piala Dunia 2022, Captains of The World.
”Apakah itu film orisinalNetflix,” tanya Klok kepada Walsh.
”Ya, itu tentang (kisah) para kapten di Piala Dunia di sini (Qatar),” jawab Walsh.
Setelah mengisi perut, para diaspora Indonesia pun memaksimalkan momen itu untuk berfoto dan meminta tanda tangan pemain kebanggaan mereka. Mayoritas dari diaspora Indonesia itu telah membawa jersei timnas, mulai dari yang terkini hingga ada pula yang masih menggunakan kostum buatan Nike (2016-2019), untuk dibubuhi tanda tangan skuad Garuda.
Optimistis
Jamuan makan malam itu berdurasi 24 jam setelah Indonesia dilibas Iran, 0-5, pada laga uji coba pamungkas jelang Piala Asia 2023. Di hadapan para pendukung timnas, Shin menyampaikan optimismenya bahwa skuad Garuda bisa memenuhi target menembus babak 16 besar.
”Tim Indonesia tidak hanya berpartisipasi di Piala Asia, tetapi kita datang untuk memenangkan pertandingan. Jadi, para fans boleh menantikan hasil di laga-laga nanti,” kata Shin yang disambut yel-yel dari Ultras Garuda Qatar (UGQ), ”anak” organisasi IFQ.
Shin menambahkan, ”Ini bukan bicara manis belaka, tetapi benar-benar saya percaya kepada pemain kita. Mohon suporter beri kepercayaan dan kebersamaan kepada pemain. Dengan dukungan itu, pemain bisa tunjukkan 100 persen kemampuan mereka, bahkan bisa lebih dari itu.”
Harapan itu disambut positif oleh seluruh masyarakat Indonesia di Qatar. Dua organisasi sepak bola, IFQ dan UGQ, yang berada di bawah naungan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa), akan menunjukkan totalitas untuk mendukung tim Garuda. Yel-yel dan spanduk dukungan telah disiapkan untuk mendukung Asnawi dan kawan-kawan dari tribune stadion.
”Kepada semua pemain timnas, kalian adalah pahlawan kami. Kami akan mendukung kalian dan menjadi pemain ke-12 di setiap pertandingan,” ujar Ketua Permiqa Alvin Alfiansyah.
Permiqa pun memberikan kejutan kepada Jenner yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun disediakan kepada Jenner di akhir acara.
Ridwan mengungkapkan, Piala Asia mewujudkan mimpinya sebagai Duta Besar RI di Qatar. Pada pesta sepak bola Asia ini, Indonesia tidak hanya hadir untuk menyemarakkan dengan menggelar pementasan seni, tetapi juga hadir pula timnas Indonesia bertarung di lapangan hijau.
”Pada kejuaraan sepak bola Asia ini, saya bermimpi mudah-mudahan kita juara di budaya, juara juga di sepak bola,” kata Ridwan yang disambut tepuk tangan seluruh tamu yang hadir.
Tetap tersenyum
Ketika di Doha pemain timnas tengah menikmati sambutan dari para pendukung, pemberitaan soal skuad final timnas mengemuka di Indonesia. Ketua Badan Tim Nasional Sumardji memastikan Adam Alis menggantikan Saddil untuk masuk dalam skuad Indonesia di Piala Asia 2023. Pencetak asis terbanyak tim Liga Malaysia, Sabah FC, di musim 2023 itu diganti karena alasan teknis.
Di tengah informasi itu menyeruak, Saddil tetap ramah dan tersenyum untuk memenuhi permintaan foto bersama dan tanda tangan dari fans. Di sela-sela itu, Saddil terlihat sibuk memperhatikan telepon genggamnya. Ia terlihat beberapa kali menunduk untuk mengetik pesan. Namun, ketika pendukung datang, ia menghentikan aktivitas itu untuk melayani permintaan suporter.
Ia pun duduk bersebelahan dengan Adam di meja yang sama. Beberapa kali kedua pemain itu berbicara. Malam itu, Saddil masih mengenakan kalung identitas pemain sebagai penanda peserta Piala Asia 2023 yang dilengkapi foto, nama, dan keterangan ”Players”, sedangkan Adam tidak menggunakan identitas itu.
Pada Kamis (11/4/2024) pagi waktu Doha, PSSI pun merilis skuad akhir Piala Asia 2023. Nomor 17 yang awalnya digunakan Saddil resmi diumumkan menjadi milik Adam. Tak hanya nomor punggung, kartu identitas pemain itu pun tanggal dari Saddil dan dikalungkan ke leher Adam mulai hari ini.
Shin tentu lebih memahami kebutuhan tim terkait segala keputusannya terhadap skuad timnas, baik untuk pemilihan pemain maupun urusan taktikal lainnya. Tugas kita hanya satu, yakni mendukung penuh timnas dengan tulus.