Fathur Gustafian Raih Tiket Impian, Lolos ke Olimpiade Paris 2024
Petembak Indonesia Fathur Gustafian percaya lolos Olimpiade Paris 2024 bukan hal mustahil karena Tuhan membukakan jalan.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Petembak Indonesia, Fathur Gustafian, meraih tiket ke Olimpiade Paris melalui ajang Asian Rifle/Pistol Championship 2024 atau Kejuaraan Senapan dan Pistol Asia 2024. Langkahnya tak mudah, tetapi Fathur percaya Tuhan akan membuka jalan dan akhirnya memberikan tiket menuju impiannya. Kesuksesan itu juga tak lepas dari kehadiran sistem pendukung dan kemampuan Fathur mengendalikan pikiran dan fokus sampai akhir.
Fathur mengunci tempat di Olimpiade Paris 2024 setelah menempati peringkat keempat dalam final nomor senapan angin putra 10 meter, Rabu (10/1/2024). Berlaga di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Fathur mengumpulkan 208,3 poin.
Peringkat pertama sekaligus peraih medali emas, Ma Sihan dari China, menorehkan 230,2 poin. Sementara itu, Choe Daehan (Korea Selatan) meraih medali perak setelah mendulang 229,9 poin. Adapun Rudrankksh B Patil (India) berada di urutan ketiga dengan 228,7 poin.
Hanya dua kuota tersedia untuk ke Olimpiade Paris 2024 dari nomor senapan angin 10 meter putra. Kuota itu diperuntukkan bagi peraih medali emas dan perak. Namun, tiket Olimpiade menjadi milik Choe Daehan dan Fathur Gustafian karena China dan India sama-sama sudah memenuhi kuota dua atlet per negara pada nomor senapan angin putra 10 meter.
”Hari ini mungkin memang harinya. Tiket ini datang dari Tuhan, rezeki dari Tuhan. Tuhan memberi saya jalan untuk menuju Olimpiade yang merupakan mimpi saya,” ucap Fathur.
Fathur mengatakan, perjalanannya mendapatkan tiket ke Paris tidaklah mudah. Pada November 2023, misalnya, Fathur berhasil menembus babak final untuk dua nomor di Kejuaraan Menembak Asia 2023 di Changwon, Korea Selatan. Pada nomor senapan angin putra 10 meter, Fathur finis di posisi paling buncit dari total delapan petembak. Sementara itu, pada nomor 50 meter senapan api tiga posisi, Fathur menempati peringkat ketujuh.
Fathur menjadi atlet keenam Indonesia yang memastikan tiket ke Paris.
Bagi Fathur, ini merupakan pertama kalinya ia lolos ke Olimpiade. Adapun bagi Indonesia, ini kali kedua atletnya lolos ke Olimpiade melalui babak kualifikasi. Sebelumnya, petembak nomor senapan angin putri 10 meter, Vidya Rafika, melaju ke Olimpiade Tokyo melalui Kejuaraan Menembak Asia 2019 di Qatar.
Fathur menjadi atlet keenam Indonesia yang memastikan tiket ke Paris. Sebelumnya ada Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa (panahan), Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), serta Rifda Irfanaluthfi (senam artistik).
”Terima kasih atas dukungannya. Saya senang memiliki banyak support system, mulai dari federasi, istri dan anak, orangtua, hingga teman-teman. Akhirnya, saya membuktikan, bukan hal mustahil untuk lolos ke Olimpiade. Saya dapat kuota hari ini. Ini sangat luar buasa,” tutur Fathur.
Fathur bertanding dengan dukungan sang istri, Dewi Laila Mubarokah, yang juga merupakan atlet menembak. Seperti biasanya, kata Fathur, kehadiran istri selalu memberi tambahan semangat. Begitu juga dengan kehadiran buah hati yang sekarang berusia empat bulan.
Pada Piala Asia Senapan dan Pistol 2023 yang juga digelar di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Maret 2023, Fathur juga termotivasi istri dan anak yang saat itu masih berada dalam kandungan. Dalam ajang itu, petembak 25 tahun ini berhasil meraih emas senapan angin 10 meter.
Menjaga fokus
Selain dukungan orang terdekat, Fathur juga berhasil menyabet tiket ke Paris berkat kemampuannya menjaga fokus dan mengendalikan pikiran hingga akhir laga. Pelatih senapan pelatnas asal Iran, Ebrahim Inanlou alias Ali Reza, mengatakan, Fathur mampu keluar dari tekanan dan kegugupan yang dirasakan saat babak kualifikasi.
Fathur bahkan nyaris kehilangan kesempatan lolos ke fase final karena hanya menempati peringkat ke-12 kualifikasi. Sesuai regulasi, hanya delapan atlet yang berhak ke final. Namun, empat atlet di atas Fathur berstatus Ranking Poin Only.
Dengan status itu, atlet mendapatkan poin peringkat dunia/Asia yang sepadan dengan posisinya, tetapi tidak dapat melaju ke final. Alhasil, Fathur akhirnya lolos ke final dengan keunggulan hanya 0,3 poin dari wakil Bangladesh, Robiul Islam, yang berada di peringkat ke-13.
Pada babak final, Fathur mulai kembali menajamkan fokusnya. Atlet yang pertama kali menembak pada 2011 ini mencoba mengendalikan pikiran dan kegugupannya. Ia pun sempat memimpin persaingan setelah melepaskan lima kali tembakan.
Kendati kemudian terlempar ke posisi keempat, Fathur sejatinya hanya perlu bersaing dengan dua wakil Korea yang sama-sama belum menggenggam tiket ke Paris. Lima petembak lainnya di babak final berasal dari India dan China sehingga mereka tidak bisa lagi memperebutkan tiket ke Olimpiade.
Petembak Korea Selatan, Hajun Park, langsung tereliminasi pada sesi kedua. Praktis, pesaing Fathur hanya Daehan Choe. Pada tembakan terakhir untuk masuk babak eliminasi ketiga, Fathur tampil tanpa beban. Ia sukses membukukan tembakan yang nyaris sempurna, yakni 10,9.
Hasil itu tak berhasil membuat Fathur lolos untuk tahap selanjutnya. Namun, Fathur langsung mengepalkan tangannya. Ia tahu, tiket Olimpiade sudah ada dalam genggaman.
”Pertandingan ini berat, tetapi Fathur memiliki mental dan pikiran yang kuat. Menembak, kan, seperti meditasi. Butuh fokus dan mengendalikan pikiran. Nah, Fathur mampu melakukan itu dengan baik. Usaha Fathur berbuah baik juga,” ucap Ali.
Tiket tambahan
Ketua Harian Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin) Siswanto mengatakan, keberhasilan Fathur sudah sesuai dengan target yang ditetapkan PB Perbakin di Kejuaraan Senapan dan Pistol Asia 2024. Mereka menargetkan tiga tiket Olimpiade, yang dua lainnya diharapkan bisa diraih dari senapan angin 100 meter putri dan rapid fire pistol putra 25 meter. Namun, tiket gagal diraih di nomor senapan angin putri 10 meter.
Adapun nomor rapid fire pistol baru akan dipertandingan Jumat (12/1/2024). Siswanto mengatakan, peluang terbaik ada pada Anang Yulianto yang pernah menempati peringkat keempat dalam Kejuaraan Dunia 2022 di Kairo, Mesir, dan peringkat keenam Piala Dunia 2023 di Jakarta.
”Selain melecut semangat atlet menembak lain yang akan berjuang meraih tiket Olimpiade, keberhasilan Fathur juga diharapkan menambah motivasi petembak-petembak yunior yang juga bertanding di sini dan akan menjadi atlet masa depan Indonesia,” kata Siswanto.
Indonesia mengirimkan 57 petembak senior dan yunior ke Kejuaraan Senapan dan Pistol Asia 2024 yang digelar 5-18 Januari ini. Sebanyak 397 atlet dari 29 negara mengikuti ajang yang menjadi babak kualifikasi Olimpiade ini. Dalam ajang ini, terdapat 8 nomor pertandingan yang memperebutkan masing-masing dua tiket ke Paris.