Setiap atlet memiliki kebiasaan yang harus dijaga menjelang perlombaan, seperti menjaga pola makan hingga mengatur rutinitas harian. Begitu halnya dengan atlet penembak yang akan mengikuti Asian Rifle/Pistol Cup 2023.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kejuaraan menembak tingkat Asia, yakni Piala Asia Airgun Rifle/Pistol 2023, dibuka pada Kamis (2/3/2023). Atlet menembak Indonesia mulai berlaga sehari kemudian dan akan turun di sejumlah nomor, seperti senapan 10 meter, pistol 10 meter, dan running target 10 meter. Setiap atlet menjalani persiapannya dengan cara masing-masing, mulai dari menjaga pola makan, mengatur rutinitas harian, hingga memperbanyak waktu untuk istirahat.
Rica Nensi Perangin Angin (28), contohnya. Atlet peraih medali emas nomor runningtarget 10 meter beregu putri di SEA Games 2022 ini memiliki kebiasaan yang harus selalu dilakukan setiap hari menjelang perlombaan. Sekitar pukul 06.00, Ica, panggilan akrabnya, mengawali aktivitas dengan berolahraga ringan atau meregangkan otot. Jam sarapan, memakai atribut menembak, dan pemanasan menjelang latihan pada pukul 09.00 juga harus sesuai ritme.
”Kalau rutinitas diubah akan berdampak pada tubuh. Rutinitas dari bangun tidur hingga tidur kembali harus teratur dan menyesuaikan ritme. Untuk menjaga tubuh tetap bugar, para atlet di sini sudah mendapat makanan yang dipantau ahli gizi,” ujar Ica, Rabu (1/3/2023), di Jakarta.
Adapun di hari perlombaan, Ica biasanya memilih untuk tidak mengonsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi. Perut yang penuh dapat memecah fokusnya. Sarapan sepotong roti dan minuman berserat baginya sudah lebih dari cukup untuk mengganjal perut.
Meskipun sudah beberapa kali mengikuti perlombaan, Ica masih kerap merasa grogi saat berlomba. Menurut dia, para atlet sebelum bertanding pasti akan merasa grogi. Hal ini merupakan reaksi alami ketika merasa stres dan tertekan.
”Tidak mungkin tidak grogi. Malah saat perlombaan harus merasa grogi agar hormon adrenalin itu muncul. Kalau merasa biasa saja malah akan terasa hampa dan kurang gereget karena tidak ada tantangan,” ucapnya.
Ica mengatakan, latihan menuju ajang kejuaraan tingkat se-Asia ini tidak selalu mulus. Para atlet running target sempat libur latihan selama satu bulan karena harus berkontribusi menjadi panitia di Piala Dunia ISSF Rifle/Pistol 2023 pada 27 Januari hingga 8 Februari 2023. Mereka pun baru mulai berlatih lagi pada pertengahan Februari dan bersiap di waktu singkat.
Dalam satu hari, para atlet memiliki waktu berlatih sekitar enam jam. Berkutat dengan senapan selama berjam-jam tidak membuat Ica bosan. Bahkan, ia selalu merasa tertantang jika tembakannya meleset dan mendapat skor rendah. Perempuan asal Jakarta ini menjadikan skor sebagai acuan. Jika skornya rendah, ia akan menembak lagi dan lagi hingga mendapat skor tertinggi.
”Saya memiliki moto hidup yakni bertandinglah seperti berlatih,” kata perempuan yang suka menonton drama Korea ini.
Atlet running target lainnya, Dhea (23), justru merasakan sebaliknya. Perhelatan menembak se-Asia ini merupakan perlombaan pertama baginya. Ia pun menggunakan waktu luangnya untuk berlatih mandiri tanpa pelatih di malam hari.
Perempuan yang tergabung dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini baru mulai bergabung menjadi atlet nasional pada Agustus 2021. Di hari biasa, biasanya Dhea dan para atlet lain melakukan olahraga fisik, seperti latihan kebugaran, setelah latihan di sore hari. Namun, menjelang perlombaan, mereka tidak diperbolehkan latihan fisik terlalu keras oleh pelatih.
Saat berlatih, tujuan mata Dhea hanya terfokus kepada targetnya. Tiga titik terus bergeser berdasarkan kecepatan yang diambil. Riuh suara tembakan yang saling menyahut, bahkan alunan musik yang sengaja diputar, tidak menggoyahkan fokus mereka.
”Running target ini berbeda dengan olahraga menembak lain, seperti air rifle atau air pistol. Target tembakan kami ini bergeser. Jadi, harus lebih fokus," ujar Dhea.
Menambah jam latihan
Sebagai persiapan, pelatih nomor running target, Masruri, menambah jam latihan. Jika biasanya para atlet memiliki waktu libur selama dua hari (Sabtu dan Minggu), maka mereka harus merelakan hari Sabtu untuk berlatih pada pukul 09.00-12.00.
Adapun latihan tembak ini di hari biasa terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dari pukul 09.00 hingga 12.00. Lalu, sesi kedua dari pukul 14.00 hingga 17.00.
”Sebenarnya jam latihan kami fleksibel. Kalau dirasa sudah cukup, kami bisa selesai lebih cepat, begitu pun sebaliknya,” kata Masruri.
Tidak hanya itu, ia juga menggandeng pelatih asal Korea Selatan sekaligus salah satu juri Asian Rifle/Pistol Cup 2023 untuk turut melatih atlet yang akan mengikuti kejuaraan. Pelatih tersebut turut melatih para atlet selama tiga bulan sebelum SEA Games 2021 pada Mei 2022 lalu.
Masruri mengatakan, Asian Rifle/Pistol Cup 2023 menjadi ajang pertama di tahun ini bagi para atlet kategori running target untuk menunjukkan taringnya. Delapan atlet akan mewakili Indonesia dalam kategori running target 10 meter di Asian Rifle/Pistol Cup 2023, yakni empat atlet putra dan empat atlet putri.
”Saya berharap Indonesia dapat meraih 1 emas dan 1 perak di nomor running target ini. Untuk skor, kami tidak bisa prediksi dan tergantung lawan juga. Namun, harapannya ada atlet Indonesia yang bisa menembus skor 570 untuk meraih medali emas,” tutur Masruri.
Ia pun optimistis para atlet bisa mengharumkan nama Indonesia karena skor rata-rata yang mereka raih saat latihan berkisar 565-570. Nantinya, hasil perlombaan ini menjadi bahan evaluasi menuju pertandingan Asian Games 2022 di Hangzhou, China, pada September 2023 mendatang (Kompas.id, 28/2/2023).
Ketua Komite Kepelatihan dan Pendidikan PB Perbakin Glenn Clifton Apfel mengatakan, sejauh ini terdapat 12 negara Asia yang akan bertanding dalam Asian Rifle/Pistol Cup 2023, antara lain Kazakhstan dan Qatar. Pihaknya masih belum bisa memastikan jumlah total negara yang akan mengikuti perlombaan karena pendaftaran masih dibuka.
”Kami sudah mengundang negara-negara Asia untuk mengikuti perlombaan ini. Namun, keputusan untuk mengikutinya atau tidak ada di tangan mereka. Beberapa negara yang datang juga hanya membawa sekitar lima atlet,” ujar Glenn.
Adapun upacara pembukaan perhelatan Asian Rifle/Pistol Cup 2023 akan dilaksanakan Kamis (2/3/2023) malam. Sebelum pembukaan, para atlet Indonesia dapat berlatih bersama dengan atlet dari negara lain.