Indonesia Bidik Prestasi di Ajang Asian Rifle/Pistol Cup 2023
Setelah menjadi tuan rumah Piala Dunia ISSF, Indonesia bersiap menggelar ajang menembak internasional lainnya, yakni Asian Rifle/Pistol Cup 2023 pada 1-10 Maret di Jakarta. Tim Indonesia berharap capaian terbaik.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Indonesia kembali bersiap menjadi tuan rumah untuk kejuaraan menembak. Kali ini, ajang menembak yang digelar adalah kelas Asia, yakni Asian Rifle/Pistol Cup 2023 pada 1-10 Maret 2023 mendatang di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta. Para petembak yang akan mengikuti kompetisi ini mendapat pelatihan khusus dengan tambahan jam latihan.
Pertandingan menembak se-Asia ini merupakan ajang kedua bagi Indonesia sebagai penyelenggara event bertaraf internasional pada tahun ini. Sebelumnya, Indonesia telah menjadi tuan rumah Piala Dunia International Shooting Sport Federation atau ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 pada 27 Januari hingga 8 Februari 2023 lalu.
Dalam kejuaraan tersebut, Indonesia mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Dua atlet tembak Indonesia merengkuh dua emas dan empat medali perunggu. Keberhasilan itu diharapkan mampu menginspirasi Indonesia untuk berada di posisi teratas pada ajang Asian Rifle/Pistol Cup 2023.
Meskipun begitu, Abdul Qayyum Mohammed Omar Shah, pelatih menembak Indonesia, mengatakan, tidak ada target signifikan untuk ajang yang mulai digelar mulai Rabu mendatang tersebut. Ia hanya menginginkan para atlet untuk tetap fokus dan bertanding semaksimal mungkin.
”Olahraga ini memerlukan konsentrasi sepanjang pertandingan. Jika atlet lengah sedikit saja, maka tim lawan akan mendahului. Jadi, mereka harus mengendalikan pikirannya agar tetap fokus,” ujar Qayyum, Senin (27/2/2023) di Jakarta.
Sebagai persiapan, Qayyum menambah jam latihan. Latihan tembak selama menuju pertandingan terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dari pukul 09.00 hingga 12.00. Lalu, sesi kedua dari pukul 13.00 hingga 17.00 atau 17.30, termasuk di hari Sabtu dan Minggu.
Selain itu, setiap pagi sebelum mulai latihan menembak, para atlet melakukan olahraga pagi seperti lari hingga renang. Adapun setiap Rabu, mereka juga melakukan yoga untuk meningkatkan fokus dan membuat tubuh menjadi lebih bugar.
Sepanjang latihan, dengan balutan kaus lengan pendek dan celana panjang, para atlet berlatih dengan tenang dan berhati-hati. Tatapan mereka lurus ke arah papan target dengan titik hitam di tengahnya. Tangan kanan atlet lurus ke depan untuk menembak, sementara tangan lainnya masuk ke dalam saku celana. Adapun mata kiri mereka ditutup dengan penutup mata atau eye blinder shooter.
Menurut Ketua Harian Pengurus Besar Perbakin Siswanto, di perhelatan Asian Rifle/Pistol Cup 2023 akan ada pertandingan untuk atlet kelas youth dan yunior. Lebih dari 30 atlet yang akan ditampilkan melawan 11 negara Asia lainnya. Para petembak Indonesia pun akan turun sesuai dengan kategori masing-masing.
Bagaimana pun, kami tidak boleh gampang puas. Harus ada evaluasi terus untuk menjadi lebih baik. (Arista)
Sebelumnya, dalam kejuaraan ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023, Indonesia hanya mengerahkan 32 atlet. Namun, pada perhelatan Asian Rifle/Pistol Cup 2023 mendatang, rencananya akan ada berbagai kategori atau perlombaan yang lebih variatif sebagai salah satu kejuaraan menembak bergengsi dalam lingkup Asia.
Balas dendam
Adapun ajang Asian Rifle/Pistol Cup 2023 menjadi momen balas dendam bagi petembak Kresna Arya Nugraha (24). Pada ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023, yang merupakan ajang tertinggi baginya, ia mengaku kurang fokus dan kurang percaya diri. Alhasil, ia harus puas dengan skor akhir sekitar 550-an.
”Pertandingan kemarin hasilnya bagi saya kurang memuaskan. Saya mendapat peringkat yang rendah. Dengan menerapkan apa saja yang saya dapatkan selama latihan, semoga bisa membawa hasil yang bagus untuk pertandingan Asian Rifle/Pistol Cup 2023 mendatang,” ujar laki-laki yang terjun di dunia tembak sejak umur 14 tahun ini.
Dua negara Asia yang dianggap Kresna menjadi lawan terberatnya saat ini ialah India dan Korea Selatan. Meskipun para atlet sudah berlatih selama 8 jam lebih, mereka dapat menambah waktu latihan secara mandiri di malam hari jika diperlukan.
”Kami tinggal di mess di dalam sini (Lapangan Tembak Senayan). Jadi, kami bisa latihan tambahan kapan pun kami mau selama 24 jam,” kata Kresna.
Lain lagi dengan Arista Perdana Putri Darmoyo (17). Ia menjadi pencetak sejarah dengan meraih emas pertama pada ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 dalam duetnya bersama Muhammad Iqbal Raia Prabowo di nomor 10 meter air pistol tim campuran.
Sebagai pemegang medali emas di pertandingan sebelumnya di tingkat dunia, ia memiliki tanggung jawab kepada dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar tersebut lagi di tingkat Asia. ”Bagaimana pun, kami tidak boleh gampang puas. Harus ada evaluasi terus untuk menjadi lebih baik,” kata Arista.