Fathur Raih Emas, Indonesia "Kawinkan" Gelar Menembak
Tim menembak Indonesia kembali merebut emas di nomor senapan angin 10 meter individu SEA Games 2021 melalui Fathur Gustafian. Sehari sebelumnya, kekasihnya, Dewi Laila Mubarokah, juga meraih emas dari nomor yang sama.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
HANOI, KOMPAS — Tim menembak Indonesia mengawinkan emas nomor senapan angin 10 meter individu putra dan putri SEA Games Vietnam 2021. Pada hari kedua menembak, petembak Fathur Gustafian merebut emas seusai mengalahkan wakil Singapura, Zen Joi Lionel Wong, Selasa (17/5/2022) siang.
Perlombaan antarmereka berlangsung ketat. Fathur menjadi pemenang berkat kepiawaian mengendalikan pikiran dan fokus hingga akhir.
Berlomba di National Sport Training Center, Hanoi, Fathur merebut emas dengan nilai 247,4 poin, sedangkan Wong mengumpulkan 246,5 poin. Selama perlombaan, Fathur terlihat sedikit tegang saat mengarahkan senapan. Meski terlihat tegang, Fathur berusaha mengendalikan perasaannya.
Ekspresi Fathur berbeda dengan rekannya, Paragra Duncan Taruma Negara Fuji Sentausa, yang tampil tenang. Paragra sesekali tersenyum sebelum membidik sasaran. Petembak asal Jawa Timur itu juga menunjukkan ketenangan saat membidik.
Dia membutuhkan waktu lama untuk melepaskan tembakan. Butuh waktu lebih dari 10 detik bagi Paragra untuk menembak. Saat lawan-lawannya telah menembak sasaran, Paragra masih berkonsentrasi menembak.
Persaingan ketat antara Fathur, Paragra, dan Wong terjadi hingga tembakan ke-22. Selisih poin ketiga petembak hanya berjarak 0,2 poin. Setelah itu, Paragra tersisih. Fathur dan Wong pun bersaing memperebutkan emas.
Raihan emas Fathur melengkapi capaian petembak putri, Dewi Laila Mubarakoh, yang sehari sebelumnya berlomba di nomor yang sama. Pasangan petembak ini kemudian ’mengawinkan’ emas nomor senapan angin 10 meter individu.
Di momen-momen krusial, Fathur selalu menoleh ke arah tribune. Di sana dia menatap rekan-rekan dan pelatihnya. Setelah menatap tribune selama 5 detik, Fathur kembali fokus menembak. Upaya itu dia lakukan untuk mengatur ritme.
”Dengan melihat ke belakang, saya merasa mereka (teman-teman) memberi kekuatan ke saya. Jadi, saya tidak merasa sendiri. Saya punya keluarga, pelatih, teman teman. Ada ketua Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia) juga. Semua dukung saya,” katanya.
Pada tembakan terakhir, Fathur harus mendapatkan poin terbanyak karena jarak antara dia dan Wong hanya 0,1 poin. Apabila tembakannya meleset, Fathur dipastikan kalah. Pada saat penentuan itu, Fathur sukses mendapatkan 10,9 poin sekaligus keluar sebagai juara. Dia langsung mengepalkan tangan. Mata Fathur berkaca-kaca. Di arah tribune, para pendukung Indonesia berteriak memanggil Fathur.
”Hari ini sangat luar biasa. Saya memulai kualifikasi di urutan kedua. Beda 0,1 dengan petembak Thailand. Di final, saya tetap yakin bisa. Meski sempat terkejar, saya coba berpikir positif. Di tembakan terakhir, saya berpasrah. Ternyata kena 10,9. Saya sempat enggak menyangka,” katanya.
Raihan emas Fathur melengkapi capaian petembak putri, Dewi Laila Mubarakoh, yang sehari sebelumnya berlomba di nomor yang sama. Pasangan petembak ini kemudian ”mengawinkan” emas nomor senapan angin 10 meter individu.
Pelatih menembak Indonesia, Ebrahim Inanlou alias Ali Reza, mengatakan, menembak adalah olahraga yang sangat berkaitan dengan pikiran dan mental. Ali memuji Fathur yang mampu mengatasi tekanan, terutama di menit-menit akhir perebutan medali. ”Hari ini dia mengontrol pikiran hingga akhir. Itu sangat sulit di menembak,” ujarnya.
Dengan tambahan emas dari Fathur, tim menembak Indonesia telah mengoleksi 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu pada SEA Games 2021 Vietnam. PB Perbakin menargetkan tim menembak Indonesia mampu mempertahankan gelar juara umum SEA Games Filipina 2019. Saat itu, kontingen menembak Indonesia membuat kejutan dengan menjadi juara umum. Indonesia meraih 7 emas, 6 perak, dan 2 perunggu di Filipina.