Veda Awali Jalan Juara Pebalap Indonesia di Asia Talent Cup
Pebalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, menjadi pebalap pertama Indonesia yang menjuarai ajang Asia Talent Cup setelah memenangi balapan dua seri Malaysia. Ini awal cerah bagi Veda dalam karier balap internasional.
SEPANG, MINGGU – Veda Ega Pratama mengunci gelar juara ajang Idemitsu Asia Talent Cup 2023 setelah memenangi balapan dua di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Minggu (12/11/2023). Dia tampil solid sejak start dan menghindari kesalahan pada balapan satu yang berlangsung dalam kondisi trek basah, Sabtu, di mana dia terjatuh di lap kedua, dan gagal finis. Veda menutup seri Malaysia ini dengan mengumpulkan 206 poin, yang sudah tak terkejar oleh pebalap lain dengan sisa satu seri di Qatar.
”Saya bersyukur dan sangat senang dengan hasil hari ini. Kemenangan ini membuat saya mampu untuk mengunci gelar juara IATC pertama untuk Indonesia. Sungguh sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya. Terima kasih kepada AHM atas support yang diberikan, serta kepada kedua orang tua, keluarga dan juga tentunya semua orang yang mendukung saya hingga hari ini,” ujar Veda.
Veda mengawali balapan dua di Sepang dengan brilian dari posisi start keempat. Saat menuju tikungan pertama, pebalap binaan Astra Honda Motor itu sempat bersenggolan dengan pebalap Jepang Shiya Ezawa. Veda melebar ke kiri menghindari potensi kecelakaan, tetapi masih bisa kembali menusuk untuk menempati posisi kedua saat keluar dari tikungan pertama. Veda kemudian mengikuti pebalap Jepang Riichi Takahira yang memimpin balapan.
Baca juga : Veda Ega Pratama Bertekad Mengunci Gelar Juara ATC di Sepang
Veda merebut posisi terdepan dalam lap pertama, dan kemudian berusaha menjaga pace untuk menjaga ban untuk menjalani 11 putaran. Namun, tekanan dari lima pebalap Jepang di belakangnya tak mengendur. Pada lap ketiga, Veda sempat turun ke posisi keenam, tetapi dia mendapatkan momentum untuk kembali ke depan dua lap kemudian. Setelah kembali memimpin, saat balapan menyisakan enam putaran, Veda terus memperlebar jarak.
Pebalap berusia 14 tahun asal Gunung Kidul, Yogyakarta, itu mengakhiri balapan dua dengan selisih waktu 1,877 detik dari Zen Mitani di posisi kedua. Podium ketiga diraih oleh Ryota Ogiwara.
Hasil ini menjadi penebusan Veda atas kesalahan dalam balapan satu, Sabtu, di mana dia terjatuh pada awal lap kedua, saat memimpin balapan. Dia tegelincir di tikungan keenam yang licin karena basah, kemudian terjatuh, dan tidak bisa melanjutkan balapan. Kesalahan itu dia tebus dengan sempurna dalam balapan dua.
Veda mengunci gelar juara dengan mengumpulkan 206 poin, yang sudah tidak bisa dikejar oleh pesaing terdekatnya, Amon Odaki, dengan sisa satu seri di Qatar yang menyediakan 50 poin dari dua balapan. Odaki yang finis di posisi kelima dalam balapan dua di Sepang tertinggal 69 poin dari Veda.
Baca juga: Veda Sapu Bersih Kemenangan di Mandalika
Gelar juara Veda ini merupakan buah ketekunan pebalap muda itu untuk terus memperbaiki diri. Dia mengasah teknik berkendara di Astra Honda Racing School di mana dia mempelajari data setiap balapan untuk lebih memahami karakter ban, pengereman, serta setelan motor di setiap trek.
Selain itu, Veda juga disiplin dalam menjalani diet. Dia selalu menyeimbangkan antara asupan dan kalori yang harus dibakar. Kedisiplinan dalam diet dan olah fisik itu membantu Veda menjadi lebih kuat dan tetap bugar. Kondisi fisik yang fit sangat krusial karena balapan level internasional sangat menguras energi tubuh.
Kombinasi semua hal tersebut menjadikan Veda sangat kompetitif musim ini. Dia memenangi tujuh dari 10 balapan dalam lima seri yang sudah berlangsung. Veda juga menyapu bersih balapan di Motegi dan Mandalika, yang menegaskan potensi besar yang dia miliki. Talenta pebalap bernomor 7 itu pun diyakini belum terekstrak seluruhnya. Gelar juara ATC ini baru permulaan bagi Veda, dan dia masih berpotensi meraih prestasi lebih banyak dan lebih tinggi lagi.
Veda merupakan pebalap muda yang menyadari bahwa proses merupakan kunci untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu, dia tekun menempa diri demi meraih prestasi yang lebih tinggi. Dalam wawancara di Mandalika, Oktober lalu, dia mengungkapkan bagaimana mempersiapkan musim ini untuk meraih gelar juara.
Peningkatan dari tahun kemarin terutama pada cara bawa motor, poin-poin nikung dan mengerem. Jika semakin hafal dengan motornya dan sirkuit, akan semakin kuat dalam mengerem.
”Peningkatan dari tahun kemarin terutama pada cara bawa motor, poin-poin nikung dan mengerem. Jika semakin hafal dengan motornya dan sirkuit, akan semakin kuat dalam mengerem,” ujar Veda.
Baca juga : Veda Menangi Pertarungan Sengit di Mandalika
”Kalau juara, berarti kerja keras selama ini, dan pengalaman-pengalaman yang saya punya, sudah terbayar,” lanjut Veda.
”Tetapi, ini baru awal karena perjalanan saya masih panjang, masih jauh,” ujar pebalap Astra Honda Racing Team itu.