Eddie Nketiah berpotensi menjadi legenda Arsenal di lini depan. Sebelum masuk buku sejarah ”Si Meriam”, Nketiah harus lebih rutin mencetak gol dan menyumbang kemenangan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, MINGGU — Hattrick dan mengenakan ban kapten adalah dua momen yang membuat Eddie Nketiah tidak akan pernah melupakan pertandingan pekan ke-10 Liga Inggris 2023-2024 kontra Sheffield United, Sabtu (29/10/2023), di Stadion Emirates. Kini, ia memiliki tantangan untuk tampil konsisten menjadi sumber gol Arsenal di tengah keraguan tetap memayunginya.
Jika sekilas menyaksikan laga Arsenal melawan Sheffield pada 15 menit terakhir, kenangan terhadap Thierry Henry mengemuka. Pasalnya, pemain yang dipercaya menjadi kapten ”Si Meriam” bernomor punggung 14. Terakhir kali pemain bernomor 14 yang memegang kepercayaan sebagai kapten Arsenal adalah legenda asal Perancis itu.
Nketiah memang baru mengenakan ban kapten setelah Bukayo Saka menyerahkan langsung kepadanya. Momen itu terjadi sebelum Saka ditarik keluar untuk diganti Reiss Nelson pada menit ke-73. Henry menutup pertandingan dengan koleksi trigol sekaligus mengenakan ban kapten kali terakhir tercipta pada laga mengalahkan Wigan Athletic, 4-2, di Stadion Highbury, Mei 2006.
Dengan usia yang masih berusia 24 tahun, Nketiah masih memiliki karier yang panjang untuk bisa minimal menyamai capaian idolanya yang telah delapan kali mencetak hattrick untuk Arsenal di Liga Inggris. Itu adalah catatan terbaik dari pemain Arsenal.
Kini, Nketiah pun telah menyejajarkan dirinya dengan sejumlah legenda Arsenal di era keemasan akhir 1990-an hingga awal 2000-an, seperti Dennis Bergkamp, Nicolas Anelka, Nwankwo Kanu, Marc Overmars, Sylvain Wiltord, Robert Pires, dan Freddie Ljuenberg. Mereka menghasilkan satu hattrick di liga selama berseragam Si Meriam.
Nketiah adalah pemain ke-22 yang mencetak hattrick untuk Arsenal di Liga Inggris. Ia juga mengakhiri penantian delapan tahun pemain Inggris yang menyumbangkan trigol untuk Arsenal. Catatan itu kali terakhir diciptakan Theo Walcott pada laga melawan West Bromwich Albion, Mei 2015.
Di era Manajer Mikel Arteta, Nketiah adalah pemain Arsenal kedua yang mencetak capaian gol brilian itu. Pemain pertama yang membuat Arteta tersenyum di sisi lapangan berkat sumbangan tiga gol adalah Pierre-Emerick Aubameyang saat menghadapi Leeds United, Februari 2021.
Nketiah mengungkapkan, kesempatan bermain yang didapatkannya di musim ini membantunya untuk terus berkembang. Pemain lulusan Akademi Arsenal itu telah tampil di 10 laga dengan delapan gim sebagai pemain inti.
Lebih sering saya bermain, lebih banyak saya belajar. Kesempatan yang baik bermain secara reguler dan saya berkembang di setiap pertandingan. Bermain sejak awal jelas berbeda dibandingkan dengan hanya 10 menit terakhir, tetapi saya selalu berusaha memberikan penampilan 100 persen.
”Lebih sering saya bermain, lebih banyak saya belajar. Kesempatan yang baik bermain secara reguler dan saya berkembang di setiap pertandingan. Bermain sejak awal jelas berbeda ketimbang hanya 10 menit terakhir, tetapi saya selalu berusaha memberikan penampilan 100 persen,” ucap Nketiah dilansir The Athletic.
Menariknya, lima gol yang telah dihasilkan Nketiah di Liga Inggris tercipta di Emirates. Sebelum Sheffield, Nottingham Forest dan Fulham telah merasakan ketajaman pemain kelahiran Lewisham, kawasan London tenggara itu.
Jumlah gol itu telah menyamai catatan terbaiknya pada musim 2021-2022. Bedanya, pada musim itu, Nketiah menghasilkan lima gol dari 21 kesempatan tampil, yang delapan di antaranya masuk susunan 11 utama.
Keraguan besar
Meskipun tengah menyandang predikat pencetak gol terbanyak Arsenal di liga berkat sumbangan lima gol, keraguan belum lepas dari Nketiah. Media sosial X sempat menampilkan kata ”Eddie Nketiah” sebagai trending topic sebelum sepak mula dan setelah peluit akhir duel Arsenal melawan Sheffield yang berakhir keunggulan tim tuan rumah, 5-0.
Mayoritas akun di X meragukan kualitas Nketiah yang bisa tampil konsisten pada laga-laga selanjutnya. Dengan absennya Gabriel Jesus selama beberapa pekan akibat cedera harmstring, Nketiah berpeluang tampil regular sebagai pemain utama. Kesempatan itu dibarengi ”beban” dari suporter agar Nketiah rutin mencetak gol.
Sebelum hattrick ke gawang Sheffield, ia tidak mencetak gol dalam liga gim sebagai pemain inti. Tak hanya tanpa gol, ia pun gagal memberikan kontribusi asis bagi rekan setimnya.
”Dia (Nketiah) telah menjadi pemain utama delapan dari 10 gim Liga Inggris, jadi itu menjelaskan kepada Anda betapa kami dan saya memercayainya. Itu membuktikan betapa pentingnya dia untuk tim,” ujar Arteta kepada Sky Sports untuk memupus kritik kepada Nketiah.
Dari enam pemain depan yang dimiliki Arsenal musim ini, Nketiah adalah satu-satunya yang bertipe poacher. Ia adalah tipikal penyerang tengah klasik yang lebih efektif bekerja untuk mencari ruang di kotak penalti lawan dan mengakhiri bangunan serangan timnya. Rerata 0,66 gol per gim milik Nketiah adalah catatan terbaik pemain Arsenal dengan minimal 350 menit bermain di liga musim ini.
Tiga gol ke gawang Sheffield pada menit ke-28, ke-50, dan ke-58 membuktikan habitat alami Nketiah di sepertiga akhir pertahanan lawan. Ia harus mendapat pelayanan prima dari rekan setimnya. Sebaliknya, Nketiah tidak bisa bermain seperti Jesus yang aktif bergerak di segala sisi dan bisa membuka ruang bagi rekannya.
Sejak musim 2021-2022, Nketiah telah menunjukkan perkembangan besar di kampanye edisi 2023-2024. Ia menghasilkan lima gol dari 2,9 expected goals (xG).
Pada musim lalu, ia hanya menciptakan empat gol dari 8,2 xG. Di edisi 2021-2022, koleksi lima golnya tercipta dari 4,4 xG.
Walakin, Nketiah masih perlu berbenah. Dalam tiga musim terakhir, akurasi tembakannya menurun secara konsisten. Pada dua musim terdahulu, ia masing-masing mencatatkan 45 persen dan 34 persen akurasi operan, sedangkan pada musim ini hanya 29 persen.
Begitu pun dengan koleksi tembakan tepat sasaran per laga. Dari 1,4 dan 1,16 tembakan per gim pada dua musim terakhir, Nketiah hanya menghasilkan 0,93 tembakan tepat sasaran per laga di musim 2023-2024.
Arteta pun memberikan wejangan kepada penyerang andalannya itu. ”Hal terbaik tentang Eddie (Nketiah) adalah talenta, tetapi lebih khusus mentalitasnya. Ketika dia memadukan mentalitas serta talentanya, tentu ia akan jauh lebih baik,” kata Arteta.