Marco Bezzecchi tidak menyerah dengan cedera retak tulang selangka kanan yang dia alami dalam fase krusial persaingan juara MotoGP 2023. Pebalap muda Italia itu pun bertekad bertarung total dalam sisa empat seri.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BURIRAM, KOMPAS — Marco Bezzecchi memutuskan terbang ke Mandalika begitu tim dokter yang mengoperasi tulang selangka kanannya menyatakan ada peluang dirinya balapan meskipun tipis. Pebalap tim Mooney VR46 itu pun lolos pemeriksaan medis di Mandalika dan memacu motornya dengan brilian meskipun menahan sakit di sepanjang sesi. Dia finis ketiga dalam balapan sprint, dan kelima dalam balapan utama. Sepekan kemudian di Phillip Island, dia finis keenam dalam balapan utama.
Bezzecchi kemudian mendapat tambahan waktu pemulihan menyusul pembatalan sprint seri Australia karena cuaca buruk. Sprint di Phillip Island digeser ke Minggu, sedangkan balapan utama dimajukan ke Sabtu.
Pembatalan balapan pendek itu menguntungkan Bezzecchi dari sisi pemulihan cedera sehingga dia bisa lebih segar saat mengawali balapan seri Thailand, akhir pekan ini. Musim lalu, pebalap binaan Akademi VR46 itu meraih pole position pertamanya di MotoGP. Namun, dalam balapan utama, dia hanya bisa finis di posisi ke-16.
Pengalaman dalam musim debutnya di kelas elite itu mematangkan skill, mental, serta taktik balapan Bezzecchi. Kini, dia merasa jauh lebih baik dan bertekad meraih poin maksimal di Buriram meskipun kondisi fisiknya belum 100 persen bugar.
”Secara umum, saya tidak bisa mengeluh. Saya sudah melepas jahitan, itu merupakan langkah besar bagi saya karena kulit saya tidak tegang lagi,” ujar Bezzecchi.
Saya merasa lebih baik dan saya bangga dengan bekas luka saya.
”Saya merasa lebih baik dan saya bangga dengan bekas luka saya,” kata pebalap muda Italia itu.
”Ya, saya memiliki tambahan satu hari istirahat untuk menjalani terapi dua kali sehari, atau tiga kali sehari. Setiap kali saya memiliki waktu luang, saya berusaha memulihkan bahu saya, khususnya lengan, karena lengan membuat saya mengalami banyak masalah di Phillip Island. Ya, secara umum saya merasa sangat senang, akhirnya bisa kembali di atas motor untuk mengetahui apa yang saya rasakan,” ucap Bezzecchi di Buriram.
Dia menjalani sesi latihan bebas dengan fokus mencari feeling dengan menggunakan ban-ban yang berbeda. Dia juga mencari referensi baru titik-titik pengereman di trek yang mengombinasikan sektor mengalir, serta sektor dengan pengereman keras itu. Dia mengakhiri sesi FP1, Jumat (27/10/2023), di posisi ke-16 terpaut 1,304 detik dari Jorge Martin yang tercepat.
Bezzecchi berharap kondisi fisiknya tidak akan sesakit di Mandalika dan Phillip Island, akhir pekan ini.
”Di Indonesia sakit sekali karena operasi baru lima hari sebelumnya, jadi sangat sakit pada tulang dan di area sekitarnya. Namun, di Australia tidak terlalu sakit dibandingkan dengan di Indonesia, tetapi lebih lelah. Saya berharap tidak terlalu kesulitan, tetapi sayangnya tidak,” ujar Bezzecchi.
”Di sini saya tidak tahu, saya berharap lebih kuat, tampil lebih baik, tetapi saya tahu saya akan menderita dan mentalitas saya sudah siap untuk itu. Namun, saya bisa menahan rasa sakit dan saya siap menderita, jadi saya berharap bisa berjalan dengan baik,” kata anak didik Valentino Rossi itu.
”Ini trek yang sangat saya sukai. Tahun lalu saya sangat cepat, saya bisa meraih pole position pertama saya, jadi itu momen yang sangat indah. Saya sangat menyukai pengereman keras karena bagian dari berkendara yang memberi saya banyak emosi. Saya sangat menikmati ketika berada di trek di mana harus mengerem dengan kuat,” ujarnya.
”Ini trek yang berbeda karena ada bagian yang mengalir, ini sesuatu yang saya sukai, trek campuran. Dan, menurut saya, tahun ini saya lebih baik dalam pengereman, jadi saya penasaran melihat bagaimana saya berkendara. Tetapi, pertama-tama saya harus memeriksa apa yang saya rasa secara fisik dan kemudian dari situ kami bisa mulai bekerja untuk balapan,” ucap rekan setim Luca Marini itu.
Terkait dengan persaingan juara, Bezzecchi menilai, peluang dirinya juara lebih tipis dibandingkan dengan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin. Saat ini, perolehan poinnya tertinggal 73 poin dari Bagnaia di puncak klasemen, dan 46 poin dari Martin. Dengan sisa empat seri di Thailand, Malaysia, Qatar, dan Valencia, peluang Bezzecchi juara masih terbuka meskipun tipis. Namun, dia akan tetap berjuang hingga akhir. Jika peluang juara menghampiri, dia akan meraih itu dengan seluruh kemampuannya.
”Saat ini sangat sulit karena saya sedikit terlalu jauh, sedangkan Jorge dan Pecco saat ini lebih kuat dari saya. Tetapi, target saya datang ke Indonesia setelah cedera bukan untuk pemulihan, tetapi untuk bertahap hidup dan berusaha tetap di atas motor karena saya melihat dari Enea (Bastianini), Marc (Marquez), Miguel (Oliveira), semakin lama jauh (dari balapan) semakin lama untuk pemulihan,” ujar Bezzecchi.
”Dan, begitu saya memiliki peluang lebih besar (untuk balapan), saya mengatakan, ’oke saya harus berangkat’, berusaha mengendarai motor, berusaha tetap dalam persaingan juara, dan berusaha tidak kehilangan momentum ini,” ucap Bezzecchi.