Belajar Melepas Ketergantungan pada Gabriel Jesus
Arsenal berpeluang memperpanjang rekor buruk Sheffield United. Tanpa Gabriel Jesus, Leandro Trossard bisa menjadi alternatif untuk memperkuat daya gedor ”Si Meriam”.
LONDON, JUMAT — Gabriel Jesus adalah ”faktor x” bagi Arsenal. Sayangnya, cedera hamstring kambuhan membuat Jesus harus menepi beberapa saat seusai membantu ”Si Meriam” mengandaskan Sevilla di Liga Champions. Laga kontra tim juru kunci Sheffield United, Sabtu (28/10/2023) pukul 21.00 WIB, di Stadion Emirates menjadi kesempatan Manajer Mikel Arteta mencoba ramuan baru di lini depan.
Sejak sembuh dari cedera lutut yang memaksa Jesus absen selama Agustus lalu, Jesus telah menunjukkan peran krusialnya bagi lini depan Arsenal. Di musim ini, Jesus membuka keran golnya ketika membungkam Manchester United, 3-1, pada 3 September lalu.
Dalam tujuh gim beruntun Arsenal, baik di Liga Inggris maupun Liga Champions, Jesus adalah pemain yang tak tersentuh rotasi. Ia selalu mengisi salah satu tempat di susunan trisula lini depan Si Meriam. Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, Leandro Trossard, dan Eddie Nketiah silih berganti menjadi tandem Jesus.
Baca juga: Dimensi Baru Arsenal bersama Tomiyasu
Ketergantungan Arteta terhadap Jesus didasari kecerdasan penyerang asal Brasil itu untuk beradaptasi dengan taktik tim. Terkadang Jesus bisa tampil sebagai pemain bernomor sembilan, lalu ketika dibutuhkan ia juga bisa tampil sebagai penyerang sayap. Mobilitas tinggi Jesus untuk bergerak di seluruh sisi lapangan tidak bisa tertandingi pemain Arsenal lain.
Selain itu, Jesus teruji memiliki mentalitas tangguh untuk mengangkat Arsenal di laga-laga penting. Ia bermain apik untuk merepotkan Manchester City sehingga Si Meriam bisa menumbangkan juara bertahan di pekan kedelapan Liga Inggris. Kemudian, Jesus adalah satu-satunya pemain Arsenal yang tak berhenti mencetak gol di tiga pertandingan Grup B Liga Champions.
Dia (Jesus) mengubah dunia kami. Dia membawa kepercayaan dan energi untuk tim yang dibutuhkan untuk membantu tim di momen-momen penting. Tim bergantung kepada pemain seperti itu untuk memenangi laga.
”Dia (Jesus) mengubah dunia kami. Dia membawa kepercayaan dan energi untuk tim yang dibutuhkan untuk membantu tim di momen-momen penting. Tim bergantung kepada pemain seperti itu untuk memenangi laga,” ucap Arteta, dilansir laman klub, Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Nuansa Gundah di Garis Gawang Arsenal
Lebih lanjut Arteta mengungkapkan dirinya menikmati perkembangan Jesus memasuki musim kedua di London Utara. Ia pun senang setiap menyaksikan Jesus menghasilkan gol dan asis. Di musim ini, pemain berusia 26 tahun itu telah menghasilkan empat gol dan lima asis. Ia berkontribusi terhadap gol Arsenal per 125 menit.
Walakin, kontribusi positif Jesus itu bakal menghilang pada laga melawan Sheffield di pekan ke-10 Liga Inggris. Cedera harmstring membuat Jesus tidak terlihat bergabung dengan rekan setimnya pada sesi latihan Kamis dan Jumat ini.
”Saya khawatir dengan kondisinya,” ucap Arteta tentang kondisi Jesus. Meski begitu, Arteta yakin pemain lain bisa mengisi tempat yang ditinggalkan Jesus.
Peran Saka
Ketika tidak ada Jesus, harapan utama di lini depan Arsenal berada di pundak Bukayo Saka. Koleksi lima gol dan enam asis menjadikan Saka sebagai pemain yang paling banyak berkontribusi gol bagi Si Meriam di awal musim ini.
Saka di ambang mencetak rekor untuk menyamai capaian monumental legenda Arsenal, Ian Wright. Pada musim 1994-1995, Wright melakukan kontribusi gol dalam tujuh laga beruntun Arsenal.
Baca juga: Beda Dilema Manchester United dan Arsenal di Posisi Kiper
Sebuah asis untuk gol penyama kedudukan Arsenal yang dicetak Trossard ke gawang Chelsea, akhir pekan lalu, adalah keterlibatan gol Saka di enam laga berturut-turut Liga Inggris. Alhasil, dengan menghasilkan sebuah gol atau asis ke gawang Sheffield, Saka akan menjadi pemain asli Inggris kedua yang mencatatkan rekor apik itu bersama Si Meriam.
Saka amat terbuka untuk melanjutkan kontribusi golnya karena Sheffield adalah tim yang memiliki pertahanan terburuk di Liga Inggris. Sebanyak 24 gol telah bersarang ke gawang Sheffield di sembilan gim.
Selain Saka dan Martinelli yang berpeluang tidak tergantikan, Arteta perlu memberikan kepercayaan kepada Trossard untuk bermain sejak sepak mula. Trossard bisa mengemban sejumlah peran di lini depan, salah satunya false nine yang dijalaninya pada beberapa laga putaran kedua musim lalu.
Di musim ini, Trossard telah menjalani delapan laga, tetapi ia baru tiga gim dipercaya sebagai pemain inti. Trossard terbukti mampu membalas kepercayaan Arteta karena selalu mencetak gol ketika tampil di 11 pemain utama, kecuali saat menghadapi Lens di Liga Champions.
Penyerang berpaspor Belgia itu juga adalah pemain Arsenal yang paling efektif menyumbangkan gol. Ia rerata memberikan gol atau asis per 83 menit. Angka itu lebih baik dari 89 menit per gol yang dibukukan Saka.
”Saya menyukai mentalitas dia. Di setiap latihan dan pertandingan, dia selalu bekerja secara maksimal,” kata Arteta tentang kesannya terhadap kontribusi Trossard di musim ini.
Baca juga: Saka Dipanggil Timnas Inggris, Kabar Baik atau Buruk untuk Arsenal?
Meski lebih diunggulkan, Arteta perlu memberikan perhatian pula kepada lini pertahanan timnya. Arsenal telah kemasukan delapan gol dari sembilan gim Liga Inggris. Dari jumlah itu, enam gol tercipta di Emirates. Si Meriam hanya sekali mencatatkan nirbobol di kandang ketika menghadapi City.
Membenahi pertahanan perlu dilakukan Arsenal agar tidak kecolongan gol yang menyulitkan situasi mereka di pertandingan dan mencoreng rekor positif atas Sheffield. Arsenal mengemas 18 gim tak terkalahkan di kandang kontra Sheffield.
Kali terakhir Si Meriam tumbang dari Sheffield di markas sendiri tercipta pada Agustus 1971. Kala itu, Arsenal tumbang, 0-1, di Stadion Highbury.
Sementara itu, Manajer Sheffield Paul Heckingbottom mengakui timnya akan menjalani pertandingan sulit di Emirates. Misi Heckingbottom di Emirates adalah menyaksikan anak asuhannya bisa menunjukkan perkembangan dari laga melawan Manchester United, pekan lalu.
Pada duel itu, Sheffield kalah, 1-2, tetapi menghasilkan tembakan tepat sasaran lebih banyak berkat skema transisi serangan balik yang baik.
”Saya menantikan pertandingan melawan Arsenal yang bermain baik dengan atau tanpa bola. Saya berharap anak-anak bisa memberikan sajian duel yang kompetitif,” kata Heckingbottom, dilansir laman klub.