Berlari Sambil Merawat Bumi di PLN Electric Run 2023
Ajang lari PLN Electric Run 2023 pada 10 Desember 2023 menjadi wahana berolahraga dan berprestasi dengan semangat merawat bumi. Atlet nasional seperti Robi Syianturi menantang diri pada ajang ini.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lebih dari sekadar aktivitas olahraga yang menyehatkan tubuh, berlari bisa juga menjadi sarana berprestasi dan merawat bumi. Di ajang lomba lari PLN Electric Run 2023 pada 10 Desember 2023, pelari dapat menguji kemampuan dengan semangat ramah lingkungan yang sejalan spirit transisi energi listrik terbarukan.
Perlombaan lari kian menjamur, terutama selepas pandemi Covid-19. Minat masyarakat terhadap olahraga lari memang tinggi. Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik 2021 menunjukkan, lari mengungguli jenis olahraga lainnya, seperti senam, sepak bola/futsal, bersepeda, voli, dan bulu tangkis.
Pelari jarak jauh asal Bangka Belitung, Robi Syianturi, mengatakan, menjamurnya ajang lari membuat para pelari memiliki banyak opsi untuk menguji kemampuan. Tak sedikit pula pelari yang ingin merasakan pengalaman lomba yang unik. Di PLN Electric Run 2023, kata Robi, pelari bisa meraih prestasi sekaligus menjalani pengalaman lomba yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Robi pun bertekad untuk meraih catatan waktu terbaik atau personal best (PB) di PLN Electric Run. Menurut peraih perunggu 5.000 meter di SEA Games Kamboja 2023 tersebut, meraih PB di ajang dalam negeri merupakan tantangan tersendiri baginya. Sebab, biasanya pelari-pelari mencapai PB di lomba lari luar negeri.
”Ajang lari ini menjadi wadah bagi atlet, termasuk atlet elite, untuk menunjukkan prestasi. Saya bersyukur ada ajang lari seperti PLN Electric Run. Apalagi, saya lahir dari ajang-ajang lari hingga sekarang bisa mewakili Indonesia. Saya juga antusias karena ada semangat untuk merawat lingkungan dari perlombaan ini,” kata Robi dalam konferensi pers sekaligus peluncuran PLN Electrin Run 2023 di Senayan Park, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
PLN Electric Run 2023 akan digelar di Scientia Square Park, Tangerang, Banten. Ajang yang merupakan hasil kolaborasi PLN dengan harian Kompas (Kompas.id) ini menghadirkan tiga kategori perlombaan, yaitu 5 kilometer, 10 kilometer, dan 21,097 kilometer (half marathon). Mengusung tema ”Running the New Spirit”, PLN Electric Run 2023 diharapkan bisa menjadi sarana berkompetisi bagi semua kalangan pelari dengan membawa semangat ramah lingkungan.
Mengurangi emisi karbon
Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo mengatakan, semangat mengurangi emisi karbon sebenarnya bukan sekadar teori. Adi menyoroti ramainya masyarakat yang setiap pekan berolahraga di hari bebas kendaraan bermotor (HBKB). Menurut Adi, hal itu menunjukkan masyarakat telah memiliki spirit untuk mengurangi emisi karbon dan hidup dengan udara bersih.
”PLN ingin semakin menggaungkan semangat tersebut. Maka dari itu, ajang lari seperti ini perlu ada dengan kategori seluas-luasnya agar siapa pun bisa ikut serta. Lari, kan, olahraga yang sejalan dengan pengurangan emisi karbon karena tidak membuang energi kotor. Dengan demikian, Running the New Spirit ini berarti membuat warga semakin bersemangat, semakin produktif, dan cakupan lebih luasnya, Indonesia semakin maju,” tutur Adi.
Adi berharap, pelari prestasi kategori half marathon seperti Robi dapat memecahkan rekor nasional. Apabila hal itu terjadi, PLN Electric Run akan terdokumentasi di kalender nasional milik Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia. Selain itu, ajang tersebut juga dapat menjadi tempat untuk menjaring bibit-bibit atlet untuk membela Indonesia.
Sekretaris Perusahaan PLN Alois Wisnuhardana menyampaikan harapan serupa. Agar semangat pelari kian terpacu untuk memecahkan rekor nasional, penyelenggara menyediakan hadiah dua mobil listrik. Pihaknya menyediakan hadiah serupa bagi pemenang undian. Adapun total hadiah podium sebesar Rp 850 juta.
Wisnuhardana menambahkan, penyelenggaraan PLN Electric Run tak lepas dari komitmen perusahaan tersebut untuk berkontribusi dalam mengatasi pemanasan global. Dalam tiga tahun terakhir, PLN telah melakukan beragam upaya untuk menghadirkan energi yang lebih bersih. PLN, misalnya, mengganti pembangkit batu bara berkapasitas 1,1 giga watt dengan pembangkit energi baru terbarukan.
Di PLN Electric Run mendatang, sebanyak 5.000 peserta ditargetkan bisa turut serta. Dengan jumlah tersebut, ajang lari ini dapat menekan emisi karbon hingga 11.880 kilogram.
Kami ingin peduli dan mewujudkannya dalam langkah konkret. Kami berharap, PLN yang saat ini dianggap sebagai perusahaan listrik, selanjutnya dikenal sebagai perusahaan yang peduli lingkungan.
”Ada beragam perjanjian internasional untuk mengurangi emisi karbon, tetapi komitmen PLN bukan semata-mata karena itu. Kami ingin peduli dan mewujudkannya dalam langkah konkret. Kami berharap, PLN yang saat ini dianggap sebagai perusahaan listrik, selanjutnya dikenal sebagai perusahaan yang peduli lingkungan,” ucap Wisnuhardana.
Persiapan matang
Dokter spesialias kedokteran olahraga, Wawan Budisusilo, mengatakan, ajang lari harus memperhatikan keselamatan. Dari segi penyelenggara, aspek keselamatan dapat tercipta, antara lain, dengan menciptakan lintasan yang aman, menyediakan tim medis, hingga menyediakan tempat air minum.
Adapun dari segi peserta lomba, Wawan menyarankan untuk mempersiapkan diri secara matang sebelum mengikuti ajang lari seperti PLN Electric Run. Selain berlatih secara berkelanjutan, pelari juga harus mengenali kemampuan diri sendiri. Apabila kemampuannya baru di kategori 5 kilometer, maka jangan dipaksakan untuk mengikuti kategori 10 kilometer. Dengan demikian, faktor keselamatan dari sisi pelari dapat terpenuhi.
”Waspada juga dengan heat related illness atau situasi panas yang membahayakan pelari, baik ketika latihan maupun ketika perlombaan. Terlebih, sekarang cuaca sedang panas sekali. Maka, pastikan hidrasi cukup, 15-20 menit sekali minum, asupan nutrisi juga perlu diperhatikan. Jangan lupa untuk recovery saat latihan,” kata Wawan.