Stoner Membuat Pecco Takjub
Casey Stoner, yang namanya diabadikan di tikungan 3 Sirkuit Phillip Island, Australia, dinilai oleh Francesco Bagnaia memiliki talenta dan insting luar biasa untuk mengatasi setiap kondisi balapan yang tidak sempurna.
VENTNOR, KAMIS — Mantan pebalap MotoGP asal Australia, Casey Stoner, masih membuat para pebalap MotoGP saat ini takjub dengan kemampuannya mengatasi berbagai kondisi balapan. Bahkan, dia mampu cepat beradaptasi dengan karakter motor pabrikan berbeda, dan meraih gelar juara bersama Ducati dan Honda. Bakat alami Stoner itu dikagumi oleh Francesco Bagnaia dan membuat Jorger Martin penasaran seperti apa rasanya bersaing dengan pebalap terbaik Australia itu.
”Insting yang luar biasa karena bisa melakukan perbedaan setiap kali kondisi tidak sempurna,” ungkap Bagnaia tentang Stoner, dalam konferensi pers MotoGP di Phillip Island, Australia, Kamis (19/10/2023).
Baca juga : Bezzecchi Memburu Podium Perdana di Phillip Island
”Saya ingat sesi latihan dalam kondisi basah, dan saat memasuki lap ketiga dia sudah dua detik lebih cepat dari lap kedua. Dan, setelah 14 menit sesi, mereka (pebalap lain) mendekat ke dia, dia memasuki putaran lain dan kembali lebih cepat dua detik. Jadi, untuk itu dia luar biasa,” lajut Pecco, sapaan Bagnaia.
Dia juga luar biasa dengan motor Ducati saat meraih gelar juara, karena hanya dia yang bisa kencang dengan Ducati. Kemudian, dia ke Honda, semuanya terlihat mudah bagi dia.
”Dia juga luar biasa dengan motor Ducati saat meraih gelar juara, karena hanya dia yang bisa kencang dengan Ducati. Kemudian, dia ke Honda, semuanya terlihat mudah bagi dia,” ujar Pecco.
”Menurut saya, talenta dan insting dia luar biasa,” ucap pebalap tim Ducati Lenovo itu.
Pemuncak klasemen MotoGP 2023 itu juga menilai, Stoner memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan potensi motor dalam kondisi sulit, saat pebalap lain kesulitan. Sebagai contoh, dalam balapan di Phillip Island, kendala terbesar adalah menjauh dari rombongan pebalap terdepan karena trek kecepatan tinggi itu membuat pebalap lain bisa mengikuti setiap kali pebalap terdepan menaikkan pace. Dia merasakan itu dalam setiap balapan di Phillip Island, tetapi Stoner bisa menjauh seperti dalam musim terakhirnya, 2012, menang dengan keunggulan sembilan detik atas Jorge Lorenzo.
Baca juga : Cuaca Ekstrem Rempah Persaingan Pecco-Martin
”Dia bisa menjauh,” kata Pecco, yang berusaha menjauh dalam balapan akhir pekan ini.
Stoner sangat dominan di Phillip Island dengan enam kemenangan beruntun pada 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012. Dia pensiun di akhir musim 2012 karena mengalami masalah kesehatan, yaitu kelelahan parah dan lama untuk pulih.
”Menurut saya, dia salah satu talenta terbesar dalam sejarah olahraga ini. Saya ingat dalam sesi latihan itu, dia selalu tiga detik di depan pebalap lainnya. Jadi, jika Anda bisa sekencang itu dibandingkan yang lain, pasti Anda memiliki sesuatu yang istimewa,” ungkap pebalap tim Prima Pramac Racing, Jorge Martin.
”Sayangnya, dia pensiun secepat itu. Akan menyenangkan bisa melihat dia, mungkin bukan masih balapan (hingga saat ini), tetapi mungkin seperti bisa balapan dengan dia,” ujar Martin.
Stoner yang mengemas dua gelar juara MotoGP, 2007 bersama Ducati yang juga gelar pertama bagi tim pabrikan asal Borgo Panigale itu serta 2011 bersama Honda, juga dikagumi oleh pebalap tim Mooney VR46, Marco Bezzecchi. Pebalap muda Italia ini terkesan dengan gaya berkendara Stoner. Dia bukan pebalap dengan pengereman keras, tetapi mampu keluar tikungan dengan akselerasi yang sangat cepat.
Baca juga : Balapan Epik di Mandalika Kembalikan Pecco ke Puncak
”Talenta yang fantastik, juga pribadi yang sangat baik. Jadi, balapan di mana pun luar biasa untuk ditonton. Tetapi, penampilan di sini luar biasa karena trek juga luar biasa, dan dengan gaya membalapnya, itu sesuatu yang sangat menyenangkan (ditonton),” ujar Bezzecchi.