Cuaca Ekstrem Rempah Persaingan Pecco-Martin
Kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi besar terjadi di Phillip Island, Australia, akan menjadi rempah persaingan juara MotoGP antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin. Balapan ini akan sulit dan menuntut ketenangan.
VENTNOR, KAMIS — Persaingan juara MotoGP 2023 antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin akan berlangsung dalam cuaca ekstrem di Sirkuit Phillip Island, Australia, akhir pekan ini. Angin kencang dan termperatur trek yang dingin menuntut setelan motor solid untuk mendapatkan rasa pengendalian yang kuat, serta kepresisian pebalap dalam melakukan manuver. Kendala terbesar di trek dengan tikungan-tikungan kecepatan tinggi ini adalah sulit mencetak selisih waktu yang besar sehingga persaingan di depan akan melibatkan banyak pebalap.
”Trek ini selalu sangat berbeda. Akhir pekan ini sepertinya kami akan menjalani Jumat yang normal dengan lebih sedikit angin, sebenarnya itu tidak normal (untuk Phillip Island) karena tanpa angin (kencang). Namun, pada Sabtu akan menjadi lebih normal dengan (temperatur) 19 derajat dan sedikit lebih banyak angin. Dan, pada Minggu mirip, sepertinya kami akan memiliki temperatur 12 derajat, dan 15 kilometer per jam angin, serta hujan,” ungkap Bagnaia dalam konferensi pers, Kamis (19/10/2023).
”Ini akan sangat sulit. Nmaun, saya senang berkendara di sini, ini salah satu trek favorit saya, dengan tikungan cepat di sini luar biasa, seperti tikungan tiga, dua tikungan pertama, dua tikungan terakhir, saya suka semuanya, jadi kita lihat saja,” tegas pebalap tim pabrikan Ducati itu.
Bagnaia kini memuncaki klasemen pebalap dengan 346 poin, unggul 18 poin atas pebalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, di posisi kedua. Persaingan sesama pebalap Ducati itu akan menguji kemampuan mereka mengatasi situasi sulit di Phillip Island. Tantangan semakin besar jika balapan utama berlangsung dalam kondisi basah dan berangin kencang.
”Bagi saya lebih sulit di sini dibandingkan dengan di Jepang (saat basah) karena di sini bisa berubah dari 12 derajat menjadi minus, jadi kita lihat saja. Jelas di Jepang sudah cukup sulit beradaptasi dengan kondisi basah seperti yang kami lakukan, tetapi kami selalu bersiap untuk itu,” ujar Pecco, sapaan Bagnaia.
”Saya lebih fokus untuk mendapatkan feeling yang bagus sejak awal sesi latihan besok (Jumat) dan berusaha menjadi kompetitif,” kata pebalap asal Italia itu.
Bagi Pecco, untuk memenangi balapan di Phillip Island, posisi start terdepan akan sangat krusial karena memperbesar peluang untuk segera menjauh dari rombongan pebalap terdepan. Di trek berkecepatan tinggi ini sangat sulit untuk mencetak selisih waktu karena pebalap lain bisa mengikuti. Peluang terbesar untuk melepaskan diri hanya dalam enam lap pertama. Jika itu gagal dilakukan, hingga finis akan bersaing dengan rombongan pebalap.
Di trek berkecepatan tinggi ini sangat sulit untuk mencetak selisih waktu karena pebalap lain bisa mengikuti.
”Menurut saya, tahun lalu bagi kami sangat jelas bahwa kami kesulitan untuk menjauh di trek ini. Di sepanjang akhir pekan saya kompetitif dan saya berpikir akan bisa menjauh, tetapi tidak bisa. Pada saat start, Jorge berusaha melakukan itu, kemudian setelah tiga, empat putaran saya berusaha melakukan itu. Namun, setiap kali saya sedikit tancap gas, pebalap lain mengikuti sehingga seperti tidak ada gunanya terlalu tancap gas, itu karena ban belakang bermasalah, ban depan bermasalah,” ungkap Bagnaia.
Baca juga: Balapan Epik di Mandalika Kembalikan Pecco ke Puncak
Dalam persaingan di dalam rombongan, menurut Pecco, risiko terbesar ada di tikungan empat. Itu tikungan lambat hairpin di mana para pebalap melakukan pengereman keras saat masuk, dan menikung dengan kecepatan sangat rendah. Saat keluar dari tikungan, pebalap perlu sangat presisi dan berhati-hati saat membuka gas karena di tikungan itu paling sering pebalap terjatuh.
”Tikungan empat bisa menjadi masalah sehingga saya harus berhati-hati dengan semuanya. Ini lebih seperti balapan sebelum kami mendapatkan ban belakang dengan pembungkus. Jadi terus berusaha untuk mengendalikan dan mencoba melakukan sesuatu di lap terakhir,” ungkap Pecco terkait pengelolaan ban.
”Jelas akan lebih baik jika berada di posisi pertama grup, tetapi untuk menjauh, Anda akan beruntung jika dalam lima, enam putaran awal sudah unggul dua detik. Jika Anda tidak bisa melakukan itu, akan lebih sulit. Jadi, kami akan memiliki para pebalap KTM, Honda, Yamaha, menurut saya akan ada rombongan besar,” ungkap Pecco.
Martin yang musim lalu meraih posisi start terdepan di Phllip Island mengakui kesulitan di Phillip Island itu. Dalam balapan musim 2022, dia start dengan brilian, tetapi tidak pernah bisa menjauh dari Marc Marquez, Bagnaia, Alex Rins, Marco Bezzecchi, dan Enea Bastianini. Bahkan, dalam lap ke-14 dari 27 putaran, dia turun ke posisi keempat karena didahului oleh Rins, Bagnaia, dan Marquez. Martin akhirnya finis di posisi ketujuh.
Baca juga: Titik Kebangkitan Pecco di Mandalika
”Di sini sangat kencang dan sulit untuk menjauh. Jelas bagi kami, ketika Anda bersaing untuk juara, mungkin akan lebih baik untuk menjalani balapan dengan kencang sehingga rombongan tidak berisi 15 (pebalap), tetapi lima atau enam. Namun, kita tidak pernah tahu, kami harus menunggu hingga Minggu dan kita lihat saja,” ungkap Martin yang terjatuh dalam balapan utama di Mandalika dan kehilangan posisi pemuncak klasemen.
Martin mengawali balapan utama di Mandalika dengan keunggulan tujuh poin atas Pecco. Namun, dia kemudian terjatuh di tikungan 11 saat memimpin balapan dengan keunggulan tiga detik. Dia pun kembali ke posisi kedua setelah memuncaki klasemen selama 24 jam.
”Ya, menurut saya kepemimpinan terpendek dalam sejarah, kurang dari 24 jam, dan semoga saya bisa memulihkan kembali poin itu, semoga. Paling tidak, akan menyenangkan jika memiliki kesempatan di Valencia untuk bertarung meraih gelar juara. Saya harus berusaha terus kompetitif,” tegas pebalap asal Spanyol itu.
Martin percaya diri, akhir pekan ini di Phillip Island dirinya bisa kompetitif, seperti musim lalu.
”Ya, menurut saya, kami tidak perlu mengubah semuanya karena dengan yang kami lakukan kami bisa selalu kompetitif di setiap akhir pekan, hampir selalu bisa bersaing untuk menang. Jadi, kami harus melakukan yang sama. Namun, seperti yang dikatakan oleh Pecco, di sini sangat berbeda, karena musim lalu meskipun saya mencetak rekor, saya cepat dan memimpin balapan, tetapi sangat sulit untuk menjauh,” ungkap Martin.
”Jadi, saya akan berusaha lebih kuat dalam pertarungan dibandingkan musim lalu, di mana saya sedikit kesulitan dalam pengereman. Kami tahu kesulitan kami dan berusaha memperbaiki itu,” tegas Martin.
Dia juga percaya diri bisa tampil solid jika balapan berlangsung dalam kondisi basah.
”Anda tahu, secara umum saya percaya diri di semua area, saya merasa saya kuat, saya cepat, dan saya hanya berusaha tetap tenang serta berusaha mengambil keuntungan dari kecepatan itu. Sudah pasti tidak terlalu banyak seperti yang saya lakukan di Indonesia sehingga kecelakaan. Namun, pada saat kecelakaan, saya unggul tiga detik. Saya harus sedikit lebih tenang dan berusaha menyelesaikan semua balapan,” kata Martin.