Tidak sekadar menang, Indonesia bertekad melibas Brunei Darussalam dengan skor telak pada kualifikasi Piala Dunia FIFA. Pelatih Shin Tae-yong membuka kans eksperimen taktik.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional sepak bola Indonesia tidak ingin menyia-nyiakan dukungan ribuan pendukung saat menjamu Brunei Darussalam pada laga kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (12/10/2023) pukul 19.00 WIB. Tim ”Garuda” mengincar banyak gol untuk mempermudah langkah ke putaran kedua.
Kemenangan dengan skor besar akan membantu tim Garuda mengurangi tekanan dalam duel kedua versus Brunei Darussalam pada babak pertama kualifikasi, Selasa (17/10/2023), di Stadion Nasional Hasanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Brunei. Peluang Indonesia menang dengan skor besar pada pertemuan pertama cukup terbuka.
Merujuk peringkat FIFA per September 2023, Indonesia berada di peringkat ke-147. Adapun Brunei Darussalam di posisi ke-191 atau lima terbawah di zona Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Hanya Sri Lanka, Guam, Pakistan, dan Timor Leste yang berada pada posisi lebih buruk di zona AFC ketimbang tim ”Tebuan”, julukan Brunei.
Selain itu, Indonesia juga punya sejarah bagus atas Brunei. Mereka menang besar, 7-0, atas Brunei pada babak penyisihan grup Piala AFF 2022, Desember lalu. Laga itu adalah kemenangan terbesar tim Garuda atas Brunei setelah menang 9-0 pada pertemuan perdana di kualifikasi Piala Asia, Mei 1971.
Selama 2023, rapor Indonesia juga cukup baik. Dari delapan laga pada tahun ini, Indonesia hanya dua kali kalah, yaitu dari Vietnam dan Argentina, dengan skor identik, 0-2. Indonesia tiga kali menang, masing-masing atas Filipina, Burundi, dan Turkmenistan. Kemudian, Indonesia juga mengemas tiga hasil imbang.
Sementara Brunei minim berlaga. Mereka baru menjalani satu laga uji coba internasional, September lalu. Mereka dihancurkan Hong Kong, 0-10.
Jika bisa menumbangkan Brunei, Indonesia akan bergabung dengan Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.
Meskipun demikian, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong meminta semua pemainnya tetap menghormati Brunei agar tidak lengah dan mampu menunjukkan performa terbaik di atas lapangan. Shin memiliki dua target pada duel pertama kontra Brunei, yaitu mencetak banyak gol dan tidak kebobolan.
”Saya tahu lawan akan bermain bertahan. Saya akan tunjukkan bahwa kita bisa meruntuhkan pertahanan mereka demi mencetak gol sebanyak mungkin di kandang kita,” ujar Shin dalam konferensi pers, Rabu (11/10/2023), di Jakarta.
Asnawi Mangkualam, bek sayap kanan dan kapten tim Indonesia, menekankan kepada semua pemain timnya agar fokus melanjutkan performa baik sejak Maret lalu. Hanya saja, meskipun unggul kualitas dan rekor pertemuan kontra Brunei, Asnawi mengatakan, dirinya tidak akan meremehkan Brunei.
”Kami akan berusaha memberikan penampilan maksimal dengan gaya permainan yang telah dikembangkan pelatih selama ini. Hal terpenting, kami bisa menang dan memberikan atmosfer yang positif bagi semua masyarakat yang menonton langsung di stadion,” kata Asnawi yang membela klub Liga Korea Selatan 2, Jeonnam Dragons.
Pelatih Brunei Mario Rivera Campesino mengakui Indonesia berada satu tingkat di atas skuadnya. Campesino mengungkapkan, dirinya telah dibantu Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Brunei (FABD) Paul Munster untuk memahami dan mencari cara guna meredam kekuatan Indonesia. Munster pernah menangani Bhayangkara FC pada periode 2019-2022.
”Kondisi Brunei sedang tidak baik, apalagi kami juga jarang mendapat kesempatan tampil di laga internasional. Tetapi, saya yakin, jika memberikan permainan terbaik dan tampil kompetitif, maka peluang kami untuk mengimbangi Indonesia tetap ada,” ucap Campesino yang berpaspor Spanyol.
Tanpa dua andalan
Pada laga pertama kontra Brunei, Shin berencana tidak memaksakan dua pemain utamanya, yaitu Marselino Ferdinan dan Rafael Struick, untuk tampil. Kedua pemain itu masih dalam tahap pemulihan cedera yang dialami ketika membela klubnya masing-masing.
Namun, kedua pemain itu masih dilibatkan dalam pemusatan latihan tim. Shin mengungkapkan, langkah itu diambil untuk membantu mereka memahami taktik yang tengah disiapkannya. Sebelumnya, Jordi Amat, bek tengah klub Johor Darul Ta'zim, juga dicoret karena cedera.
Menurut Shin, Indonesia akan mulai memerlukan kekuatan terbaiknya pada November untuk menjalani laga di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026. Jika bisa menumbangkan Brunei, Indonesia akan bergabung dengan Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.
”Marselino dan Rafael tidak akan masuk skuad utama, besok (Kamis ini). Saya tidak akan memaksakan kondisi mereka meskipun telah pulih. Perjalanan utama kami akan dimulai pada November,” kata Shin.
Tanpa kehadiran Marselino, gelandang yang kembali masuk ke timnas, Ricky Kambuaya, bisa mengisi salah satu posisi di lapangan tengah. Selain itu, pemain remaja dari klub Arema FC, Arkhan Fikri, juga berpeluang menjalani debutnya bersama timnas senior Indonesia.
Adapun untuk mengisi posisi Rafael, Shin punya lebih banyak pilihan di lini depan. Dendy Sulistyawan, penyerang Bhayangkara, berpotensi mengisi salah satu dari dua posisi penyerang tengah. Satu posisi lainnya akan diperebutkan oleh Dimas Drajad serta dua penyerang muda, Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka.
Posisi baru
Shin pun memberikan kode untuk menempatkan sejumlah pemain di posisi baru. Dua pemain naturalisasi yang berkarier di Eropa, yaitu Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, bakal diturunkan sejak menit awal dengan mengemban peran yang berbeda dibandingkan di klub.
Selama ini, Sandy menempati posisi bek sayap kanan, sedangkan Shayne berposisi murni di bek sayap kiri. Namun, pada kedua posisi itu, Shin telah memiliki pemain favorit, yaitu Asnawi dan Pratama Arhan. Alhasil, Sandy dan Shayne bakal dicoba untuk menempati posisi di lini tengah.