Evolusi Pemantik Optimisme Timnas Sepak Bola Indonesia
Pratama Arhan dan Elkan Baggott melihat perkembangan timnas Indonesia sangat positif menjelang kualifikasi Piala Dunia 2026. Adapun Rafael Struick bertekad kuat dalam laga kualifikasi perdananya, yaitu versus Brunei.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Evolusi tim nasional sepak bola Indonesia dalam empat tahun terakhir memantik optimisme para pemain, seperti Elkan Baggott dan Pratama Arhan. Mereka menatap kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan kepercayaan diri lebih tinggi untuk meraih hasil lebih baik ketimbang dua tahun lalu.
Elkan Baggott dan Pratama Arhan menjadi bagian dari evolusi timnas sepak bola Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. Kedua pemain ini juga merupakan tulang punggung timnas dalam proses yang berbuah hasil, antara lain kesuksesan menembus panggung Asia. Mereka memastikan timnas senior Indonesia melaju ke Piala Asia setelah terakhir tim kali lolos dari babak kualifikasi pada 2003 untuk tampil di Piala Asia China 2004.
Elkan Bagott mengatakan, sejak pertama kali dipanggil untuk membela timnas senior, dua tahun lalu, dia merasakan perkembangan yang luar biasa, terutama dari segi performa tim. Kondisi fisik para pemain juga meningkat.
”Dan, kami telah memiliki pemahaman taktis tentang bagaimana pelatih ingin kami bermain. Saya pikir semakin banyak waktu yang kami habiskan bersamanya, semakin kami memahaminya, serta mencoba menggunakan arahan dan taktiknya,” tutur Elkan dalam acara temu media yang diinisiasi sponsor utama timnas, PT Freeport Indonesia, Senin (9/10/2023).
Salah satu cara yang dilakukan Shin tae-yong dalam merevolusi tubuh timnas adalah dengan mengorbitkan dua generasi tim U-20 untuk menjadi andalan skuad U-23 dan timnas senior. Elkan Baggott dan Pratama Arhan adalah dua dari empat pemain yang dipromosikan Shin dari tim U-20 untuk Piala Dunia U-20 2021.
Dalam kesempatan yang sama, Pratama Arhan juga mengungkap perkembangan signifikan timnas senior. Salah satu aspek yang menjadi sorotan Arhan adalah peningkatan mentalitas tim. Seiring kian banyak laga yang dilakoni dan bertemu banyak lawan, mentalitas tim kian tangguh.
”Kepercayaan diri saya dan para pemain lain juga sudah meningkat. Menurut saya, kemampuan para pemain Indonesia itu sebenarnya sudah sangat bagus. Nah, kalau percaya diri, kemampuan yang bagus itu bisa keluar,” tutur Pratama, pemain klub Liga 2 Jepang, Tokyo Verdy.
Target besar untuk kami adalah lolos ke Piala Dunia 2026. Untuk saat ini, apa yang bisa saya dan rekan setim lakukan adalah memenangi pertandingan dan menjadi lebih baik.
Kepercayaan diri itu menjadi modal utama menatap laga perdana pada babak pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (12/10/2023). Kemenangan wajib diraih Indonesia dalam pertandingan yang berlangsung dengan sistem kandang dan tandang tersebut. Jika menang, Indonesia akan melangkah ke fase kedua dengan bergabung ke dalam Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.
Arhan bertekad menampilkan performa maksimal demi hasil lebih baik ketimbang kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. Dalam kualifikasi yang digelar pada periode Oktober 2019 hingga Juni 2020 itu, Indonesia memulai dari babak kedua. Skuad Garuda tumbang tujuh dari delapan pertandingan yang dilakoni.
Arhan menjadi salah satu pemain muda yang dipanggil belakangan untuk memperkuat timnas senior pada kualifikasi tiga tahun lalu itu. Pemain 21 tahun ini dipanggil Shin Tae-yong yang saat itu ditunjuk menggantikan posisi Simon McMenemy di tengah hasil buruk pada pertandingan awal kualifikasi.
Di bawah tangan dingin Shin, Arhan turut membawa timnas mengemas poin satu-satunya dengan menahan imbang Thailand, 2-2. Laga itu merupakan debut internasionalnya bersama tim senior di kompetisi resmi.
Mempelajari Brunei
Tekad kuat juga disampaikan pemain naturalisasi, Rafel Struick. Bersama 25 pemain lainnya, termasuk Arhan dan Elkan, Struick dipanggil Shin untuk laga kontra Brunei. Bagi pemain yang resmi menjadi WNI pada akhir Mei 2023 ini, laga tersebut merupakan pertemuan perdananya dengan Brunei. Laga itu pun merupakan pertandingan pertamanya melawan tim dari Asia Tenggara.
Struick berjanji untuk mempelajari permainan Brunei. Pemain 20 tahun ini akan bertanya kepada Arhan yang pernah bertemu Brunei di Piala AFF kendati duduk di bangku cadangan. Dia memprediksi, akan ada rivalitas sengit mengingat Indonesia dan Brunei sama-sama tim Asia Tenggara. Walakin, dia tak mau hanya berfokus pada Brunei.
Menurut Struick, laga melawan Brunei hanya satu pertandingan yang wajib dimenangi Indonesia. Apalagi, dia memiliki mimpi besar untuk bisa membawa Indonesia melangkah lebih jauh di kualifikasi.
”Saya pikir, target besar untuk kami adalah lolos ke Piala Dunia 2026. Untuk saat ini, apa yang bisa saya dan rekan setim lakukan adalah memenangi pertandingan dan menjadi lebih baik sebagai tim,” tutur pemain yang berkarier di Liga 2 Belanda bersama ADO Den Haag tersebut.