Rifda Irfanaluthfi lolos ke Olimpiade Paris 2024 melalui Kejuaraan Dunia di Belgia. Rifda mengukir sejarah sebagai pesenam pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
ANTWERP, SELASA — Pesenam artistik Indonesia, Rifda Irfanaluthfi, akhirnya mewujudkan mimpi besarnya untuk tampil di Olimpiade. Rifda juga mengukir sejarah sebagai pesenam pertama Indonesia yang lolos ke panggung tertinggi dunia.
Tiket menuju Olimpiade Paris 2024 berhasil digenggam Rifda setelah tampil di Kejuaraan Senam Dunia 2023 di Antwerp, Belgia, Senin (2/10/2023) malam waktu setempat. Rifda mendapatkan tiket melalui jalur realokasi negara tuan rumah. Perancis, selaku tuan rumah Olimpiade mendatang, telah mendapatkan tiket lebih dulu melalui beregu putri.
”Rasanya terbayarkan semua perjuangan selama ini,” kata pelatih Rifda, Eva Novalina Butar Butar, dihubungi dari Jakarta, Selasa (3/10/2023) pagi.
Berdasarkan peraturan, agar bisa meraih tiket ke Olimpiade, pesenam harus berada pada peringkat 14 besar dalam perhitungan poin all around. Peringkat 14 besar itu dihitung di luar dari 12 negara yang sudah memastikan pesenam mereka lolos di nomor beregu sebelumnya.
Rifda sendiri sebenarnya berada pada peringkat ke-52. Namun, setelah pesenam 12 negara yang sudah lolos tidak dihitung, dan setiap negara lainnya hanya bisa mengirim satu pesenam, maka peringkat Rifda naik ke-15. Sebagai tuan rumah, Perancis dipastikan mendapatkan jatah satu tiket jika tidak lolos melalui kualifikasi. Lantaran Perancis sudah lolos melalui beregu putri, akhirnya Rifda mendapatkan alokasi tiket tuan rumah.
Menurut Federasi Senam Internasional (FIG), terdapat 96 kuota untuk pesenam putri di Olimpiade Paris. Sebanyak 60 pesenam dari 12 negara akan langsung lolos dari nomor beregu. Hanya 36 pesenam yang berasal dari jalur individu. Kejuaraan Dunia di Belgia ini merupakan salah satu jalur peserta bagi individu.
”Tahun depan masih ada kualifikasi zona Asia, tetapi hanya ada jatah satu tiket. Peluang paling besar memang ada di Belgia. Maka dari itu, kami maksimalkan di sini. Kami bersyukur bisa melakukannya dengan baik dan mewujudkan mimpi tampil di Olimpiade,” tutur Eva yang pernah meraih medali emas senam artistik di SEA Games Kuala Lumpur 1989 ini.
Setelah mengetahui kepastian lolos ke Paris, Eva mengatakan, Rifda langsung menangis. Eva, yang juga tak kuasa menahan haru, turut menangis bersama Rifda.
Di Belgia, Rifda mengumpulkan poin all around 49,932. Hasil itu dicapai Rifda setelah pada nomor meja lompat meraih 13,166 poin. Setelah itu, Rifda meraih 12,033 poin dari alat palang bertingkat. Pesenam asal Jakarta ini lantas meraup 12,300 poin saat beraksi di balok keseimbangan. Pada senam lantai, dia mendapatkan 12,4 poin.
Total poin Rifda sama dengan pesenam Hongaria, Mayer Greta, yang berada pada peringkat ke-51. Banyak pesenam yang juga memiliki poin yang sama, termasuk pesenam peringkat ke-49 dan ke-50 dengan poin 49,965. Eva mengatakan, hal itu menunjukkan persaingan di Kejuaraan Dunia sangat ketat. Dia bersyukur Rifda bisa tampil bagus dan meraih mimpi ke Olimpiade.
Beragam tantangan
Sejak 2018 atau setelah meraih perak senam lantai di Asian Games Jakarta-Palembang, Rifda telah bermimpi bisa tampil di Olimpiade. Mimpi itu akhirnya terwujud lima tahun kemudian setelah beragam tantangan, termasuk kehebohan di media sosial setelah Rifda bercerita tentang ketidakhadiran terapis ketika dia tampil di Kejuaraan Asia Doha 2022.
Setelah mengetahui kepastian lolos ke Paris, Eva mengatakan, Rifda langsung menangis. Eva, yang juga tak kuasa menahan haru, turut menangis bersama Rifda.
”Keinginan untuk mencetak sejarah dengan menjadi pesenam pertama yang lolos Olimpiade menjadi motivasi buat Rifda,” kata Rifda beberapa waktu lalu saat ditemui di tempat latihannya di GOR Radin Inten, Jakarta Timur.
Rifda begitu bertekad untuk bisa lolos ke Olimpiade Paris karena kemungkinan besar menjadi kesempatan terakhirnya. Usia Rifda akan menyentuh 24 tahun pada 2024. Prestasi lebih sulit digapai sebagian besar pesenam putri setelah menginjak usia lebih dari 25 tahun.
Selain Rifda, Ameera Rahmajanni Hariadi juga tampil di Kejuaraan Dunia Belgia. Ameera turun di nomor spesialisasi palang bertingkat.