Totalitas Rifda Menggapai Panggung Tertinggi Dunia
Rifda mempersiapkan diri secara total untuk tampil maksimal di Kejuaraan Senam Artistik Asia di Singapura mulai 10 Juni 2023. Itu dilakukan Rifda demi mencapai muara dari segala mimpinya: lolos Olimpiade Paris 2024.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
Pesenam artistik Rifda Irfanaluthfi menyiapkan diri habis-habisan menuju Kejuaraan Senam Artistik Asia di Singapura yang dimulai pada 10 Juni 2023. Gerakan dirapikan, fokus diperkuat, mental dan fisik dijaga. Tampil maksimal di kejuaraan itu sangat penting bagi Rifda karena akan menjadi langkah awal untuk mencapai muara dari segala mimpinya: lolos Olimpiade Paris 2024.
Rifda Irfanaluthfi berdiri di salah satu sudut matras senam lantai GOR Radin Inten, Jakarta Timur, Senin (29/5/2023) sore. Ketika musik latar diputar, Rifda mulai menampilkan rutin gerakan, seperti lompat split, salto, handspring, dan tarian hingga 90 detik lamanya. Seiring berakhirnya musik, rampung pula satu set gerakan perpaduan elemen dansa dan akrobatik yang akan dibawa Rifda ke Kejuaraan Asia di Singapura tersebut.
Pelatih Eva Novalina Butar Butar, yang mengawasi gerakan Rifda di dekat matras, langsung menghampiri anak asuhnya. Ia mencontohkan beberapa gerakan yang perlu dirapikan. Rifda mengangguk sambil mempraktikkan gerakan yang ditunjukkan Eva.
Tidak seperti dua kejuaraan yang diikuti Rifda sebelumnya, yakni seri Piala Dunia di Baku, Azerbaijan, dan Kairo, Mesir, Rifda akan menampilkan seluruh gerakan yang ia punya. Lantaran cedera yang sempat membekapnya sejak dari SEA Games Vietnam, Rifda tidak menampilkan semua gerakannya saat mengikuti dua ajang itu. Di Kairo, misalnya, Rifda hanya menampilkan 90 persen gerakannya. Namun, 10 persen sisanya sudah Rifda coba lakukan dan rangkaikan dalam latihan tiga minggu terakhir.
”Sepulang dari Kairo, sisa gerakan yang belum dikeluarkan sudah kami coba dan rangkaikan. Di Kejuaraan Asia nanti, kami akan mengeluarkan seluruh gerakan yang Rifda miliki. Kami memaksimalkan persiapan untuk memaksimalkan penampilan di sana karena ini merupakan awal untuk membuka jalan ke Olimpiade,” tutur Eva.
Menurut Federasi Senam Internasional (FIG), terdapat 96 kuota untuk pesenam putri di Olimpiade Paris. Sebanyak 60 pesenam akan langsung lolos dari nomor beregu. Hanya 36 pesenam yang berasal dari jalur individu. Adapun jalur peserta individu akan ditentukan di Kejuaraan Dunia Antwerp 2023, di Belgia, pada Oktober 2023.
Optimistis
Agar bisa berlaga di Kejuaraan Dunia, Rifda setidaknya harus menembus delapan besar nomor all-around di Kejuaraan Asia Senam. Setelah itu, Rifda wajib menempati posisi 50 besar dunia di Kejuaraan Dunia demi mengamankan tempat di Olimpiade.
Saya optimistis Rifda bisa memenuhi target delapan besar. Selain kesiapannya yang sudah matang, data juga menunjukkan bahwa poinall around Rifda sudah mencukupi dengan 49,4.
”Saya optimistis Rifda bisa memenuhi target delapan besar. Selain kesiapannya yang sudah matang, data juga menunjukkan bahwa poin all around Rifda sudah mencukupi dengan 49,4. Artinya, dia sudah menembus nilai minimal untuk tampil di Olimpiade,” tutur Eva yang pernah meraih medali emas SEA Games Kuala Lumpur 1989 ini.
Terlebih, Rifda sudah menunjukkan konsistensinya ketika mengikuti seri Piala Dunia. Rifda bahkan sukses menyabet medali perunggu dari nomor lantai putri dengan torehan 12.633 poin di Kairo. Dengan penampilan tersebut, Eva mengatakan, Rifda terus berlatih agar bisa mengeksekusi gerakan dengan lebih rapi. Di samping itu, persiapan yang total juga meliputi penajaman fokus sekaligus penguatan kondisi fisik dan mental.
Fokus dan ketenangan menjadi dua aspek yang penting bagi pesenam. Kekuatan seorang pesenam bukan datang dari emosi dan energi yang meledak-ledak, melainkan dari kemampuan untuk mengaturnya. Adapun fisik dan mental juga penting untuk dijaga dan dikuatkan setelah semua persiapan teknis telah rampung.
Saat kondisi pesenam tertekan, misalnya, penampilannya malah tidak akan maksimal. Maka, Eva terus menyarankan Rifda agar tetap tenang dan tidak merasa terbebani kendati bertekad besar untuk lolos ke Olimpiade. ”Saya selalu bilang ke Rifda bahwa secara materi, kamu sudah siap sehingga jangan terlalu menekan diri sendiri. Yang penting sudah berlatih secara maksimal, tinggal bagaimana tampil, sisanya tinggal serahkan kepada Tuhan,” ujar Eva.
Sejarah baru
Rifda memang berkali-kali mengutarakan mimpinya tampil di Olimpiade. Keberhasilan mewujudkan mimpi itu akan membuat Rifda menjadi pesenam Indonesia pertama yang lolos Olimpiade. Bagi Rifda, yang akan berusia 24 tahun pada 2024, Olimpiade Paris kemungkinan besar jadi kesempatan terakhirnya lolos. Prestasi lebih sulit digapai sebagian besar pesenam putri setelah menginjak usia lebih dari 25 tahun.
Keterbatasan waktu itu membuat pesenam asal Jakarta tersebut rela mempersiapkan diri secara total guna memastikan tiket ke Olimpiade. Dia menepikan segala hal yang akan mengganggu fokus dan mengatur waktu serta prioritas, termasuk antara kuliah dan karier.
Peraih medali perak nomor senam lantai pada Asian Games 2018 ini mengaku sempat bertekad untuk menjalani kuliah dan persiapan Olimpiade secara bersamaan. Apalagi Rifda sudah memasuki tahap akhir menyelesaikan perkuliahannya dengan mulai mengerjakan skripsi. Namun, melihat kompetisi yang akan dihadapi cukup besar dan target yang dipasang juga tinggi, Rifda memasang prioritas dan menyelesaikannya satu per satu. Kini, fokus utamanya adalah kejuaraan terdekat.
Selain itu, jadwal latihan yang padat juga dia hadapi. Tiga hari sepulang dari Kairo, mahasiswa Pendidikan dan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Jakarta ini langsung kembali berlatih. Dalam seminggu, Rifda hanya libur sehari. Adapun latihan pada empat hari di antaranya sering kali digelar dua sesi.
”Keinginan untuk mencetak sejarah dengan menjadi pesenam pertama yang lolos Olimpiade menjadi motivasi buat Rifda. Maka dari itu, Rifda juga mencoba fokus mengejar target terdekat lolos delapan besar, saat waktunya agak renggang Rifda menyelesaikan tanggung jawab lain, baru setelah itu lanjut Kejuaraan Dunia dan semoga bisa menembus Olimpiade,” tutur Rifda.
Kelolosan Rifda ke Olimpiade tak hanya akan menjadi tonggak sejarah bagi dunia senam artistik Tanah Air. Hal itu juga akan menjadi pelecut pesenam Indonesia penerus Rifda untuk turut bermimpi menggapai panggung tertinggi dunia.