Menembak Persembahkan Emas Pertama untuk Indonesia
Selain emas pertama untuk Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra juga mencetak sejarah dengan mempersembahkan emas pertama bagi menembak sepanjang keikutsertaan di Asian Games.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
HUANGZHOU, SENIN — Melalui Muhammad Sejahtera Dwi Putra, cabang olahraga menembak mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia di Asian Games Hangzhou 2022. Seperti pada Asian Games edisi 2018, Sejahtera kembali menjadi pahlawan bagi menembak. Tidak hanya mencegah berulangnya kemarau prestasi, ia mencatatkan sejarah dengan mencetak emas pertama untuk menembak sepanjang keikutsertaan di Asian Games.
Medali emas diraih Sejahtera yang berlaga di final nomor 10 meter running target putradi Fuyang Yinhu Sports Centre, Senin (25/9/2023). Selain pada nomor individual, Sejahtera juga menyumbang perunggu untuk nomor 10 meterrunning target beregu putra bersama Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio.
Pada nomor individual, Sejahtera mengumpulkan skor total 578. Petembak berusia 26 tahun ini unggul dari petembak Vietnam, Huu Vuong Ngo, dengan skor 571 dan petembak Korea Selatan, Youjin Jeong (565).
Pada seri pertama, Sejahtera langsung melejit dengan mengumpulkan skor 99. Memasuki seri kedua, ia mencetak skor 97. Secara berturut-turut hingga seri 6, Sejahtera mencatatkan skor 95, 95, 94, dan 98.
Prestasi Sejahtera ini merupakan sejarah bagi cabang olahraga menembak Indonesia. Medali emas di Hangzhou merupakan medali emas pertama menembak sepanjang keikutsertaan mereka di Asian Games.
Adapun pada nomor beregu putra, Sejahtera dan tim mencetak total skor 1.667. Selain Sejahtera dengan 578, Badri mencetak skor 546 dan Irdandi 543. Mereka kalah dari Korea Utara yang meraih perak dengan skor 1.668. Korea Selatan menggondol emas dengan skor sama, tetapi dengan inner ten lebih besar (39) ketimbang Korea Utara (29).
Prestasi Sejahtera ini merupakan sejarah bagi cabang olahraga menembak Indonesia. Medali emas di Hangzhou merupakan medali emas pertama menembak sepanjang keikutsertaan di Asian Games. Sebelum emas dari Sejahtera, Indonesia mengoleksi tiga perak dan tiga perunggu.
Salah satu perak disumbangkan Sejahtera pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Saat itu, Sejahtera menjadi pahlawan bagi menembak setelah menyumbang satu-satunya medali untuk cabang olahraga tersebut. Tera, sapaan akrab Sejahtera, meraih medali itu dari nomor 10 meter running target campuran putra.
Meski hanya satu medali, prestasi itu melepas dahaga prestasi menembak selama keikutsertaan di Asian Games. Medali tersebut mengakhiri penantian selama 52 tahun atau sejak Asian Games Bangkok 1966.
Saat itu, Elias Joseph Lessy meraih perunggu di nomor 10 meter air rifle. Kini, dengan tradisi medali yang dijaga Tera di Hangzhou, setidaknya menembak telah mencegah berulangnya penantian panjang tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Menembak Indonesia (PB Perbakin) Joni Supriyanto mengatakan, para petembak sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari. Beragam upaya pun telah dilakukan, termasuk pemusatan latihan di Korea Selatan yang diikuti Tera.
Selepas SEA Games 2021, Tera dan petembak lainnya langsung kembali menjalani pemusatan latihan. Mereka berlatih dan mengikuti beragam kejuaraan untuk persiapan tampil di Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024. Pada SEA Games Kamboja 2023, para petembak ini tidak tampil karena cabang olahraga itu tidak diperlombakan.
Sementara nomor 25 meterrapid fire pistol beregu putra nyaris menyumbang medali. Namun, Anang Yulianto, Dewa Putu Yadi Suteja, dan Totok Tri Martanto akhirnya finis pada posisi keempat setelah membukukan skor 1.718.
Nilai mereka sebenarnya sama dengan tim India yang meraih peringkat ketiga. Namun, mereka kalah saat perhitungan inner ten. India mencatatkan 45, sedangkan Indonesia 37. Adapun China meraih posisi pertama dengan skor 1.765, disusul Korea dengan 1.734.
Sebelum berangkat ke Hangzhou, Dewa mengatakan bahwa China, Jepang, dan India merupakan pesaing berat di Asian Games. Meski demikian, ia optimistis bisa meraih medali jika skor rata-rata mereka 580.
Sayangnya, hanya Anang Yulianto yang bisa mencetak skor 584. Sementara itu, Dewa memperoleh skor 565 dan Totok 569. ”Maaf, kami belum memberikan hasil maksimal,” kata Dewa.
Cabang olahraga menembak mengirim 23 petembak untuk turun di 23 nomor di Asian Games Hangzhou 2023. Joni mengatakan, mereka menargetkan tiga medali bisa diraih oleh para petembak.