Asian Games 2022, Fokus Utama Tim Menembak Indonesia
Tim menembak Indonesia akan menghadapi sejumlah turnamen internasional tahun depan. Walau menjadi tuan rumah dalam dua ajang internasional, mengumpulkan pengalaman masih jadi target utama para atlet menembak.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia tengah bersiap menjadi tuan rumah dua ajang menembak internasional pada 2023. Meski turut menargetkan medali, merebut tiket menuju Olimpiade Paris 2024 tetap lebih utama.
Indonesia akan menjadi tuan rumah ISSF World Cup Rifle/Pistol pada akhir Januari 2023. Selanjutnya, PB Perbakin juga bertanggung jawab terhadap perhelatan tingkat Asia, yakni Asian Rifle/Pistol Cup pada Maret mendatang.
Menurut Ketua Komite Kepelatihan dan Pendidikan Pengurus Besar (PB) Persatuan Berburu dan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin) Glenn Clifton Apfel, tim menembak Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi tiga turnamen internasional pada 2023. Selain dua turnamen di Indonesia tersebut, atlet menembak Indonesia juga bersiap untuk ajang Asian Games 2022 di Hangzhou, China, pada 23 September-8 Oktober 2023.
Glenn mengatakan, dua turnamen besar itu turut memecah fokus para atlet. Dengan demikian, PB Perbakin pun memutuskan fokus dan memaksimalkan upaya pada Asian Games 2022 yang diselenggarakan pada September tahun depan.
Sejauh ini optimistis dengan perkembangan para atlet. Cuma fokus kita terbagi sebagai jadi tuan rumah, tentu otomatis kita ikut sibuk.
”Sejauh ini optimistis dengan perkembangan para atlet. Cuma fokus kita terbagi sebagai jadi tuan rumah, tentu otomatis kita ikut sibuk,” ujar Glenn di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Walau demikian, PB Perbakin tetap memberi target kepada anak-anak didiknya. Untuk kejuaraan dunia Januari 2023, tak harus meraih medali, tetapi setidaknya atlet menembak berhasil mengantongi satu tiket menuju Olimpiade 2024.
”Kuota tetap nomor satu karena kuota enggak harus medali. Kalau sudah meraih medali, otomatis kuota dapat,” kata Glenn yang juga berperan sebagai kepala pelatih pemusatan latihan nasional (Pelatnas) menembak.
Ia memperkirakan, tak semua negara akan hadir dalam ISSF World Cup Rifle/Pistol dan Asian Rifle/Pistol Cup 2023. Sebab tiap negara akan memperhitungkan anggaran dan jarak dari tempat asal menuju lokasi turnamen, apalagi sejumlah ajang internasional lain juga akan diselenggarakan sepanjang tahun depan. Hal ini dapat menguntungkan Indonesia sehingga peluang keberhasilannya pun akan membesar.
Dalam kejuaraan Asian Rifle/Pistol Cup 2023, PB Perbakin menargetkan para atlet menembak untuk mempertahankan medali emas. Medali tersebut pernah didapatkan kala bertanding di Kazakhstan.
Selanjutnya, dalam ajang Asian Games 2022, Glenn menargetkan agar para petembak Indonesia mampu mengantongi minimal satu medali perak. Pencapaian itu mempertahankan medali yang diraih Atlet Muhammad Sejahtera Dwi Putra saat Asian Games 2018 pada nomor running target campuran 10 meter putra.
”Syukur jadi dapat emas atau dua medali perak. Enggak muluk-muluk karena juara dunia ada di Asia,” kata Glenn.
Para atlet menembak Indonesia yang akan menghadapi sejumlah turnamen Internasional pada 2023 diharapkan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya. Sebab, tim ini masih perlu terus berproses untuk berlatih.
Menurut pelatih spesialis senapan, Ebrahim Inanlou alias Ali Reza, kondisi para petembak Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti India, China, Korea Selatan, Iran, Jepang, dan Kazakhstan. Negara-negara tersebut sangat kuat, bahkan di tingkat kejuaraan dunia.
Alhasil, Ali mendorong para atlet Indonesia untuk meningkatkan peringkat dunia. Untuk saat ini, ia menilai tim Indonesia juga membutuhkan kompetisi-kompetisi kecil guna mengumpulkan pengalaman.
Pelatih asal Iran ini akan terus mendorong para atlet agar dapat memenuhi ekspektasi PB Perbakin kala bertanding pada Asian Games 2022. ”Atlet-atlet ini jika sudah berhasil mencapai final saja, itu sudah sebuah pencapaian karena tidak mudah mencapai titik tersebut,” ujarnya di sela-sela latihan.
Sementara itu, petembak Fathur Gustafian (24) juga menargetkan untuk memperkaya pengalaman pada rentetan ajang internasional tahun depan. Sebab, tahun depan, pekerjaan rumah pelatih dan atlet adalah berusaha meraih pencapaian di tingkat Asia dan dunia untuk Olimpiade.
”Kita bisa menguasai di tingkat Asia Tenggara karena Indonesia dua kali berturut-turut juara umum (SEA Games). Untuk naik tingkat, perlu kolaborasi antara pelatih dan atlet sehingga bisa meningkatkan kualitasnya,” ujar atlet peraih medali emas SEA Games 2019 dan 2022 itu.