Pertaruhan Harga Diri Persija dan Persib
Nuansa panas rivalitas Persija Jakarta dan Persib Bandung tetap terasa jelang duel, Sabtu ini, meski kedua tim terlempar dari persaingan empat besar. Di sisi lain, Madura United kian tak terusik di puncak.
DEPOK, KOMPAS – Persija Jakarta dan Persib Bandung, dua tim eks Perserikatan, akan mempertaruhkan harga diri dalam pertarungan pekan ke-11 BRI Liga 1 2023-2024, Sabtu (2/9/2023) pukul 15.00 WIB, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat. Kemenangan tidak akan langsung membawa kedua tim ke papan atas, tetapi tiga poin penting untuk meningkatkan moral pemain.
Menyambut rivalitas terpanas di sisi barat Pulau Jawa itu, kedua tim belum mampu bangkit untuk berada di posisi empat besar yang menjadi syarat untuk melaju ke seri final. Persija masih tertahan di peringkat ke-12 dengan koleksi 13 poin dari 10 laga. Sedangkan, Persib satu tingkat di atas “Macan Kemayoran” atau di posisi ke-11 dengan keunggulan satu poin.
Alhasil, tiga poin dari Patriot Candrabhaga belum akan membawa kedua tim naik ke zona empat besar. Dua tim yang duduk di peringkat ketiga dan keempat, yaitu Bali United dan Barito Putera, telah mengemas 17 poin jelang memainkan gim ke-11, akhir pekan ini.
Baca juga : Tren Buruk Persita Bisa Untungkan Tim ”Sape Kerrab”
Meskipun tidak akan mendongkrak peringkat secara signifikan, Pelatih Persija Thomas Doll meminta anak asuhannya untuk menjadikan laga klasik itu sebagai titik balik untuk keluar dari hasil tanpa menang di empat pertandingan terakhir. Apalagi ratusan pendukung Persija, The Jakmania, sempat memberikan dukungan langsung pada latihan tim, Rabu (30/8/2023) lalu.
“Anak-anak tahu apa yang harus mereka lakukan. Kami fokus mempersiapkan diri untuk mengejar kemenangan di kandang dan di hadapan suporter yang memenuhi stadion. Pemain wajib memberikan penampilan terbaiknya,” ujar Doll dalam konferensi pers, Jumat, di Persija Development Center, Depok, Jawa Barat.
Doll mengungkapkan, sejak Rabu, tim pelatih telah memberikan menu latihan beragam demi meningkatkan performa skuad yang melempem, terutama setelah tumbang dari Dewa United, pekan lalu. Pada Rabu, pemain menjalani program latihan dengan intensitas tinggi dan gim internal, kemudian Kamis (31/8), Doll menerapkan sesi peningkatan kerja sama dan kekompakan antarpemain.
Menu latihan terakhir jelang laga, Jumat kemarin, pemain Persija melatih taktik dan penguasaan bola. Tak ketinggalan, Doll juga memberikan tugas khusus kepada pemain depannya untuk mengasah penyelesaian akhir.
Setelah kerja keras mempersiapkan diri, saya ingin pemain menikmati pertandingan besok (Sabtu). Melawan Persib memberikan motivasi ekstra kepada semua pemain untuk akhiri hasil buruk di empat gim.
“Setelah kerja keras mempersiapkan diri, saya ingin pemain menikmati pertandingan besok (Sabtu). Melawan Persib memberikan motivasi ekstra kepada semua pemain untuk akhiri hasil buruk di empat gim,” kata Doll yang berpaspor Jerman.
Baca juga : Catatan BRI Liga 1: Hujan Kartu Merah dan Tradisi Madura United
Syahrian Abimanyu, gelandang Persija, menambahkan, pemain Persija akan berusaha tampil dengan kemampuan terbaik. Dukungan The Jakmania, tambah Syahrian, memotivasi semua pemain untuk kembali ke hasil positif demi membenahi posisi di klasemen.
Kepala dingin
Sementara itu, gelandang Persib, Marc Klok, mengungkapkan, selain persiapan taktik dan gaya permainan, pemain Persib akan berusaha tampil dengan kepala dingin. Ia mengatakan, duel penuh gengsi melawan Persija selalu menghadirkan emosi yang perlu dikelola dengan baik oleh setiap pemain.
“Kami fokus ke diri sendiri agar jangan terlalu tertekan dan emosi. Kami pasti susah untuk membawa pulang kemenangan karena akan banyak teriakan dari suporter, tetapi tiga poin adalah hal yang penting dari gim spesial melawan Persija,” ucap Klok yang pernah membela Persija pada 2020.
Baca juga : Persib Bandung, Penjaga Marwah ”Bumi Pasundan”
Performa “Maung Bandung” perlahan membaik di bawah kendali Pelatih Bojan Hodak. Dalam dua laga terakhir, Persib selalu mengemas kemenangan dengan skor identik, 2-1, atas PSIS Semarang dan RANS Nusantara. Itu membuat Persib tidak terkalahkan pada tiga duel terakhir.
Serupa dengan Persija, bobotoh juga memberikan dukungan langsung pada latihan terakhir Persib di Lapangan Sidolig, Bandung, Jawa Barat, Rabu kemarin. Mereka menyanyikan yel-yel dukungan dan mengibarkan bendera raksasa. Pada laga di Patriot, pendukung Persib dilarang untuk datang langsung ke stadion.
Kokoh di puncak
Pada laga pembuka pekan-11 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, Jumat sore, Madura United mencuri kemenangan, 3-1, atas tim tuan rumah, Persita Tangerang. Selain memperpanjang rekor kekalahan Persita di kandang menjadi empat laga beruntun, Madura juga kokoh di peringkat pertama.
Koleksi 23 poin dari 11 laga yang telah diraih Madura tidak bisa disamakan oleh para pesaing yang baru menjalani pertandingan, Sabtu dan Minggu (2-3/9) ini. Borneo, yang memiliki 19 poin, akan bertandang ke markas Persebaya. Adapun Bali dan Barito, yang mengoleksi 17 poin, masing-masing akan melawan PSIS Semarang dan menjamu Persis Solo.
Baca juga : ”Pendekar Cisadane” Belum Mampu Bangkit
Pelatih Madura Mauricio Souza senang dengan performa skuadnya yang mampu bangkit setelah sempat tertinggal lebih dulu dari Persita. Kata Souza, target utama Madura adalah mempertahankan peringkat empat besar.
“Setiap pertandingan, kami bekerja keras untuk menampilkan permainan yang bagus dan bisa dinikmati oleh penonton. Saya tidak memedulikan statistik, tetapi yang terpenting kami bisa bertahan di empat besar untuk melaju ke babak final,” tutur Souza dalam konferensi pers seusai laga.
Madura sempat tertinggal melalui sundulan bek tengah Persita, Christian Rontini, di menit ke-11. Tetapi, “Laskar Sape Kerrab” mampu bangkit untuk menutup babak pertama dengan keunggulan berkat sumbangan gol penalti gelandang serang, Lulinha, di menit ke-25 dan gol bunuh diri Rontini ketika laga berjalan 31 menit. Tiga poin Madura dikunci oleh sumbangan gol penyerang, Junior Brandao, di menit terakhir babak kedua.
Pada laga itu, kelompok suporter Persita membuktikan aksi boikot mereka seiring hasil buruk "Pendekar Cisadane". Laga itu hanya disaksikan 544 penonton. Akibat enam kekalahan berturut-turut, Persita tertahan di peringkat ke-15.