Persita Tangerang mencatatkan rekor kekalahan terburuk di Liga 1 musim ini. Menang di Tangerang, PSS Sleman mendekat ke papan atas.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Persita Tangerang masih belum bisa keluar dari tren kekalahan setelah tumbang, 2-3, dari PSS Sleman, Jumat (18/8/2023) malam, di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten. Hasil Itu menjadi kekalahan keempat beruntun ”Pendekar Cisadane” di BRI Liga 1 2023-2024.
Persita menjadi tim dengan rekor kekalahan terpanjang di Liga 1 musim ini. Bahkan, Arema FC yang belum pernah meraup kemenangan hanya mengalami tiga laga berturut-turut tanpa meraih poin hingga pekan kedelapan.
Lebih buruk lagi, tiga dari empat kekalahan yang diterima Persita itu tercipta di kandang sendiri. Sebelum PSS, Bhayangkara Presisi dan PSM Makassar telah memberikan hasil negatif bagi Pendekar Cisadane di Indomilk Arena.
Secara total, Persita telah menelan lima kekalahan dari sembilan laga yang dijalani musim ini. Hasil itu membuat anak asuhan Luis Duran semakin terpuruk dan duduk di peringkat ke-13.
”Saya bertanggung jawab atas kekalahan ini karena pemain yang bermain saya yang pasang. Meski kalah, kami menampilkan permainan dominan dibandingkan lawan. Saya yakin di laga selanjutnya jika tetap konsisten dengan gaya bermain ini, kami akan kembali meraih kemenangan,” ujar Duran dalam konferensi pers seusai laga.
Adapun PSS mencatatkan rekor kemenangan terbaik mereka di musim ini. Setelah tumbang dari Persija Jakarta, 4 Agustus lalu, skuad ”Super Elang Jawa (Elja)” mengemas tiga kemenangan beruntun. Mereka telah mengalahkan Persikabo 1973 (3-2), Bhayangkara Presisi (3-1), dan Persita (3-2).
Tiga kemenangan itu diraih PSS dengan mencetak masing-masing tiga gol ke gawang lawan. Alhasil, PSS mulai merangkak naik untuk duduk di peringkat keempat pada hari pertama pekan kesembilan musim 2023-2024.
Pelatih PSS Marian Mihail mengapresiasi perjuangan timnya. Ia menilai, skuadnya mampu menjalankan strategi guna bermain sabar dan memanfaatkan setiap peluang untuk mencetak gol ke gawang tuan rumah.
Bola mati
Empat dari lima gol yang tercipta di Indomilk Arena berawal dari peluang bola mati. Masing-masing dari kedua tim mencetak dua gol melalui kesempatan tersebut.
Kunci kemenangan PSS adalah kemampuan mereka memanfaatkan peluang sepak pojok. Gol pertama dan ketiga Super Elja tercipta melalui tendangan sudut. Pertama, bek tengah asing, Jihad Ayoub, bisa menyundul umpan sepak pojok Ricky Cawor untuk membuka skor pada menit ke-26.
PSS menutup babak pertama dengan keunggulan dua gol berkat sumbangan gol dari penyerang sayap, Ricky Cawor, ketika laga memasuki menit ke-42. Gol keempat Ricky di musim ini tercipta berkat serangan balik cepat yang hanya melibatkan Ricky dan Hokky Caraka, penyerang muda PSS.
Gol penentu kemenangan PSS dicatatkan oleh penyerang pengganti, Riki Dwi Saputro. Serupa dengan Ayoub, Riki mencetak gol melalui sundulan setelah unggul duel udara dengan bek tengah Persita asal Filipina, Christian Rontini, pada menit ke-71.
Saya bertanggung jawab atas kekalahan ini karena pemain yang bermain saya yang pasang. Meski kalah, kami menampilkan permainan dominan dibandingkan lawan.
Kemampuan Riki mencetak gol ketiga seakan menutup impian Pendekar Cisadane untuk meraih poin. Persita sempat mencetak dua gol penyama kedudukan melalui bola mati yang dicetak penyerang asing, Ramiro Fergonzi, pada menit ke-49 dan ke-64. Sumbangan brace atau dua gol itu juga mengakhiri paceklik gol Fergonzi di musim ini.
Gol pertama dicetak Fergonzi dengan sundulan setelah menerima umpan bola mati gelandang serang, Ezequiel Vidal. Kemudian, Fergonzi membuat pendukung Persita bergemuruh berkat gol kedua yang menyontek bola hasil tepisan kiper PSS terhadap sepakan bebas Vidal.
Persita sejatinya memiliki peluang emas penyama kedudukan pada masa tambahan waktu, tepatnya pada menit 90+3. Sayang, sepakan gelandang, Fahreza Sudin, di depan muka gawang PSS masih bisa ditepis kiper tim tamu, Anthony Pinthus.
”Kami kalah karena tiga kesalahan individu yang berbuah gol untuk lawan. Saya sudah berbicara kepada pemain letak kesalahan yang wajib mereka benahi di laga selanjutnya,” kata Duran.
Heri Susanto, gelandang sayap Persita, meminta maaf atas hasil buruk yang diraih Persita. Ia mengatakan, semua anggota skuad Persita akan melakukan pembenahan demi kembali meraih kemenangan.
Pada laga lain, Bhayangkara juga gagal memanfaatkan situasi sebagai tuan rumah dan tumbang, 0-2, dari Borneo FC, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat. Sepasang gol dari Stefano Lilipaly menjadi kunci Borneo membawa pulang tiga poin.
Sementara itu, Persebaya mengoleksi kemenangan keempat di musim ini setelah mengalahkan PSM Makassar, 1-0, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. Hasil positif ”Bajul Ijo” diraih berkat gol indah melalui tembakan jarak jauh dari gelandang berpaspor Singapura, Song Ui-young, pada menit ke-9.