Laga AS Roma versus AC Milan jadi momentum arah perjalanan kedua tim itu musim ini. Roma butuh poin jika ingin menjaga asa bersaing di papan atas, sementara Milan butuh menang untuk mengokohkan diri di puncak klasemen.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
ROMA, KAMIS — Laga AS Roma melawan AC Milan dalam pekan ketiga Liga Serie A Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Sabtu (2/9/2023) dini hari WIB, akan menentukan arah perjalanan kedua tim pada musim ini. Bagi Roma, poin atas Milan sangat penting untuk bangkit dari keterpurukan setelah hanya meraih satu poin dalam dua pekan terakhir yang membuat mereka tertahan di urutan ke-13. Sebaliknya, Milan berupaya melanjutkan kesempurnaan sekaligus menjaga posisi di puncak klasemen.
Roma tengah berada dalam fase krisis yang membuat langkah mereka di luar ekspektasi. Bermodal transfer efektif, antara lain mendatangkan gelandang kreatif, Houssem Aouar, secara bebas transfer dari Olympique Lyon pada 1 Juli 2023; serta duo gelandang Leandro Paredes dan Renato Sanches yang dipinjam sepaket dari Paris Saint-Germain pada 16 Agustus 2023, tim ”Serigala Roma” bertekad berada di papan atas musim ini, setidaknya meraih tiket ke Liga Champions Eropa.
Nyatanya, dalam dua laga terakhir, permainan Roma tidak layak dianggap sebagai salah satu tim yang mampu bersaing di papan atas. Lorenzo Pellegrini dan kawan-kawan nyaris dipecundangi tim tamu, Salernitana, pada pekan pertama sebelum mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 sekitar 8 menit sebelum waktu normal berakhir.
Saat tandang menghadapai Hellas Verona pada pekan kedua, permainan Roma tak kunjung membaik. Kali ini, ”Dewi Fortuna” seolah malu untuk menyelamatkan Roma dari kekalahan 1-2. ”Tidak dapat diterima jika tim seperti kami hanya meraih satu poin dari dua pertandingan awal musim. Maka dari itu, penting sekali untuk tampil lebih baik saat menjamu Milan,” ujar Pellegrini di laman resmi AS Roma.
Titik lemah Roma
Dalam bursa transfer, Pelatih AS Roma Jose Mourinho terus menekan manajemen untuk mendatangkan penyerang baru guna menggantikan Tammy Abraham yang sedang menjalani pemulihan cedera lutut hingga akhir tahun ini atau awal tahun depan. Namun, kalau dilihat dari dua laga terakhir, titik lemah Roma bukan sekadar di lini depan. Masalah Roma lainnya yang lebih krusial ada di pertahanan.
Roma empat kali kebobolan oleh skema serupa, yakni serangan balik. Pertahanan Roma yang digawangi tiga bek, yakni Gianluca Mancini, Chris Smalling, dan Diego Llorente, serta dibantu gelandang bertahan Bryan Cristante, kocar-kacir setiap kali menerima serangan balik. Empat pemain itu tidak memiliki kecepatan yang cukup untuk memotong penetrasi sprinter lawan.
Kondisi itu terjadi karena Roma kehilangan bek Roger Ibanez yang dilego 30 juta euro ke Al-Ahli pada 10 Agustus 2023. Ibanez memang sering melakukan blunder fatal, antara lain menyebabkan Roma kalah 0-1 dari Lazio pada pertemuan pertama musim lalu dan kalah 0-2 dari Inter pada pertemuan kedua musim lalu. Hasil tragis itu membuat Ibanez mendapatkan cercaan dari para suporter. Namun, pemain asal Brasil itu adalah bek tercepat milik Roma yang sangat penting dalam memotong serangan balik lawan.
Tak heran, kehilangan Ibanez cukup disesalkan Mancini. ”Dia (Ibanez) adalah pemain yang sering kalian (para penggemar) kritik. Namun, dia sudah pergi dan kami harus berkembang (tanpa dirinya),” kata Mancini.
Oleh karena itu, pertahanan akan menjadi kunci yang menentukan nasib Roma dalam menghadapi Milan. Kalau mampu bertahan lebih solid, ”Si Kuning-Merah” alias ”I Giallorossi” ada peluang untuk setidaknya merebut satu poin. Hasil itu sudah cukup untuk sedikit mengembalikkan kepercayaan diri pemain dan pelatih dalam mengarungi laga-laga selanjutnya.
Kehadiran Lukaku
Untuk menang, mungkin itu masih terlalu berat bagi Roma. Memang, mereka baru saja mendatangkan pemain paling hangat dalam jendela bursa transfer Serie A musim panas ini, yaitu penyerang Romelu Lukaku yang dipinjam dari Chelsea per pada 30 Agustus lalu.
Namun, Lukaku tiba dalam kondisi tidak berlatih dengan timnya kurang lebih dua bulan terakhir karena tidak masuk dalam rencana Chelsea musim ini. Dengan kebugaran yang belum 100 persen, Lukaku diragukan bisa bermain menghadapi Milan. Pemain asal Belgia itu diprediksi baru bisa bermain paling cepat, yaitu saat Roma menjamu Empoli pada pekan keempat Serie A, 18 September mendatang.
Selain itu, Roma kemungkinan besar tidak bisa diperkuat Paulo Dybala yang mengalami masalah pada otot pinggul kanan sehingga ditarik keluar di tengah laga kontra Verona. Pellegrini, pemain lainnya yang turut mengalami masalah otot, juga absen latihan dua hari terakhir.
Di lain pihak, Milan bukan lawan yang mudah karena semua pemain mereka, termasuk pemain baru, sedang di puncak kepercayaan diri. Sejauh ini, bersama Fiorentina di urutan keempat, Milan menjadi tim paling produktif usai menang 2-0 atas tuan rumah Bologna dan 4-1 atas tim tamu Torino. Dua kemenangan meyakinkan itu membawa mereka memuncaki klasemen, unggul produktivitas atas Napoli di urutan kedua, Inter Milan di peringkat ketiga, dan Verona di tempat keempat.
Kehilangan gelandang Sandro Tonali yang dijual 64 juta euro ke Newcastle pada 3 Juli 2023 ternyata tidak berdampak besar terhadap kreativitas Milan. Peran Tonali, yang digadang-gadang sebagai titisan Andrea Pirlo, mampu digantikan dengan apik oleh Tijjani Reijnders yang direkrut 19 juta euro dari AZ Alkmaar pada 19 Juli 2023.
Bahkan, Reijnders yang keturunan Indonesia sempat mencatat statistik luar biasa di laga pekan pertama. Pemain berusia 25 tahun itu menyelesaikan 27 operan secara sempurna alias 100 persen yang salah satunya membuahkan gol pertama Milan.
Trio serangan Milan
Trio lini depan Milan pun sedang bagus-bagusnya. Penyerang sayap Christian Pulisic melengkapi keberadaan Rafael Leao di sisi kiri dan Olivier Giroud sebagai penyerang tengah. Meski berstatus debutan Serie A, Pulisic cepat beradaptasi dengan bukti mampu melesakkan dua gol dalam dua laga.
Berkat itu pula, Giroud yang sudah berusia 36 tahun seolah terlahir kembali. Kini, bersama penyerang Inter, Lautaro Martinez, dan ujung tombak Napoli, Victor Osimhen, Giroud bertengger di daftar puncak top skor sementara dengan tiga gol dari dua laga.
Pelatih Milan Stefano Pioli sangat puas dengan skuadnya, terutama dengan para pemain anyar. Semua pemainnya mampu menjalankan strategi yang diinginkan Pioli, menyerang dan proaktif. Maka dari itu, pelatih berusia 57 tahun itu optimistis timnya bisa melalui setiap rintangan di depan mata, termasuk untuk meladeni Roma yang berusaha bangkit.
”Setiap pertandingan pasti menjadi titik balik. Kami adalah Milan dan kami ingin bermain untuk menang. Roma kuat. Mereka hanya punya satu poin, tetapi mereka menunjukkan potensi yang bagus di dua pertandingan terakhir. Namun, kami ingin memberikan kesinambungan pada dua kemenangan pertama kami (meneruskan tren kemenangan),” kata Pioli dilansir Sempre Milan.
Kemenangan atas Roma sangat penting sebelum Milan menjalani derbi menghadapi saudara mudanya, Inter, pada pekan keempat, 16 September mendatang. Berkaca dari perjalanan Napoli yang meraih scudetto alias juara Serie A musim lalu, langkah di awal musim akan sangat menentukan hasil di akhir musim nantinya.
Untuk itu, Milan yang berambisi juara harus tancap gas sedini mungkin agar asa scudetto terus terjaga hingga kompetisi tuntas. ”Saya pikir kami bisa bersaing dalam perebutan scudetto hingga akhir musim. Ada peningkatan kualitas dan kuantitas dalam skuad. Kami bisa bermain baik di Serie A, Liga Champions, maupun Piala Italia. Kini, kami punya banyak pemain yang bisa diturunkan, setidaknya ada dua-tiga opsi di setiap lini. Itu menumbuhkan persaingan yang sehat untuk meningkatkan level kami,” ungkap Giroud.