Awal musim Liga Italia langsung dipenuhi drama. Lazio dan Roma, yang bertekad memburu gelar juara, justru menuai start tragis. Sebaliknya, seolah menepis semua keraguan, AC Milan dan Napoli melejit ke puncak klasemen.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
ROMA, SENIN - Punya ekspektasi tinggi bisa bersaing dalam perburuan scudetto alias juara Liga Serie A Italia, Lazio dan AS Roma justru menjalani start musim ini dengan tragis. Tanpa pembenahan berarti, kedua klub ibu kota Italia itu akan terlempar dari perburuan papan atas secara dini.
Awa musim ini bisa dibilang salah satu start terburuk yang pernah dirasakan Lazio, runner-up musim lalu. Setelah kalah 1-2 dari tuan rumah Lecce pada pekan pertama, Senin (21/8/2023), "Si Elang" takluk 0-1 dari tim tamu Genoa pada pekan kedua, Senin (28/8/2023) dini hari WIB. Hasil itu membuat mereka terpuruk di urutan ke-18 atau batas akhir zona degradasi.
”Lazio tidak berada dalam kondisi yang luar biasa. Ada kemajuan antara laga melawan Lecce dan Genoa. Tetapi, itu belum cukup. Kami perlu berusaha lebih keras untuk lebih baik ke depannya,” ujar Pelatih Lazio Maurizio Sarri dikutip Football-Italia.
Kehilangan gelandang Sergej Milinkovic-Savic yang dilego 40 juta euro ke Al-Hilal pada 12 Juli 2023 sangat terasa bagi Lazio. Selama ini, pemain timnas Serbia itu memiliki peran multifungsi. Pemain berusia 28 tahun itu bisa menjadi gelandang jangkar yang menjembatani lini belakang dan depan, gelandang kreatif yang mengkreasikan gol, dan sebagai penyerang dadakan untuk mengubah hasil laga.
Sebaliknya, kedatangan pemain baru dianggap terlambat karena sebagian besar tiba di pengujung jendela transfer musim panas ini yang berakhir pada 1 September. Akibatnya, mereka belum sepenuhnya nyetel dengan skuad, termasuk penyerang Taty Castellanos yang direkrut 15 juta euro dari New York City FC pada 21 Juli 2023.
”Saya khawatir pemain baru kami semua datang pada bulan Agustus. Ada yang berstatus bebas transfer dan ada pula yang dibekukan oleh klub asalnya. Hal itu membuat mereka tidak berlatih rutin selama berminggu-minggu. Tentu saja, kita tidak bisa berada dalam kondisi yang luar biasa dalam keadaan seperti ini,” ujar Sarri.
Nasib yang nyaris sama dialami oleh saudara tiri Lazio, AS Roma. Usai imbang 2-2 dengan tim tamu Salernitana pada pekan pertama, Minggu (20/8/2023), ”Serigala Roma” tumbang 1-2 dari tuan rumah Hellas Verona pada pekan kedua, Minggu (27/8/2023).
Kami sedang membentuk tim yang hebat. Tetapi, kesulitan (tantangan) akan datang di laga-laga berikutnya. Dengan pemain yang bersatu (kompak), kami akan semakin baik dan bisa menghadapi setiap kesulitan yang ada di depan. (Stefano Pioli)
Hasil itu membuat mereka tertahan di urutan ke-14. ”Ini adalah awal yang sulit. Kami kesulitan hari ini dan jelas melihat Roma dengan satu poin dari dua pertandingan adalah situasi yang tidak bisa diterima,” kata bek Roma, Gianluca Mancini.
Selain faktor belum memiliki penyerang baru yang mampu mengoptimalkan setiap peluang minimalis, hasil negatif Roma turut disebabkan rapuhnya lini belakang setelah kehilangan bek Roger Ibanez yang dijual 30 juta euro ke Al-Ahli pada 10 Agustus 2023. MIbanez sering melalukan blunder fatal tetapi pemain asal Brasil itu punya kecepatan yang mumpuni.
Kecepatan Ibanez adalah kunci untuk pertahanan Roma mengantisipasi serangan balik lawan yang menjadi titik lemah mereka dalam dua laga terakhir. ”Dia (Ibanez) adalah pemain yang sering dikritik oleh kalian (para penggemar). Tetapi, dia sudah pergi dan kami harus berkembang (tanpa dirinya),” terang Mancini.
Inkonsistensi Juventus dan Atalanta
Dua klub lain yang menjadi kandidat papan atas, Juventus dan Atalanta, mengalami inkonsistensi. Setelah menang telak 3-0 atas tuan rumah Udinese pada pekan pertama, Senin (21/8/2023), Juventus harus puas ditahan imbang 1-1 oleh tim tamu, Bologna, pada pekan kedua, Minggu (27/8/2023). Adapun Atalanta, usai menang 2-0 atas tuan rumah Sassuolo pada pekan pertama, Minggu (20/8/2023), takluk 1-2 dari tuan rumah Frosinone pada pekan kedua, Sabtu (26/8/2023).
Adapun Juventus sedang berjuang bangkit setelah terpuruk di urutan ketujuh musim lalu karena pengurangan poin dampak skandal laporan keuangan palsu yang menjerat mereka. Namun, kubu ”Si Nyonya Besar” tidak terlalu kecewa dengan hasil imbang kali ini.
Klub asal Turin itu percaya mereka akan lebih baik di laga-laga berikutnya. Kini, mereka masih berada di urutan kelima, posisi yang relatif baik untuk awal musim. ”Tadi, kami sangat bersemangat untuk menang sehingga pada akhirnya kami mengambil risiko kalah (sempat tertinggal 0-1 dari Bologna). Ini adalah poin yang bagus dan kami akan terus maju,” tutur asisten pelatih Juventus, Marco Landucci, kepada DAZN.
Atalanta, yang selama ini menjadi kuda hitam, pun tengah berusaha untuk memperbaiki prestasi mereka musim lalu yang harus puas berada di urutan kelima. Akan tetapi, kini, ”Sang Dewi” tertatih di peringkat kedelapan.
Menurut Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini, musim ini jauh lebih sulit untuk timnya dibanding musim lalu. Untuk itu, dia berharap para pemain maupun penggemar lebih rendah hati atau menurunkan ekspektasi. ”Kami harus paham apa yang mesti kami lakukan dan apa tujuannya,” ungkap Gasperini.
Performa Napoli dan Milan
Start kurang sempurna dari para pesaing itu menjadi keuntungan tersendiri untuk juara bertahan, Napoli, dan AC Milan. Mereka sama-sama melenggang mulus mengantongi poin penuh dari dua pekan pertama yang menjadi modal penting untuk mengarungi musim ini.
Milan menang meyakinkan 2-0 atas tuan rumah Bologna pada pekan pertama, Selasa (22/8/2023) dan 4-1 atas tim tamu Torino pada pekan kedua, Minggu (27/8/2023). Dengan begitu, ”Si Setan Merah” melejit ke puncak klasemen.
Pelatih Milan Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia menyatakan, dirinya puas dengan penampilan timnya yang terus membaik dalam dua laga terakhir. Para pemain baru dan lama terus saling mengenal satu sama lain yang akan menjadi sumber kekuatan utama tim.
Hampir semua pemain baru langsung memberikan kontribusi besar, seperti penyerang sayap Christian Pulisic yang mengemas dua gol dalam dua laga. ”Kami sedang membentuk tim yang hebat. Tetapi, kesulitan (tantangan) akan datang di laga-laga berikutnya. Dengan pemain yang bersatu (kompak), kami akan semakin baik dan bisa menghadapi setiap kesulitan yang ada di depan,” ujar Pioli.
Ujung tombak veteran Milan, Olivier Giroud, percaya, kalau bisa mempertahankan konsistensinya, Milan bisa menjadi penantang serius gelar juara musim ini. ”Saya pikir, kami bisa bermain baik di Serie A, Liga Champions, maupun Piala Italia. Sekarang, kami punya banyak pemain yang siap turun. Setidaknya ada dua-tiga opsi di setiap lini. Jadi, ada persaingan sehat untuk meningkatkan level permainan tim,” ucap Giroud.
Sementara juara bertahan Napoli menang meyakinkan 3-1 atas tuan rumah Frosinone pada pekan pertama, Sabtu (19/8/2023) dan 2-0 atas tim tamu Sassuolo pada pekan kedua, Senin (28/8/2023). Hasil itu mengantarkan mereka berada persis berada di bawah Milan.
Napoli seolah menjawab pandangan sebelah mata yang menganggap mereka tidak akan bisa mempertahankan gelar. Tanggapan sinis itu muncul karena ”Si Keledai Kecil” ditinggal sejumlah aktor penting atas performa apik mereka musim lalu, yaitu pelatih Luciano Spalletti yang digantikan Rudi Garcia per 1 Juli 2023 dan bek Kim Min-jae yang hengkang ke Bayern Munchen seharga 50 juta euro pada 18 Juli 2023.
”Saya mengatakan kepada para pemain, pada hari mereka merasa lelah atau ragu, tundukkan kepala untuk melihat perisai tiga warna di jersei Anda (tanda klub yang berstatus juara bertahan Serie A) dan ingat kemampuan Anda,” ujar Garcia, mantan pelatih Roma.