Angin Juara Berembus ke Kota Milan
Duo Milan memiliki kondisi yang paling kondusif untuk memimpin perburuan ”scudetto”. Faktor juru taktik dan aktivitas transfer bekal Inter Milan dan AC Milan mengungguli para pesaing.
MILAN, RABU — Tabuh pertarungan para ”gladiator” lapangan hijau di Liga Italia 2023-2024 akan digaungkan pada Sabtu (19/8/2023). Napoli, sang juara bertahan, mengalami perubahan signifikan, sedangkan pemilik scudetto terbanyak, Juventus, tengah menjajaki era baru. Kondisi itu membuat angin kans juara lebih kuat berembus ke duo Milan, Inter Milan dan AC Milan.
Meskipun gagal bersaing dengan Napoli dalam perebutan juara Italia, Inter telah menunjukkan peningkatan signifikan di musim kedua bersama Pelatih Simone Inzaghi. Dalam dua musim ditangani Inzaghi, ”I Nerazzuri” selalu membawa pulang trofi Coppa Italia.
Baca juga : Gebrakan Transfer AS Roma Jelang Start Liga Italia
Pada musim lalu, Inter pun mampu kembali tampil di final Liga Champions Eropa. Performa di partai puncak kompetisi antarklub paling prestisius di dunia itu menjadi bekal berharga Inter untuk kembali memenangkan scudetto pada musim panas 2024.
Andre Onana, Marcelo Brozovic, Edin Dzeko, Martin Skriniar, dan Romelu Lukaku adalah pemain utama yang pergi dari Stadion Giuseppe Meazza di bursa transfer jelang musim 2023-2024. Inter menutup kehilangan lima pemain itu dengan mendatangkan Yann Sommer, Emil Audero, Marcus Thuram, Juan Cuadrado, dan Davide Frattesi.
Aktivitas transfer itu membuat Inzaghi mampu mempertahankan skema permainannya yang menggunakan formasi, 3-5-2. Peran pemain di kedua sisi sayap menjadi poros utama serangan Inter sekaligus mempertebal pola bertahan. Denzel Dumries dan Federico Dimarco mendapat tantangan dari Cuadrado untuk mempertahankan tempat utama di sisi sayap.
Koleksi empat kemenangan dari lima laga uji coba meningkatkan kepercayaan diri skuad I Nerazurri. Mereka bisa mengalahkan Paris Saint-Germain dan RB Salzburg. Satu-satunya hasil imbang diraih ketika melawan klub Arab Saudi, Al-Nassr, di Jepang.
Baca juga: Transfer Gratisan Solusi Keterbatasan Anggaran Klub Italia
Stefan De Vrij, bek tengah Inter, memuji proses adaptasi para rekan barunya yang berjalan baik. Menurut dia, pemain yang datang di musim panas ini merupakan tambahan penting untuk mengejar ambisi klub di Italia dan Eropa.
Saya puas melihat perkembangan tim selama masa pramusim ini, kami kompak dan bersatu. Kami sudah tidak sabar untuk menampilkan komitmen bersama untuk memulai laga pembuka liga dengan cara terbaik.
”Saya puas melihat perkembangan tim selama masa pramusim ini, kami kompak dan bersatu. Kami sudah tidak sabar untuk menampilkan komitmen bersama untuk memulai laga pembuka liga dengan cara terbaik,” ucap De Vrij kepada Inter TV, Rabu (16/8/2023).
Eksodus Inggris
Rival sekota Inter, Milan, tidak main-main untuk memperkuat kualitas skuad. Setelah melepas gelandang terbaik Sandro Tonali ke Newcastle United, Pelatih Milan Stefano Pioli memanfaatkan pemain-pemain yang ingin eksodus dari Inggris.
Dua anggota skuad Chelsea yang meraih trofi Liga Champions 2021, Christian Pulisic dan Ruben Loftus-Creek, datang dengan misi untuk mengembalikan kejayaan ”I Rossoneri”. Tak hanya keduanya, Yunus Musah, pemain lulusan akademi Arsenal, melanjutkan perjalanan kariernya di Milan setelah hijrah dari Valencia.
Baca juga: Perburuan Penyerang Baru di ”Negeri Spageti”
Selain itu, Pioli juga mulai mengadopsi taktik yang jamak dilakukan tim-tim Liga Inggris dalam dua musim terakhir, yakni menempatkan inverted bek sayap sebagai gelandang ekstra. Dalam laga-laga pramusim, dua bek sayap kanan, Davide Calabria dan Pierre Kalulu, telah dicoba Pioli untuk menemani pivot tunggal ketika Milan tengah menguasai bola dan membangun serangan.
Pada skema bertahan atau kehilangan bola, bek sayap kanan kembali ke posisi asalnya untuk menjalankan skema bertahan empat bek sejajar. Taktik itu diterapkan untuk memaksimalkan peran bebas yang diberikan Christian Pulisic yang lebih sering ditempatkan sebagai penyerang sayap kanan.
Pioli mengungkapkan, ide dan variasi taktik yang diterapkannya hadir karena ambisi untuk mengejar trofi, terutama Liga Italia. Menurut dia, memenangi scudetto 2021-2022 adalah hal paling indah yang pernah dialaminya selama menangani Milan.
”Meraih scudetto bakal sangat sulit. Tetapi, itu memberikan Anda tantangan dan ide untuk terus bekerja selama satu musim penuh,” ucap Pioli, dilansir La Gazzetta dello Sport.
Baca juga : Kembalinya Gianluca Scamacca, Kegagalan Berulang Penyerang Italia di Inggris
Jelang dimulainya sepak mula Liga Italia 2023-2024, I Rossoneri menegaskan sebagai klub paling royal di bursa transfer ”Negeri Pizza”. Pasalnya, Milan masih menjadi satu-satunya tim yang mengeluarkan lebih dari 100 juta euro (Rp 1,67 triliun).
Tidak ideal
Persiapan kurang ideal dialami Napoli. Setelah mengakhiri dahaga scudetto selama 33 tahun, Napoli kehilangan dua sosok utama yang meramu taktik sekaligus membangun skuad. Mereka adalah Pelatih Luciano Spalletti dan Direktur Olahraga Cristiano Giuntoli.
Tanpa kehadiran dua sosok sentral itu, ”Si Keledai Kecil” perlu mengatur ulang arah klub bersama Pelatih Rudi Garcia dan Direktur Olahraga Mauro Meluso. Walau hanya kehilangan bek tengah, Kim Min-jae, kehadiran Garcia membuat skuad Napoli perlu beradaptasi dengan gaya permainan yang berbeda dibandingkan Spalletti.
Tak dimungkiri, Victor Osimhen dan Khvicha Kvaratskhelia tetap menjadi andalan Napoli untuk mempertahankan perisai scudetto di kota Naples, Mei tahun depan. Keduanya pun telah menunjukkan komitmen besar untuk bertahan mengenakan seragam biru langit di tengah tawaran dari klub-klub besar Eropa.
Baca juga : Juventus Berharap Tuah Cristiano Giuntoli
”Kami telah siap memulai musim. Kami akan berada dalam kondisi terbaik untuk melawan Fresinone,” kata Garcia dilansir laman klub.
Giuntoli mengakhiri delapan tahun kerja sama dengan Napoli untuk bergabung dengan Juventus. Tugas Giuntoli juga tidak mudah untuk membangun ulang fondasi klub setelah kehilangan scudetto tiga musim beruntun.
Misi utama Giuntoli adalah merekatkan kembali harmoni skuad yang menjadi napas Juve agar bisa berprestasi. Dua pemain utama, Dusan Vlahovic dan Federico Chiesa, menepis rumor keinginan untuk hijrah setelah dimediasi Giuntoli untuk membenahi hubungan dengan Pelatih Massimiliano Allegri.
Juve pun baru mendatangkan dua pemain baru, Timothy Weah dan Facundo Gonzalez, yang hanya menghabiskan dana 13 juta euro (Rp 217,5 miliar). Misi ”Si Nyonya Besar” mengejar gelar liga akan mengandalkan pemain lulusan akademi, seperti Nicolo Fagioli, Hans Nicolussi, Samuel Iling-Junior, Andrea Cambiaso, dan Fabio Miretti. Berbeda dengan pesaing, Juve hanya akan fokus di kompetisi domestik.
”Saya senang dengan skuad yang saya miliki. Kami akan berpikir dan fokus mempersiapkan diri dari laga ke laga,” ucap Allegri seperti dikutip Tuttosport.