Jelang musim baru Liga Italia, Juventus bersiap dengan era baru. Salah satu langkah awal, mereka mendatangkan Cristiano Giuntoli, direktur olahraga yang menjadi aktor di balik kesuksesan Napoli meraih juara musim lalu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
TURIN, SELASA — Mantan Direktur Olahraga Napoli, Cristiano Giuntoli, diperkirakan akan segera meresmikan kontraknya dengan raksasa sepak bola Italia, Juventus. Giuntoli diharapkan bisa menularkan tuahnya kepada ”Si Nyonya Besar” seusai menjadi aktor di balik layar kesuksesan Napoli membentuk skuad yang solid dan mengakhiri paceklik juara Serie A Liga Italia dalam 33 tahun.
Football-Italia, Selasa (4/7/2023), melaporkan, era Giuntoli akan segera dimulai di Juventus karena direktur olahraga berusia 51 tahun itu diperkirakan menandatangani kontrak dalam waktu dekat. Menurut Sky Sport Italia, Giuntoli akan menandatangani kontrak lima tahun dengan klub asal Kota Turin tersebut, Selasa.
Adapun Giuntoli telah berusaha hengkang ke Juventus setelah Napoli memastikan scudetto alias juara Serie A 2022/23. Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis sempat berupaya keras mempertahankan Giuntoli. Namun, De Laurentiis akhirnya setuju berpisah dengan direktur yang bekerja untuk ”Si Keledai Kecil” sejak 2015 itu lebih cepat setahun dari sisa kontraknya per 30 Juni.
Napoli berterima kasih kepada Cristiano Giuntoli untuk delapan tahun kerja samanya dengan Presiden Aurelio De Laurentiis, CEO Andrea Chiavelli, dan dengan para pelatih yang ada.
”Napoli berterima kasih kepada Cristiano Giuntoli untuk delapan tahun kerja samanya dengan Presiden Aurelio De Laurentiis, CEO Andrea Chiavelli, dan dengan para pelatih yang ada,” ujar pengumuman resmi Napoli yang dilansir Football-Italia, Jumat (30/6/2023).
Berdasarkan laporan IL Correire dello Sport, Juventus menolak membayar kompensasi pelepasan Giuntoli. Maka itu, La Gazzetta dello Sport mengabarkan, Giuntoli yang merelakan sisa kontraknya senilai 2 juta Euro dan bonus scudetto demi bergabung dengan Juventus.
Itu karena Giuntoli getol menginginkan tantangan baru. Di sisi lain, direktur asal Firenze itu mulai tidak nyaman selepas perginya pelatih Luciano Spalletti yang berkonflik dengan De Laurentiis. Bahkan, dia absen dalam konferensi pers pengenalan pelatih baru Napoli, Rudi Garcia, pertengahan bulan lalu.
Bagi Juventus, kehadiran Giuntoli adalah secercah harapan untuk membangun ulang tim yang terpuruk oleh skandal laporan keuangan palsu yang membuat mereka finis di urutan ketujuh klasemen akhir Serie A 2022/23. ”Si Zebra” berharap Giuntoli bisa menularkan kejeliannya dalam merekrut pemain-pemain yang bisa memberikan efek besar.
Tak dipungkiri, berkat tangan dingin Giuntoli, Napoli bisa mendatangkan pemain yang jarang dikenal, seperti penyerang Nigeria, Victor Osimhen, pada 2020, serta gelandang serang Georgia, Kvicha Kvaratskhelia, dan bek Korea Selatan, Kim Min-jae, tahun lalu. Para pemain itu menjadi bintang utama yang membawa ”Si Biru Langit” menjadi jawara baru Italia.
Bahkan, Tuttosport mengabarkan, Giuntoli akan memiliki peran yang jauh lebih besar di Juventus. Tak sekadar sebagai juru transfer atau yang mengelola negosiasi masuk-keluar pemain, direktur kelahiran 12 Februari 1972 itu turut ditugaskan untuk menangani staf kepelatihan dan medis ”Si Hitam-Putih”.
Tugas pertama Giuntoli
Setelah Juventus memboyong pemain sayap Timothy Weah, anak legenda AC Milan George Weah dari LOSC Lille pada 1 Juli 2023, tugas pertama Giuntoli adalah mengamankan sejumlah pemain penting ”Si Nyonya Besar”. Menurut Corriere dello Sport, salah satu pemain yang harus segera dipagari adalah penyerang Dusan Vlahovic yang diincar tim-tim besar Eropa. Pemain asal Serbia itu santer diisukan akan direkrut Chelsea.
Setelah itu, tugas Giuntoli adalah membersihkan tim dari pemain-pemain yang tidak masuk rencana musim depan, seperti gelandang Weston McKennie, Arthur Melo, dan Denis Zakaria. Bersama direktur olahraga sementara Juventus Giovanni Manna, Giuntoli dilaporkan akan segera melakukan perjalanan ke London, Inggris, untuk menjual pemain-pemain tersebut. Itu karena sejumlah pemain diminati oleh tim-tim Liga Inggris, antara lain Denis Zakaria yang ditaksir West Ham United.
Di Inggris, Giuntoli dan Manna pun mengincar beberapa pemain yang dibutuhkan tim. Mereka coba memboyong pemain sayap Timothy Castagne dari Leicester City dan gelandang serang Pablo Fornals dari West Ham. Karakter Fornals disukai dan lama diikuti oleh Giuntoli, sejak pemain berusia 27 tahun itu memperkuat Villarreal 2017-2019.
Di luar Inggris, Juventus dikabarkan sedang merayu mantan pemainnya yang kini bermain untuk AS Roma, Paulo Dybala. Ada pula nama gelandang Piotr Zielinski dari Napoli, gelandang Sergej Milinkovic-Savic dari Lazio, dan gelandang serang Daichi Kamada yang baru berstatus bebas transfer dari Eintracht Frankfurt.
Nama lain yang hangat diisukan akan berlabuh ke Juventus adalah mantan gelandang serang AS Roma yang kini membela Galatasaray, Nicolo Zaniolo. Pemain berusia 24 tahun itu diproyeksi sebagai pengganti gelandang serang Argentina, Angel Di Maria, yang tidak memperpanjang kontrak dengan ”Si Zebra”.
Gayung bersambut, Zaniolo kepada La Gazzetta dello Sport menyampaikan, dirinya hanya memprioritaskan Juventus yang menjadi klub idolanya sejak kecil. ”Zaniolo bermain untuk Galatasaray, tetapi saya dengar dia menginginkan Juventus,” kata CEO Fiorentina Joe Barone, yang menyerah mengincar Zaniolo.
Juventus menyiapkan beberapa opsi sebelum mengarungi jendela bursa transfer musim panas ini yang dimulai 1 Juli. Semuanya turut dipengaruhi kondisi gelandang serang Paul Pogba yang mengalami serentetan cedera sepanjang musim lalu. Akan tetapi, pemain asal Perancis itu dikabarkan sudah mulai berlatih di Turin per Senin (3/7/2023) atau satu pekan lebih cepat dibanding rekan-rekannya sebelum ”Si Hitam-Putih” memulai program persiapan untuk musim depan.