Babak baru kisah pesepak bola Amerika Serikat di Italia akan tertulis pada musim ini. Empat pemain inti timnas AS memiliki misi menciptakan sejarah baru bagi kiprah mereka di Liga Serie A.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Sepak bola Amerika Serikat mencapai capaian baru di musim 2023-2024. Untuk pertama kali, dua tim raksasa Italia diperkuat lebih dari satu pemain asal ”Negeri Paman Sam”. AC Milan dan Juventus terjangkiti virus ”America's dream” atau ”impian Amerika” demi mengejar cita-cita kembali meraih perisai scudetto atau gelar juara Liga Serie A Italia.
Christian Pulisic, kapten tim nasional Amerika Serikat, melanjutkan karier di Italia setelah mengalami masa naik-turun selama empat musim membela Chelsea. Meskipun meraih tiga trofi serta mencatatkan 145 penampilan di London, Pulisic mengeluhkan minimnya kesempatan tampil sebagai pemain utama di klub Inggris itu.
Situasi itu membuat Pulisic tidak berpikir dua kali ketika Milan menawarkan kontrak kepadanya. Hijrah ke Milan seakan menjadi kesempatan kedua bagi penyerang sayap berusia 24 tahun itu untuk menancapkan citra sebagai pesepak bola AS terbaik di Eropa. Setidaknya, ia ingin menjadi pemain yang selalu diingat milanisti, sebutan pendukung Milan, dalam beberapa tahun mendatang.
Demi mengejar ambisi pribadi itu, Pulisic bakal mengerahkan kemampuan terbaik untuk membantu ”I Rossoneri” mengejar trofi liga. Jika bisa membantu Milan meraih scudetto musim ini, ia bakal menjadi pemain AS pertama yang meraih gelar Liga Italia.
Selain itu, keputusan Pelatih Milan Stefano Pioli merekrut Pulisic adalah berdasarkan pengalamannya di kancah kontinental. Pulisic memiliki modal gelar Liga Champions Eropa bersama Chelsea.
”Saya berharap bisa membawa pola pikir pemenang di tim ini. Italia bagi saya adalah perubahan yang menyenangkan dalam hal kehidupan, kultur, dan gaya (permainan),” ucap Pulisic dilansir laman Milan, akhir Juli lalu.
”Demam” Pulisic langsung terasa di Milan. Sejak diumumkan pada pertengahan Juli lalu, Pulisic telah membantu meningkatkan penjualan jersei Milan di AS, yaitu dari hanya 9 persen di musim lalu menjadi 43 persen dalam sebulan terakhir. Dari jumlah itu, 90 persen jersei yang dipesan menggunakan nama dan nomor punggung pemain asal Hershey, Pennsylvania, itu.
Proses adaptasi Pulisic di Italia tidak akan sulit karena ia ditemani Yunus Musah, rekannya di timnas AS. Milan mendatangkan Musah dari klub Spanyol, Valencia. Musah, yang berusia 20 tahun, adalah salah satu pemain paling menonjol bagi Valencia yang tampil inkonsisten selama musim lalu.
Weah datang ke Juve dengan ambisi mengikuti jejak ayahnya, George, yang merengkuh dua scudetto bersama Milan pada 1995-1996 dan 1998-1999.
Berbeda dengan Pulisic yang perlu melakukan penyesuaian dengan sepak bola dan gaya hidup ”Negeri Pizza”, Musah sudah terbiasa dengan Italia. Gelandang muda itu pernah tinggal di Italia pada masa bayi hingga anak-anak, tepatnya di Kota Castelfranco Veneto, Provinsi Treviso. Jarak kota masa kecil Musah dengan Milan sekitar 243 kilometer atau sekitar tiga jam perjalanan darat.
Musah pun memulai latihan sepak bola di klub lokal, Giorgione. Pada usia sembilan tahun, orangtua Musah pindah ke London. Ia pun lalu bergabung dengan akademi Arsenal.
Dengan latar belakang itu, timnas Italia pun menjadi salah satu opsi bagi Musah untuk tampil di level internasional. Tetapi, Musah lebih memiliki AS sebagai tempat kelahirannya dibandingkan Italia, Ghana (asal orangtuanya), dan Inggris.
Tak sekadar mengejar prestasi, Pulisic dan Musah juga ingin memperbaiki kesan pemain AS di mata milanisti. Pada periode 2009-2011, Milan memiliki bek tengah asal AS, Oguchi Onyewi, yang gagal menembus skuad Milan. Ia hanya mencatatkan satu penampilan di Liga Champions.
Pulisic dan Musah berpotensi mencetak rekor pemain AS yang membela Milan di Liga Italia. Mereka memiliki kans besar untuk diturunkan sejak menit awal pada laga perdana I Rossoneri di musim 2023-2024, yaitu menghadapi Bologna, Selasa (22/8/2023) pukul 01.45 WIB, di Stadion Renato Dall’Ara.
Generasi kedua
Sementara Juve mendatangkan Timothy Weah, anak dari legenda Milan, George Weah. Generasi kedua dari keluarga Weah itu diproyeksikan untuk menggantikan posisi Juan Cuadrado yang tidak diperpanjang kontraknya dan hijrah ke Inter Milan.
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri telah menunjukkan tanggung jawab besar yang disiapkan kepada Weah. Pemain kelahiran Brooklyn, New York, itu selalu diturunkan sebagai pemain utama pada tiga laga uji coba Juve, yaitu kontra Milan, Real Madrid, dan Atalanta. Di ajang pramusim, Weah telah menyumbang satu gol ketika Juve menumbangkan Real Madrid, 3-1, di Orlando, AS.
Hal itu menandakan Weah telah digaransi di posisi sayap kanan skuad Juve musim ini. Laga melawan Udinese, Senin (21/8/2023) pukul 01.45, di Stadion Friuli, akan menjadi debut Weah di Liga Italia.
Weah datang ke Juve dengan ambisi mengikuti jejak ayahnya yang merengkuh dua scudetto bersama Milan pada 1995-1996 dan 1998-1999. Jika bisa mengembalikan kejayaan ”Si Nyonya Besar” di Italia, Weah akan mencetak sejarah bagi sepak bola AS sebagai pemain AS pertama yang meraih trofi di tiga liga Eropa berbeda.
Pemain bernomor punggung 22 itu telah merasakan tiga gelar juara Liga Perancis, yaitu terdiri dari dua gelar bersama Paris Saint-Germain dan sekali dengan Lille, lalu membantu Glasgow Celtic meraih gelar Liga Skotlandia 2018-2019.
”Saya terhormat akhirnya bisa menjadi bianconeri. Ini tidak akan bisa terwujud tanpa cinta dan dukungan dari keluarga saya,” kata Weah, yang mengungkapkan sang Ayah, George, sejatinya pendukung Juve, meski berstatus legenda Milan, dilansir Tuttosport.
Selain Weah, Juve juga diperkuat pemain utama timnas AS lain, yaitu Weston McKennie. Eks pemain Schalke itu akan memasuki musim keempat berseragam hitam-putih. Kompetisi edisi 2023-2024 menjadi kesempatan kedua bagi McKennie untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari Allegri.
Pasalnya, pada paruh kedua musim 2022-2023, Juve melepas McKennie ke Leeds United. Meski demikian, McKennie tercatat sebagai pemain AS paling sukses di Italia dengan koleksi satu trofi Coppa Italia dan Piala Super Italia.
Empat pemain utama timnas AS itu membawa citra dan kualitas pesepak bola Negeri Paman Sam. Apabila mereka bisa mengantarkan klubnya meraih kampiun di Italia, kehadiran pemain AS di Serie A bakal lebih meriah di tahun-tahun mendatang.