Transfer Gratisan Solusi Keterbatasan Anggaran Klub Italia
Gelandang Jepang, Daichi Kamada, merapat ke Lazio dengan status bebas transfer alias gratis. Hal itu mempertegas fenomena pembelian gratis klub-klub Italia karena keterbatasan anggaran dan terganjal aturan FFP UEFA.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
ROMA, JUMAT — Strategi transfer dengan mendatangkan pemain tanpa klub atau gratisan menjadi kebiasaan jamak klub-klub Liga Serie A Italia dalam jendela transfer musim panas ini. Hal itu tidak lepas dari kondisi keterbatasan anggaran klub-klub ”Negeri Spageti” dan aturan keseimbangan neraca keuangan alias Financial Fair Play (FFP).
Kabar terbaru, seperti dilansir dari lama resmi Lazio, Jumat (4/8/2023), klub berjuluk ”Si Elang” itu mengonfirmasi bahwa gelandang asal Jepang, Daichi Kamada. telah tiba di Bandara Internasional Leonardo da Vinci di Fiumicino, Roma, Italia, Kamis (3/8/2023) sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Kamada, yang berstatus bebas transfer dari klub Jerman, Eintracht Frankfurt, baru saja menyelesaikan tes medis di salah satu klinik di Roma pada Jumat pagi waktu setempat.
Selanjutnya, Kamada akan menandatangani kontrak berdurasi empat tahun. Pemain berusia 26 tahun itu bakal menerima gaji 3 juta euro-3,5 juta euro per musim di luar tambahan komisi dan bonus. Transfer itu terealisasi berkat bantuan sponsor perlengkapan pakaian Lazio asal Jepang, yakni Mizuno. ”Kami berharap Anda (Kamada) mendapatkan masa tinggal yang menyenangkan, terutama mengingat Anda akan berada di sini pada hari ulang tahun Anda (pada 5 Agustus) untuk usia yang ke-27 tahun,” demikian pernyataan Lazio.
Kamada adalah pemain timnas Jepang yang berlaga di Piala Dunia Qatar 2022. Sebelum ke Lazio, Kamada bermain untuk Frankfurt selama 2017-2023 dan dipinjamkan ke klub Belgia, Sint-Truiden, pada 2018-2019. Bersama Frankfurt, Kamada turut mempersembahkan Piala DFB musim 2017-2018 dan Liga Europa 2021-2022.
Namun, Kamada tidak memperpanjang kontraknya dengan Frankfurt yang berakhir pada 30 Juni lalu karena ingin mencoba petualangan baru. Selepas berstatus bebas transfer, Kamada sempat dikaitkan dengan sejumlah klub, terutama AC Milan dan AS Roma yang sama-sama asal Italia. Lazio akhirnya memenangi persaingan merekrut pemain yang mencatat 179 laga dan 40 gol di semua kompetisi bersama Frankfurt tersebut.
Terlepas dari itu, transfer Kamada memperkuat fenomena maraknya klub Serie A merekrut pemain-pemain gratis dalam bursa transfer kali ini, tak terkecuali untuk para klub elite. Salah satu yang paling bergantung dengan pemain gratisan adalah AS Roma.
Dari tiga pemain baru yang didatangkan Roma sejauh ini, dua pemain di antaranya berstatus bebas transfer, yakni bek Evan Ndicka dari Frankfurt dan gelandang Houssem Aouar dari Olympique Lyon. Satu pemain lagi merupakan bek sayap Rasmus Kristensen yang dipinjam dari Leeds United.
Aktivitas transfer masuk Serie A berada jauh di bawah Liga Primer Inggris yang mencapai 1,449 miliar euro. Nilai transfer masuk Serie A tak lebih besar dari nilai gabungan yang dilakukan empat klub Liga Inggris.
Selain Roma, Inter Milan juga mendatangkan gratis pemain sayap Juan Cuadrado dari Juventus dan penyerang Marcus Thuram dari Borussia Monchengladbach. Adapun Atalanta mendatangkan gratis bek Sead Kolasinac dari Marseille.
Secara keseluruhan, nilai transfer pembelian pemain Serie A mencapai 549,85 juta euro. Pemain termahalnya adalah penyerang Moise Kean dari Everton dan gelandang Manuel Locatelli dari Sassuolo, masing-masing, ke Juventus dengan mahar serupa, 30 juta euro.
Kesenjangan
Aktivitas transfer masuk Serie A berada jauh di bawah Liga Primer Inggris yang mencapai 1,449 miliar euro. Nilai transfer masuk Serie A tak lebih besar dari nilai gabungan yang dilakukan empat klub Liga Inggris, yaitu Arsenal sebesar 231,60 juta euro, Chelsea (184 juta euro), Tottenham Hotspur (136,30 juta euro), dan Manchester United (116,70 juta euro). Arsenal memecahkan rekor bursa transfer kali ini saat merekrut gelandang Declan Rice dari West Ham United dengan nilai transfer 116,60 juta euro.
Kesenjangan itu terjadi karena keterbatasan anggaran klub-klub Serie A dan terganjal aturan FFP. Roma, misalnya, harus mendatangkan pemain-pemain gratis atau meminjam dan menjual delapan pemain terlebih dahulu untuk mendapatkan pemasukan 38,70 juta euro guna menyeimbangkan neraca keuangan. Hal itu membuat Pelatih AS Roma Jose Mourinho kelimpungan karena membuat ”Serigala Roma” kesulitan mencari pengganti penyerang Tammy Abraham yang mengalami cedera lutut dan diperkirakan baru pulih akhir tahun ini.
Sebaliknya, Juventus dijatuhi sanksi oleh Federasi Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) karena efek skandal laporan keuangan palsu yang menyebabkan mereka diberi sanksi pengurangan 10 poin di Serie A musim lalu oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Pada 28 Juli lalu, ”Si Nyonya Besar”, yang mestinya bermain di Liga Konferensi 2023-2024, resmi dilarang UEFA untuk bermain di kompetisi ”Benua Biru” hingga semusim ke depan.
”CFCB (Badan Kontrol Keuangan Klub) UEFA menyimpulkan Juventus melanggar kerangka peraturan UEFA dan melanggar perjanjian penyelesaian yang ditandatangani pada Agustus 2022. Akibatnya, CFCB melarang Juventus bermain dari kompetisi Eropa 2023-2024 dan dikenai denda sebesar 20 juta euro, di mana 10 juta euro hanya diberlakukan jika laporan keuangan tahunan mereka untuk 2023, 2024, dan 2025 tidak memenuhi persyaratan,” ungkap UEFA.
Oleh karena itu, Pelatih Juventus Massimiliano Allegri kepada La Gazzetta dello Sport, seperti dikutip Football-Italia, Jumat, tidak mau sesumbar mengenai peluang scudetto alias gelar juara Serie A musim mendatang. ”Berbicara tentang scudetto sekarang, itu tidak masuk akal. Kami telah memulai sebuah perjalanan, kami perlu bekerja dan tidak ada seorang pun di sini yang bisa menahan diri,” tuturnya.