Juara Dunia, Desak Made Rita Raih Tiket Olimpiade Paris 2024
Pemanjat tebing putri Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, meraih tiket Olimpiade 2024 usai meraih emas Kejuaraan Dunia 2023. Sebaliknya, tim putra Indonesia tampil antiklimaks di ajang tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AP/ANTHONY ANEX
Peraih medali perak Emma Hunt (Amerika Serikat), peraih emas Desak Made Rita Kusuma Dewi (Indonesia), dan peraih perunggu Aleksandra Miroslaw (Polandia) di podium juara nomor speed putri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023 di PostFinance Arena, Bern, Swiss, Kamis (10/8/2023) malam.
BERN, KAMIS — Pemanjat tebing putri Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, menjadi pemanjat pertama Indonesia yang meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024. Desak merebut tiket itu usai meraih emas kategori speed Kejuaraan Dunia 2023 di Bern, Swiss, Kamis (10/8/2023) malam waktu setempat.
”Sejak awal, saya percaya bisa mendapatkan tiket Olimpiade di sini. Saya selalu menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam dan berdoa di setiap pertandingan,” ujar Desak dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube IFSC @sportclimbing, Jumat (11/8/2023).
Pada babak kualifikasi yang diikuti oleh 58 atlet, Desak berada di urutan kedua setelah mencatat waktu terbaik 6,754 detik di jalur B. Pemanjat asal Bali itu berada di bawah rival terberatnya di seri Piala Dunia 2023, yakni pemanjat Polandia, Aleksandra Miroslaw (6,406 detik) di jalur A. Miroslaw adalah pemegang rekor dunia putri dengan 6,25 detik.
Pada putaran final, Desak mampu tampil lebih baik. Dia melewati semua tahapan dengan baik dengan mencatat waktu 6.70 detik saat menaklukan pemanjat Italia Giulia Randi (7,43 detik) di 16 besar.
AP/ANTHONY ANEX
Desak Made Rita Kusuma Dewi usai mengalahkan Emma Hunt (Amerika Serikat) pada laga final nomor speed putri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023 di PostFinance Arena, Bern, Swiss, Kamis (10/8/2023) malam. Selain menjadi juara dunia, kemenangan ini meloloskan Desak ke Olimpiade Paris 2024.
Lalu dia menyingkirkan pemanjat Polandia, Patrycja Chudziak, dengan waktu 6,64 detik berbanding 7,14 detik di perempat final. Di semifinal, Desak mencatat waktu 6,48 detik untuk menyisihkan pemanjat Polandia lainnya, Aleksandra Kalucka (7,40 detik).
Di final, Desak berjumpa dengan pemanjat Amerika Serikat, Emma Hunt, yang menyingkirkan Miroslaw di semifinal. Dengan performa yang jauh lebih berkilau selama Piala Dunia 2023, Desak tidak menyia-nyiakan peluang untuk menjadi yang terbaik dalam pertemuan tersebut. Meski mendapatkan perlawanan alot sejak start, Desak bertarung habis-habisan hingga finis lebih dahulu dengan waktu 6,49 detik berbanding 6,67 detik.
Desak pun menuntaskan rasa penasarannya untuk meraih emas pertamanya dalam ajang resmi Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) sejak memulai karier internasional pada 2018. Emas pertama itu diraihnya pada kejuaraan dunia yang membuatnya berhak atas gelar juara dunia.
Pemanjat berusia 22 tahun itu juga menuntaskan rasa penasaran untuk mengungguli Miroslaw, yang harus puas dengan perunggu usai mengalahkan kompatriotnya, Kalucka, dengan waktu 6,55 detik berbanding 8,07 detik di perebutan perunggu.
AP/ANTHONY ANEX
Reaksi Desak Made Rita Kusuma Dewi usai mengungguli Aleksandra Kalucka (Polandia) pada semifinal nomor speed putri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023 di PostFinance Arena, Bern, Swiss, Kamis (10/8/2023) malam.
Secara keseluruhan, Desak berhak atas tiket Olimpiade 2024 yang hanya tersedia empat tiket di Kejuaraan Dunia 2023, yang menjadi kualifikasi pertama panjat tebing untuk Olimpiade, yakni untuk peraih emas dan perak kategori putri maupun putra.
”Saya sangat senang karena bisa lolos ke Olimpiade yang menjadi puncak dari semua olahraga di dunia. Sekaligus, ini adalah medali emas pertama saya di ajang internasional,” kata Desak.
Tim putra gagal
Penampilan antiklimaks ditunjukkan oleh tim panjat tebing speed putra Indonesia. Sebelum Kejuaraan Dunia 2023, para pemanjat putra itu berulang kali merajai seri Piala Dunia 2023. Bahkan, pemanjat andalan Veddriq Leonardo masih memimpin klasemen Piala Dunia 2023 usai meraih emas seri Seoul, Korea Selatan dan Salt Lake City, Amerika Serikat. Selain itu, Veddriq belum lama memecahkan rekor dunia dengan waktu 4,90 detik dalam perempat final seri Seoul, 28 April 2023.
Saya sangat senang karena bisa lolos ke Olimpiade yang menjadi puncak dari semua olahraga di dunia. Sekaligus, ini adalah medali emas pertama saya di ajang internasional.
Awalnya, Veddriq cukup menjanjikan dengan keluar sebagai yang tercepat pada babak kualifikasi Kejuaraan Dunia 2023. Pemanjat asal Pontianak, Kalimantan Barat, itu menjadi yang tercepat dengan waktu 5,109 detik di jalur B.
AP/ANTHONY ANEX
Pemanjat tebing Italia, Matteo Zurloni, menyentuh finis lebih cepat daripada atlet Indonesia, Rahmad Adi Mulyono, pada laga semifinal nomor speed putra Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023 di PostFinance Arena, Bern, Swiss, Kamis (10/8/2023) malam. Zurloni maju ke final dan menjadi juara.
Namun, memasuki putaran final, dia gagal mempertahankan performanya. Bahkan, dirinya langsung tersingkir dari 16 besar karena kalah dari pemanjat Spanyol, Erik Noya Cardona, dengan waktu 6,35 detik berbanding 5,46 detik.
Beruntung, wajah tim putra diselamatkan oleh Rahmad Adi Mulyono yang tampil cukup konsisten. Pada kualifikasi, Rahmad berada di urutan kedua dengan waktu terbaik 5,119 detik di jalur A.
Pemanjat asal Surabaya, Jawa Timur, itu terus menajamkan catatan waktunya menjadi 5,04 detik saat menaklukkan pemanjat Ukraina, Yaroslav Tkach, di 16 besar dan mencatat waktu 4,97 detik ketika menyingkirkan rekan senegaranya, Kiromal Katibin, di perempat final.
Catatan waktu Rahmad di perempat final adalah waktu terbaik sepanjang ajang tersebut. Tak heran, pemanjat berusia 22 tahun itu berada di atas angin untuk menjadi yang terbaik kali ini, mengulangi kejutannya meraih emas seri Piala Dunia 2023 di Chamonix, Perancis, sebulan lalu.
AP/ANTHONY ANEX
Rahmad Adi Mulyono mengungguli Rishat Khaibullin (Kazakhstan) pada laga perebutan tempat ketiga nomor speed putra Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023 di PostFinance Arena, Bern, Swiss, Kamis (10/8/2023) malam. Rahmad akhirnya meraih medali perunggu.
Namun, ekspektasi besar terhadap Rahmad runtuh dalam sekejap saat dirinya terpeleset di semifinal. Dia akhirnya takluk dari pemanjat Italia, Matteo Zurloni, dengan waktu 8,01 detik berbanding 5,13 detik. Untungnya, Rahmad masih bisa meraih perunggu usai menaklukkan pemanjat Kazakhstan, Rishat Khaibullin, dengan waktu 7,34 detik berbanding 5,05 detik.
”Tadi ada sedikit slip (di semifinal). Namun, saya akan berlatih lagi dan semangat lagi untuk mempersiapkan diri di kualifikasi selanjutnya. Yang pasti, tim putra Indonesia selalu berlatih dengan baik. Kami bersaing satu sama lain sehingga kami memiliki kesempatan yang nyaris sama dengan rekor waktu yang tidak terlalu berjauhan,” tutur Rahmad.
Sementara itu, Zurloni yang tidak pernah diperhitungkan dalam seri Piala Dunia 2023 justru meraih emas dengan waktu 5,56 detik. Di final, dia menang atas pemanjat China, Long Jinbao, yang tereliminasi karena kesalahan start atau mencuri start.
”Saya menemukan spirit yang tepat dari kompetisi terakhir yang saya ikuti. Saya berusaha mempertahankan spirit itu di sini. Jadi, saya sangat senang bisa melakukannya dengan baik di sini. Saya mendorong diri saya untuk melakukan yang terbaik dan semuanya berjalan dengan baik,” kata Zurloni.