Marco Bezzecchi Penentu Konstelasi di Ducati MotoGP
Marco Bezzecchi menginginkan motor spesifkasi pabrikan, tetapi itu menempatkan dirinya di persimpangan jalan, antara memilih tetap di VR46 dan pindah ke Pramac. Jika pindah, dia akan menyelesaikan dua masalah sekaligus.
NORTHAMPTONSHIRE, SELASA — Marco Bezzecchi yang bersinar semakin terang dalam MotoGP musim ini bakal menjadi kunci perpindahan pebalap di bawah payung Ducati. Jika Bezzecchi tetap bertahan di timnya saat ini, Mooney VR46, dia membuang peluang memacu Desmosedici GP spesifikasi pabrikan pada musim 2024. Ducati hanya bisa menyediakan empat motor spesifikasi pabrikan, dua untuk tim Ducati Lenovo, dan dua untuk Pramac Racing.
Jika Bezzecchi memutuskan bergabung dengan Pramac, pintu masuk akan terbuka untuk Franco Morbidelli dan pintu keluar bagi Johann Zarco. Morbidelli yang sudah pasti akan meninggalkan Yamaha saat ini belum dipastikan akan bergabung dengan tim mana di MotoGP. Skenario paling logis adalah dia bergabung dengan VR46 karena dia adalah pebalap pertama lulusan Akademi VR46 yang tampil di MotoGP.
Namun, supaya Morbidelli bisa bergabung dengan VR46 harus ada pebalap yang meninggalkan tim milik Valentino Rossi itu. Saat ini, pebalap yang berpotensi pindah adalah Marco Bezzecchi dengan target menjadi pebalap tim pabrikan Ducati. Bezzecchi yang musim ini tampil sangat solid hingga, sempat memimpin klasemen pebalap di awal musim ini, dinilai layak mendapat tempat di tim pabrikan.
Namun, masalahnya tidak sederhana bagi Ducati karena mereka kini sudah memiliki Francesco Bagnaia–yang tidak mungkin digusur–serta Enea Bastianini. Saat ini, Ducati tidak memiliki niat mengubah formasi pebalapnya. Bastianini musim ini memang kurang solid karena cedera di awal musim. Namun, pebalap berjuluk ”Bestia”itu tetap memiliki potensi besar untuk bersinar saat fisiknya bugar dan proses adaptasinya tuntas.
Ducati, pada saat ini, hanya bisa memberikan dukungan motor pabrikan kepada Bezzecchi jika dia pindah ke tim satelit Pramac Racing pada musim 2024. Situasi yang ada, Ducati hanya bisa menyediakan empat motor spesifikasi pabrikan setiap musim. Dua motor untuk tim pabrikan Ducati Lenovo dan dua motor untuk Pramac sesuai dengan kontrak.
Jika Pramac menginginkan kedua pebalapnya menggunakan motor spesifikasi pabrikan, tidak ada peluang bagi tim lain, yang didukung oleh Ducati, untuk menggunakan Desmosedici GP spesifikasi pabrikan.
Ducati pernah menyediakan lima motor dengan spesifikasi pabrikan pada 2022, motor kelima digunakan oleh pebalap VR46, Luca Marini. Namun, memasok lima motor spesifikasi pabrikan menyulitkan Ducati. Oleh karena itu, mereka kini hanya akan menyediakan empat motor pabrikan.
”Jujur, ada peluang dia bergabung dengan Pramac, tetapi itu belum pasti. Di sisi lain, Pramac memiliki opsi sesuai dengan kontrak, untuk mendapatkan motor pabrikan terkini untuk kedua pebalapnya. Jika mereka menggunakan opsi tersebut, kami harus menghormati itu,” jelas Direktur Olahraga Ducati Corse Paolo Ciabatti kepada Speedweek di Silverstone, Inggris, akhir pekan lalu.
Baca juga: Tonggak Sejarah Menanti Alex Rins di Yamaha MotoGP
Karena alasan internal, kami hanya bisa memberi empat pebalap dengan motor pabrikan terkini.
”Karena alasan internal, kami hanya bisa memberi empat pebalap dengan motor pabrikan terkini. Membangun lebih banyak motor seperti ini terlalu rumit. Kami pernah melakukan itu pada 2022, itu tidak berjalan dengan baik. Pada saat itu, Luca Marini mendapat motor pabrikan Ducati kelima,” ungkap Ciabatti.
Kondisi itulah yang akan menempatkan Bezzecchi dalam persimpangan jalan, apakah memilih bertahan di VR46 atau pindah ke Pramac. Jika bertahan di VR46, dia hanya akan mendapat Desmosedici GP23 dengan paket perbaikan performa terakhir. Apabila pindah ke Pramac, maka Bezzecchi akan memacu Desmosedici GP24 dengan spesifikasi pabrikan.
Kedua opsi itu bukanlah pilihan ideal bagi Bezzecchi. Dia sesungguhnya menginginkan tempat di tim pabrikan, bukan pindah tim satelit lain demi memacu motor spesifikasi pabrikan. Oleh karena itu, Direktur Tim Mooney VR46 Alessio ”Uccio” Salucci menegaskan, jika Bezzecchi tidak mendapat tempat di tim pabrikan Ducati, lebih baik dia tetap di VR46.
”Kami menunggu keputusan dari Ducati karena kami berusaha mendapat motor pabrikan untuk Marco. Jika kami tidak mendapat motor pabrikan untuk Marco di tim kami, saya tidak tahu, mungkin Marco kemudian akan memutuskan pindah ke Pramac dengan motor pabrikan dan kontrak langsung dengan Ducati,” ujar Uccio kepada Speedweek.
Baca juga: Aturan Tekanan Ban Mengubah Balapan MotoGP
”Namun, sejujurnya, ketika kami memutuskan membangun tim ini, kami melakukan ini untuk bekerja bersama para pebalap kami untuk dipromosikan ke tim pabrikan dan bukan ke tim satelit lainnya. Saya tidak menyukai itu,” tegas Uccio.
Tangan kanan Valentino Rossi itu menegaskan, jika mendapat motor spesifikasi pabrikan untuk Bezzecchi, VR46 akan bisa memaksimalkan itu. Terkait dengan musim 2022, dia menilai, saat itu timnya belum berpengalaman sehingga banyak melakukan kesalahan. Namun, saat ini, dengan pengalaman yang semakin baik, VR46 dipastikan akan bisa mengelola motor pabrikan. Namun, VR46 baru bisa mendapat motor pabrikan jika Pramac hanya menggunakan satu motor pabrikan.
Ducati pun tegas dengan itu dan memberikan kebebasan kepada Bezzecchi untuk memutuskan apakah pindah ke Pramac atau bertahan di VR46.
”Sekarang, pebalap yang harus mempertimbangkan pindah tim untuk mendapat motor terkini. Namun, dia juga mempertimbangkan tetap bersama VR46 karena dia mengenal tim dan menemukan kondisi yang sempurna di sana,” kata Ciabatti.
Baca juga: Hari Terbaik dalam Hidup Bagnaia
”Bagaimana dia memutuskan tetap menjadi tanda tanya. Kami tidak ingin menekan dia untuk mengambil keputusan. Kami tahu, dia sangat layak mendapatkan motor pabrikan di VR46. Namun, kami hanya memiliki empat dan kami harus menghormati kontrak dengan Pramac,” kata Ciabatti.
Situasi yang ada saat ini tersebut bukanlah sesuatu yang absolut karena akan ada kompromi dan negosiasi untuk mendapatkan solusi terbaik. Seiring musim berjalan, perpindahan pebalap di bawah payung Ducati itu akan semakin jernih.
Jalan tengah berpotensi diambil dengan mempertimbangkan Franco Morbidelli. Pebalap pertama VR46 yang tampil di MotoGP itu memerlukan tim setelah dipastikan akan berpisah dengan Yamaha di akhir musim 2023. Tempat berlabuh Morbidelli belum dipastikan, apakah pindah ke Superbike atau tetap di MotoGP. Morbidelli menegaskan, dirinya ingin tetap di MotoGP, tetapi di tim mana dia belum mengungkap itu.
Skenario paling logis adalah dia bersama dengan VR46. Untuk itu, Bezzecchi akan direlakan untuk pindah ke Pramac. Konsekuensinya, Johann Zarco yang akan digusur. Ducati memberikan indikasi kuat, Zarco yang akan digeser dengan memberi kursi di Superbike.
Baca juga: Quartararo Alami Kondisi Tersulit Bersama Yamaha
Namun, Zarco menegaskan, dirinya tidak mempertimbangkan pindah ke Superbike. Dia berpotensi akan menerima tawaran LCR Honda untuk mengisi posisi yang akan ditinggalkan oleh Alex Rins di akhir musim ini. Rins dipastikan bergabung dengan tim pabrikan Yamaha mulai musim 2024.
Opsi lain adalah Zarco pindah ke Gresini Racing, menggantikan Fabio Di Giannantonio yang performanya meredup. Peluang itu bisa diterima dan ditolak oleh Zarco. Dia bisa menerima tawaran itu karena tetap akan memacu motor Ducati yang kompetitif meskipun motor musim sebelumnya. Jika bergabung dengan LCR Honda, dia akan masuk dalam proyek pengembangan RC213V yang musim ini mengalami masalah performa.