Persija Jakarta dan Dewa United memimpin klasemen sementara BRI Liga 1 Indonesia. Jarak poin antara papan atas dan papan bawah tipis sehingga hasil pertandingan sulit diprediksi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Memasuki pekan keenam BRI Liga 1 2023-2024 kian menegaskan semunya perbedaan kualitas 18 klub kontestan. Tim yang berada di papan atas dan klub yang berusaha terhindar dari zona degradasi memiliki kesempatan setara untuk meraih hasil positif di setiap laga.
Itu terlihat pada laga Dewa United melawan Persis Solo, Jumat (4/8/2023), di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten. Dewa, yang berstatus pemuncak klasemen di pekan kelima, gagal membungkam Persis yang datang ke Tangerang dengan paceklik kemenangan di dua laga sehingga duduk di peringkat ke-14 atau dua peringkat di atas zona merah.
Dewa yang bermaterikan pemain lokal berlabel tim nasional, seperti Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya, serta pemain asing termahal di Liga 1 musim ini, Dimitrios Kolovos, tidak mampu menaklukkan pertahanan Persis. Alhasil, laga dua tim yang meraih tiket promosi ke Liga 1 pada Liga 2 2020 itu berakhir imbang 0-0.
Kualitas permainan Dewa ditunjukkan dengan dominasi penguasaan bola lebih baik dengan 59 persen. Selain itu, Dewa juga memiliki peluang sepak pojok lebih banyak dengan 11 sepak pojok berbanding 5 yang didapatkan Persis, tim berjuluk ”Laskar Sambernyawa”.
Adapun dalam kreasi peluang, kedua tim sama-sama mengumpulkan lima tembakan mengarah ke gawang. Performa kiper Dewa, Sonny Stevens, dan penjaga gawang Persis, Pancar Widiastono, mampu menjadi tembok kokoh yang menghindari timnya dari kekalahan.
Pelatih Dewa Jan Olde Riekerink menuturkan, hasil imbang tanpa gol Dewa versus Persis tidak menunjukkan duel berjalan membosankan. Sebaliknya, kata Riekerink, kedua tim menampilkan permainan terbuka untuk saling menghasilkan serangan.
Di Liga 1 musim ini, semua tim bisa menang dan kalah. Peringkat tidak menunjukkan performa klub yang sebenarnya karena kualitas antartim sangat dekat satu sama lain.
”Di Liga 1 musim ini, semua tim bisa menang dan kalah. Peringkat tidak menunjukkan performa klub yang sebenarnya karena kualitas antartim sangat dekat satu sama lain,” ujar Riekerink dalam konferensi pers seusai laga.
Meskipun berada di peringkat pertama, Dewa hanya berjarak enam poin dari Persebaya Surabaya yang tertahan di posisi ke-16, peringkat teratas di zona degradasi. Dewa mengumpulkan 11 poin, sedangkan Persebaya, yang menelan kekalahan ketiga dari Persikabo di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, baru mengoleksi lima poin.
Ditahan seri tanpa gol oleh Persis menjadi momen pertama Dewa gagal menaklukan gawang di musim 2023-2024. Padahal, Dewa mencatatkan rerata 1,8 gol per laga ketika merampungkan pekan kelima, akhir pekan lalu.
Riekerink mengakui, timnya tidak akan melulu bisa meraih kemenangan. Performa naik-turun, tambah juru taktik asal Belanda itu, normal terjadi dalam perjalanan kompetisi yang panjang.
”Target saya, kami bisa menembus playoff (seri kejuaraan). Untuk itu, kami terpenting bisa memastikan bisa terus berada di posisi empat besar,” katanya.
Setelah memimpin klasemen pada pekan keempat dan kelima, Dewa harus merelakan peringkat pertama kepada Persija Jakarta. Kedua tim sejatinya memimpin klasemen secara bersamaan dengan koleksi 11 poin, tetapi Persija berhak peringkat lebih baik karena keunggulan selisih gol. Persija menumbangkan tuan rumah PSS Sleman, 3-1, di Stadion Maguwoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat malam.
Pelatih Persis Leonardo Medina mengungkapkan, dirinya menampilkan taktik untuk meredam permainan menyerang Dewa, terutama serangan dari kedua sisi sayap dan transisi serangan balik. Untuk itu, Medina menempatkan dua pemain menyerang, Moussa Sidibe dan David ”Roni” Gonzalez, untuk lebih dominan bergerak di sisi luar lapangan.
Dalam situasi menyerang, Persis mengandalkan operan terobosan untuk mengelabui garis pertahanan tinggi yang diterapkan Dewa. Cara itu membantu Persis menghasilkan empat tembakan tepat sasaran di babak kedua yang terdiri dari satu peluang melalui Roni serta tiga kans milik penyerang pengganti, Ramadhan Sananta.
”Kedua tim bermain bagus sekali. Saya tenang karena kami bertahan dengan bagus, tetapi saya tidak senang karena kami gagal mencetak gol,” kata Medina.
Setelah kemasukan 11 gol dari lima laga, Laskar Sambernyawa akhirnya mampu mencatatkan nirbobol perdana pada musim kedua mereka tampil di Liga 1.
Jaimerson Xavier, bek tengah Persis, bersyukur bisa membawa pulang satu poin dari markas Dewa. ”Dewa punya pemain bagus dan tengah berada di posisi atas musim ini. Kami senang bisa membawa pulang satu poin,” ujarnya.
Adaptasi Sananta
Lebih lanjut, Medina mengakui kehadiran Sananta meningkatkan permainan menyerang skuadnya sejak masuk pada menit ke-68 untuk menggantikan Fernando Rodriguez, penyerang asing. Meski hanya bermain sekitar 22 menit, Sananta mampu menghasilkan empat tembakan yang tiga di antaranya memaksa kiper Dewa, Stevens, melakukan penyelamatan.
Salah satu peluang terbaik Sananta tercipta pada menit ke-79 melalui situasi satu lawan satu dengan Stevens. Sayang, sepakan penyerang berusia 20 tahun itu masih bisa dihalau kaki Stevens.
Koleksi peluang Sananta jauh lebih baik dari dua penyerang asing Persis yang diturunkan sejak menit awal, Roni dan Rodriguez. Roni hanya menghasilkan satu peluang, lalu tak ada tembakan yang dicatatkan Rodriguez.
”Sananta pemain yang bagus sekali, tetapi cara bermain kami berbeda dengan tim sebelumnya. Saya masih dalam proses untuk membentuknya menjadi penyerang yang komplet. Ada kemungkinan dia bakal menjadi pemain inti di laga selanjutnya melawan Persib Bandung,” kata Medina.
Pada musim lalu, Sananta menjadi pemain lokal tersubur di Liga 1 bersama PSM Makassar dengan koleksi 11 gol. Ia pun menghasilkan lima gol untuk membantu tim Indonesia U-22 mengakhiri dahaga medali emas di SEA Games Kamboja 2023.