Bali United mencatatkan tiga kemenangan beruntun dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024. Bali United mengalahkan Dewa United di Stadion Dipta, Gianyar. Kekalahan pertama yang dialami Dewa United.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (29/7/2023), Bali United FC mengalahkan Dewa United FC dengan skor akhir 3-1 dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 pekan kelima. Hasil laga itu membuat Bali United mencatatkan tiga kemenangan beruntun dan sebaliknya, Dewa United mencatatkan kekalahan pertama mereka, dalam kompetisi Liga 1 2023.
Hasil dari laga antara Bali United kontra Dewa United itu tidak mengubah posisi Dewa United, yang masih menempati puncak klasemen sementara BRI Liga 1 2023/2024 hingga pekan kelima. Akan tetapi, kemenangan kali ketiga, yang diperoleh Bali United secara berturut-turut, mengangkat posisi skuad berjulukan ”Serdadu Tridatu” itu masuk dalam jajaran lima besar di klasemen sementara Liga 1 2023 dan menempati posisi ketiga.
Pertandingan antara Bali United versus Dewa United pada Sabtu (29/7/2023) di Stadion Dipta, Gianyar, juga mencerminkan adu taktik antara Pelatih Bali United Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues dan Pelatih Dewa United Johannes Hendrikus Olde Riekerink. Kedua pelatih berpengalaman itu bersaing dalam mengatur strategi, termasuk dalam penggantian pemainnya, dalam laga bergengsi itu.
Bali United langsung menekan Dewa United sejak awal pertandingan di Stadion Dipta. Tusukan cepat diarahkan ke jantung pertahanan Dewa United. Akan tetapi, skuad ”Tangsel Warrior”, julukan bagi Dewa United, justru memberikan pukulan telak bagi Serdadu Tridatu ketika gelandang Dewa United Ricky Kambuaya mencetak gol ke gawang Bali United di menit ke-29.
Laga babak pertama itu hampir diakhiri dengan keunggulan Dewa United atas Bali United. Namun, pelanggaran fatal terjadi di kotak penalti Dewa United ketika pertandingan memasuki menit ke-45 + 2. Wasit pun memberikan hadiah penalti bagi Bali United. Penyerang Bali United, Jefferson Mateus de Assis Estacio, tidak menyia-nyiakan peluang itu dan sukses mengeksekusi hukuman dari titik putih sehingga kedudukan berakhir seri 1-1.
Perubahan strategi dijalankan kedua pelatih asing di Liga 1 pada babak kedua laga di Stadion Dipta itu. Dewa United mengintensifkan serangan mereka ke daerah pertahanan Bali United dengan menambah kekuatan di lini tengah mereka. Sebaliknya, Bali United lebih banyak bertahan dan melancarkan serangan balik dengan mengandalkan tusukan dari sayap.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra “Teco” juga memasukkan Ilija Spasojevic untuk menggantikan Jefferson sehingga menambah daya gedor di lini depan Bali United dan sekaligus menjaga lini tengah Serdadu Tridatu. Teco kemudian mengganti Eber Henrique Ferreira de Bessa dan M Rahmat dengan dua pemain, yakni, I Kadek Agung Widnyana Putra dan Irfan “Jaya” Samaling Kumi, untuk menghidupkan serangan Bali United dan juga mendukung serangan balasan secara cepat, yang diterapkan Teco.
Strategi Teco membuahkan hasil. Bali United membalikkan keadaan menjadi unggul atas Dewa United. Dua gol diciptakan skuad Bali United pada babak kedua, yakni gol dari Spasojevic di menit ke-72 dan gol dari Kadek Agung pada menit ke-76. Keunggulan Bali United atas Dewa United itu bertahan sampai pertandingan tersebut berakhir dengan tambahan waktu 3 menit.
Kami tahu kami bermain di rumah sehingga harus bekerja keras agar menang dan bisa memperbaiki posisi.
”Kami tahu kami bermain di rumah sehingga harus bekerja keras agar menang dan bisa memperbaiki posisi,” kata Teco dalam konferensi pers seusai pertandingan di Stadion Dipta, Gianyar, Sabtu (29/7/2023). ”Kami senang kami bisa menang di rumah,” ujar Teco, yang didampingi pemain Bali United Kadek Agung.
Pelatih Bali United itu mengakui dirinya mengamati perubahan taktik, yang diterapkan Pelatih Dewa United Jan Olde Riekerink, pada babak kedua pertandingan. Teco menyatakan, pergantian tiga pemain lain di babak kedua adalah strateginya dalam mengantisipasi perubahan taktik Dewa United. “Kadek masuk agar (lini) tengah lebih hidup,” kata Teco.
Adapun pelatih Dewa United menyatakan timnya mampu menguasai permainan dalam pertandingan menghadapi Bali United. Jan Olde Riekerink mengungkapkan, dirinya mengubah taktik di babak kedua agar sektor tengah Dewa United lebih mengontrol permainan. Pelatih Dewa United itu mengaku mewaspadai permainan Bali United, yang akan banyak memainkan bola-bola silang.
“Ada dua hal penting dalam melawan Bali United, pertama mereka memiliki pemain kuat, terutama di depan gawang. Banyak pemainnya yang dapat mencetak gol,” kata Jan Olde Riekerink dalam jumpa pers seusai pertandingan.
Kekuatan lainnya dari Bali United, menurut Jan Olde Riekerink, adalah penguasaan bola-bola servis, baik dari sepakan pojok maupun dari tendangan bebas. Kelebihan Bali United dalam penguasaan bola servis itu pula, yang dinilai Jan Olde Riekerink, membawa kemenangan bagi Bali United.
Pelatih Dewa United itu mengaku tidak tahu apakah pemain Bali United memang melatih khusus servis bola mati. Jan Olde Riekerink menyatakan hasil dari laga kontra Bali United itu mengecewakannya.