Liga 1 2023-2024 semakin disesaki penyerang asing. Ketergantungan klub-klub kepada striker asing membuat regenerasi penyerang lokal kian terhambat.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harapan untuk menyaksikan kembali penyerang lokal mencetak banyak gol di Liga 1 Indonesia berpeluang besar sulit terwujud. Mayoritas klub-klub Indonesia bergantung pada juru gedor impor agar mampu bersaing demi menjadi tim terbaik di akhir kompetisi edisi 2023-2024.
Menjelang dua pekan sepak mula musim 2023-2024 yang bakal digelar pada Sabtu (1/7/2023), sebanyak delapan klub telah mendatangkan 10 penyerang tengah asing baru. Dua klub, yakni Borneo FC dan Arema FC, mendaratkan dua pemain depan.
Tim ”Pesut Etam”, julukan Borneo, merekrut Jelle Goselink (Belanda) dan Win Naing Tun (Myanmar). Adapun Arema FC, yang akan bermarkas di Bali selama musim 2023-2024, berharap bisa membenahi produktivitas tim dengan merekrut Charles Lokolingoy (Australia) dan Gustavo Almeida (Brasil).
Enam tim lain yang telah memperkenalkan penyerang asing baru adalah Persikabo 1973 yang mendatangkan Marcelo Barbosa (Brasil), Dewa United dengan Alex Martins (Brasil), PSM Makassar merekrut Adilson Silva (Portugal), Persik Kediri mendaratkan Pedro Paulo (Brasil), PSIS Semarang dengan Paulo Gali Freitas (Timor Leste), serta Madura United yang mendatangkan Junior Brandao (Brasil).
Dari 10 nama itu, hanya Martins yang pernah berkiprah di Indonesia. Martins mencetak 11 gol untuk Bhayangkara FC ketika bergabung di putaran kedua Liga 1 2022-2023.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (Madura United) Annissa Zhafarina mengungkapkan, keputusan merekrut Brandao untuk menenuhi kebutuhan skuad terhadap penyerang tengah yang tajam. Selain itu, Brandao telah memenuhi kuota pemain asing tim ”Laskar Sape Kerrab”, sebutan Madura, dengan enam pemain asing yang terdiri dari lima pemain impor asal bebas dan satu pemain berpaspor Asia Tenggara.
”Kami berharap ia (Brandao) bisa memberikan performa yang apik di musim ini. Semoga ia segera dapat menyatu dengan rekan setimnya,” ujar Annissa dalam keterangan kepada media, Rabu (14/6/2023).
Serupa dengan Madura, Pelatih Borneo Pieter Huistra menggantungkan harapan besar kepada dua penyerang barunya. Huistra ingin Goselink dan Naing Tun bisa menjadi tandem yang tepat untuk Matheus Pato yang menyegel predikat pencetak gol terbanyak Liga 1 musim lalu dengan 25 gol.
Paling utama, saya ingin membantu pemain asing baru kami bisa segera beradaptasi, terutama dengan cuaca dan gaya bermain tim.
”Paling utama, saya ingin membantu pemain asing baru kami bisa segera beradaptasi, terutama dengan cuaca dan gaya bermain tim. Adaptasi adalah kunci bagi pemain asing untuk mampu berprestasi,” kata Huistra.
Hingga Rabu, sebanyak 14 kontestan Liga 1 telah memiliki penyerang asing. Bahkan, tujuh klub di antaranya memiliki dua pemain asing yang bisa mengisi posisi penyerang tengah, yaitu PSM, Persib Bandung, Borneo, Madura, Persik Kediri, Arema, dan PSIS.
Sementara itu, empat tim lain belum memanfaatkan kuota pemain asing untuk merekrut penyerang impor. Mereka adalah RANS Nusantara, Bhayangkara FC, Persija Jakarta, dan Bali United. Khusus untuk Bali, mereka masih bergantung kepada penyerang naturalisasi, Ilija Spasojevic.
Jaminan gol
Kehadiran striker asing sudah menjadi budaya bagi klub-klub Liga 1. Penyerang asal Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika telah terbukti bisa menghadirkan jaminan gol bagi timnya.
Sejak 2014, enam edisi terakhir kompetisi kasta tertinggi di Indonesia dikuasai oleh penyerang asing yang menerima trofi sepatu emas pada akhir musim. Emmanuel Kenmogne (Persebaya), Sylvano Comvalius (Bali), Aleksandar Rakic (PS Tira), Marko Simic (Persija), Spasojevic (Bali), dan Pato (Borneo) adalah penyerang yang silih berganti menguasai daftar top scorer.
Jika merunut sejarah Liga Indonesia yang dimulai pada 1994, sejatinya cuma lima penyerang lokal yang bisa berada di puncak daftar pencetak gol terbanyak dalam satu musim. Mereka adalah Peri Sandria (1994), Kurniawan Dwi Yulianto (1998), Bambang Pamungkas (2000), Ilham Jaya Kesuma (2002, 2004), dan Boaz Solossa (2009, 2011, 2013).
Pada Liga 1 2022-2023, sebanyak 17 pemain bisa mencatatkan minimal 10 gol dalam satu musim kompetisi. Dari daftar itu, Ramadhan Sananta menjadi satu-satunya penyerang asli Indonesia yang masuk dalam daftar pemain tersubur. Ramadhan mencetak 11 gol dari 24 laga untuk membantu PSM menjadi juara.
Sementara itu, sebanyak 16 pemain lainnya adalah pemain asing atau bukan pemain didikan tim lokal, termasuk Spasojevic dan Beto Goncalves yang sudah menjalani naturalisasi. Tujuh dari 16 pemain itu berposisi sebagai penyerang murni.
Meski disesaki persaingan dengan penyerang asing dan naturalisasi, Ramadhan Sananta tidak gentar. Pemain berusia 20 tahun itu akan menjadi ujung tombak baru bagi Persis Solo yang menargetkan bisa bersaing di papan atas pada Liga 1 2023-2024.
Ramadhan, yang mencetak lima gol di SEA Games 2023, sudah unjuk gigi dengan mencetak satu gol ketika Persis menjalani laga uji coba kontra Barito Putera. Duel yang berakhir imbang, 1-1, itu digelar di Stadion Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (13/6/2023).
”Saya harus lebih fokus dan bekerja keras untuk menghadapi tantangan di depan. Saya bertekad memberikan performa terbaik di sesi latihan dan setiap diberi kesempatan bertanding,” kata Ramadhan yang mengenakan nomor punggung 99 bersama ”Laskar Sambernyawa”.
Selain Ramadhan, harapan bersinarnya penyerang lokal muda di musim 2023-2024 juga berada di pundak Hokky Caraka (PSS Sleman), Taufik Hidayat (Bali United), serta ”si anak hilang” Bagus Kahfi yang kembali ke Barito Putera setelah durasi kontrak bersama tim Yunani, Asteras Tripoli, habis.