Pembukaan Piala Dunia U-17 2023 di JIS, Penutupan di Manahan
Piala Dunia U-17 2023 bakal digelar di Jakarta, Bandung, Surakarta, dan Surabaya. Di luar persiapan turnamen, PSSI berupaya meningkatkan kualitas tim U-17 Indonesia dengan melakukan latihan di Jerman.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Rabu (5/7/2023). Stadion itu telah dipasikan menjadi lokasi pembukaan Piala Dunia U-17 2023 dengan sejumlah perbaikan.
JAKARTA, KOMPAS – Jelang 100 hari pembukaan Piala Dunia U-17 2023, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dan FIFA sepakat untuk menunjuk empat kota sebagai penyelenggara turnamen internasional junior itu. Secara umum, perbaikan rumput stadion dan lapangan latihan menjadi perhatian utama FIFA agar segera dibenahi Pemerintah Indonesia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan Stadion Internasional Jakarta (JIS) di Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung (Jawa Barat), Stadion Manahan di Surakarta (Jawa Tengah), serta Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya (Jawa Timur) sebagai lokasi pertandingan 52 laga Piala Dunia U-17 2023 yang bakal berlangsung 10 November hingga 2 Desember.
Untuk pembagian 24 kontestan di dalam enam grup, Stadion Internasional Jakarta dan Stadion Si Jalak Harupat akan menyelenggarakan dua grup. Kemudian, Stadion Manahan dan Gelora Bung Tomo masing-masing mendapatkan jatah menyelenggarakan satu grup.
“Pembukaan berlangsung di Jakarta, lalu semifinal dan final bakal dilaksanakan di Solo. Tim nasional Indonesia akan memainkan fase grup di Jakarta,” ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/8/2023) malam.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Rabu (5/7/2023). Stadion itu terpilih menjadi salah sau arena Piala Dunia U-17 2023, namun membutuhkan perbaikan ataupun peningkatan agar dapat memenuhi standar FIFA.
Penunjukkan empat stadion serupa dengan edisi terakhir Piala Dunia U-17 di Brasil 2019. Kala itu, Brasil menyiapkan empat stadion di tiga kota, yakni Brasilia, Goiania, dan Cariacica.
Erick menambahkan, akibat ketersediaan anggaran dan logistik serta waktu persiapan yang mepet, Piala Dunia U-17 difokuskan di Pulau Jawa. Alhasil, Stadion Jakabaring di Palembang (Sumatera Selatan) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar (Bali), yang telah direnovasi untuk Piala Dunia U-20 lalu, tidak akan menyelenggarakan turnamen yunior itu.
Membenahi JIS
Erick mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Pemerintah Daerah DKI Jakarta, telah sepakat untuk membenahi JIS agar memenuhi standar menyelenggarakan turnamen FIFA.
“Kami berkoordinasi dan berusaha maksimal untuk melakukan pembenahan. Jakpro (PT Jakarta Propertindo) akan membenahi rumput, Kementerian PUPR berencana menyiapkan dua titik penyeberangan (akses masuk stadion), lalu Jasamarga dari Kementerian BUMN akan membuat akses dari jalan tol,” ucap Erick.
Erick menegaskan, pihaknya juga mengejar waktu untuk berkomunikasi dengan empat pemerintah daerah tuan rumah demi menandatangani host city agreement yang diminta oleh FIFA. Targetnya, jaminan tuan rumah itu akan tersedia sebelum tim FIFA melakukan inspeksi final pada 26 Agustus mendatang.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengungkapkan, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait akan melakukan rapat, pekan ini, untuk membahas persiapan Piala Dunia U-17. Rapat itu tidak hanya membahas persiapan dan kebutuhan arena turnamen, tetapi juga memastikan komitmen kepala daerah kota penyelenggara untuk menyukseskan turnamen FIFA perdana di Indonesia itu.
Dengan pelaksanaan dua grup, maka Jakarta dan Bandung perlu menambah setidaknya dua lapangan latihan untuk menunjang delapan tim yang akan bermarkas di dua kota itu. Kandidat lapangan latihan tambahan, selain yang telah disiapkan untuk Piala Dunia U-20 lalu, juga telah dikunjungi FIFA pada inspeksi perdana pada Sabtu (29/7/2023) lalu hingga Selasa (1/8/2023).
Kementerian PUPR juga perlu membenahi seluruh rumput lapangan di empat stadion dan lapangan latihan. Kualitas rumput yang buruk menjadi catatan utama FIFA dari hasil inspeksi perdana ke Indonesia untuk Piala Dunia U-17.
Di Jakarta, FIFA telah melihat Stadion Soemantri Brodjonegoro dan Lapangan Aldiron sebagai lapangan latihan tambahan. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan Lapangan ABC dan Stadion Madya di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Sejumlah perwakilan FIFA tengah mengecek kondisi stadion untuk persiapan Piala Dunia U-17 2023, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (1/8/2023).
Adapun untuk lapangan latihan tambahan di Bandung ialah Lapangan Institut Teknologi Bandung, Stadion Arcamanik, dan Lapangan Batununggal. Ketiga lapangan itu bakal melengkapi tiga lapangan yang telah direnovasi Kementerian PUPR, yaitu Lapangan Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Lapangan Universitas Padjajaran, dan Lapangan Sidolig.
Sementara Surakarta dan Surabaya tetap dengan satu stadion dan empat lapangan latihan penunjang. Lapangan itu diperuntukkan untuk masing-masing tim kontestan yang akan bertanding di dua kota itu.
Masalah rumput
Selain penambahan lapangan latihan, Kementerian PUPR juga perlu membenahi seluruh rumput lapangan di empat stadion dan lapangan latihan. Kualitas rumput yang buruk menjadi catatan utama FIFA dari hasil inspeksi perdana ke Indonesia untuk Piala Dunia U-17.
“Beberapa lapangan ketika persiapan Piala Dunia U-20 memang sudah lolos (standar FIFA). Akan tetapi, setelah rutin dipakai, rumput lapangan mengalami kerusakan. FIFA meminta perlu ada perbaikan total untuk rumput,” tutur Erick.
Saprudin Bustomi, Manajer Proyek Supreme Committee for Delivery and Legacy Qatar (SC) yang menangani rumput di delapan stadion Piala Dunia Qatar 2022, mengatakan, perawatan rumput untuk lapangan sepak bola perlu dilakukan secara instensif. Rumput rusak, yang ditunjukkan dengan menguning atau mengering, tambahnya, disebabkan oleh kurangnya perawatan.
“Perawatan itu harus dilakukan berkala dengan tujuan pencegahan dan perbaikan ketika ada kerusakan. Ada lima hal yang menjadi penyebab rumput rusak, seperti kekurangan air, kekurangan atau kelebihan kadar nitrogen, kekurangan zat besi atau nutrisi mikro, serangan jamur, dan serangan hama,” ujar Saprudin.
Ketika turnamen sudah berjalan, ia menuturkan, selain perawatan untuk mencegah kerusakan rumput itu, rumput di lapangan pertandingan juga perlu dipotong minimal tiga kali sepekan untuk menjaga ukuran rumput agar sesuai standar. Pada Piala Dunia Qatar 2022, ukuran rumput di seluruh stadion dan lapangan latihan berkisar antara 1,5 hingga 2 sentimeter (cm).
Persiapan tim
Selain arena pertandingan, PSSI juga telah menyiapkan tim U-17 Indonesia. Pelatih Tim U-17 Indonesia Bima Sakti telah memulai pemusatan latihan di Bali, awal pekan ini, dengan membawa 34 pemain.
LAILY RACHEV - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya terhadap proses seleksi tim nasional sepak bola U-17 Indonesia yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 12 Juli 2023. Menurut Presiden, proses seleksi tersebut memberikan kesempatan kepada anak-anak muda di seluruh Tanah Air untuk ikut serta dalam Piala Dunia U-17.
PSSI mengagendakan dua laga uji coba kontra tim U-17 Barcelona (Spanyol) dan tim U-17 Kashima Antlers (Jepang). Pada akhir Agustus, tim itu akan menjalani laga ekshibisi menghadapi tim U-17 Korea Selatan sebelum berangkat ke Jerman untuk menjalani pemusatan latihan selama dua bulan. Selain latihan, tim "Garuda Muda" juga bakal menjalani turnamen mini di Jerman.
Tidak hanya 34 pemain, PSSI juga akan mengirimkan 42 pemain hasil seleksi di 12 kota, yang berlangsung selama Juli lalu, ke Bali pada 15 Agustus mendatang. Dari 42 pemain itu, terdapat dua pemain diaspora asal Australia dan Perancis. Alhasil, sebanyak 76 pemain akan bersaing untuk membela Garuda Muda di Piala Dunia U-17.
“Tim yang dikirim ke Jerman diharapkan skuad final untuk Piala Dunia U-17. Untuk susunan dan jumlah pemain yang dibawa menjadi kewenangan pelatih,” kata Erick.