Sejak cedera humerus di awal musim 2020, Marc Marquez terseret ke masa suram. Dia menjalani musim tersulit dengan pemulihan cedera, dan musim ini mendapati musim terburuknya dengan tidak pernah finis balapan utama.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MADRID, KAMIS – Marc Marquez menjalani jeda musim panas balapan MotoGP 2023 dalam suasana muram. Juara dunia delapan kali di semua kelas itu, berada dalam momen terburuk di sepanjang kariernya, karena belum pernah finis dalam delapan balapan utama musim ini. Bahkan, dalam dua balapan terakhir sebelum libur balapan, di Sachsenring dan Assen, Marquez mengundurkan diri karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk memacu motor MotoGP. Itu karena Marquez terlalu sering kecelakaan saat berusaha mencari celah pengendalian Honda RC213V yang musim ini sulit dibaca.
Kesulitan mengendalikan motor Honda itu sebenarnya sudah lama terjadi, hampir satu dekade terakhir. Pebalap tim Repsol Honda, selain Marc Marquez, yang mampu kompetitif dengan motor itu hanya Dani Pedrosa. Dia mampu meraih kemenangan, tetapi tidak cukup konsisten untuk mengumpulkan poin dalam persaingan juara.
Pebalap lainnya seperti Jorge Lorenzo, Alex Marquez, dan Pol Espargaro, kesulitan menemukan kunci pengendalian motor Honda. Bahkan, Lorenzo pensiun dengan catatan yang muram. Alex Marquez yang sempat merasakan finis di posisi kedua saat di Repsol Honda, akhirnya juga tenggelam dalam nestapa performa saat di tim satelit LCR Honda. Alex Marquez baru menemukan kegembiraan balapan saat pindah ke Gresini Racing-Ducati pada musim ini. Dia mampu tampil solid meskipun masih dalam fase adaptasi dengan Desmosedici GP.
Nasib Pol Espargaro juga mengenaskan, setelah sempat mengawali musim 2022 dengan finis di posisi kedua dalam balapan pembuka di Losail, Qatar. Performa itu ternyata semua, karena dalam seri-seri berikutnya, Espargaro kehilangan kecepatan karena tidak menemukan feeling pengendalian, terutama pada front end. Espargaro pun akhirnya kembali ke keluarga KTM, dengan menjadi pebalap tim Gasgas Tech3.
Daftar pebalap papan atas yang kesulitan beradaptasi dengan motor Honda semakin panjang dengan hadirnya Joan Mir dan Alex Rins. Mir, juara MotoGP 2020, musim ini baru sekali finis dalam balapan utama, di Portimao. Dia juga sering terjatuh hingga mengalami cedera dan absen sejak seri Italia.
Rins yang membela LCR Honda, juga masih naik turun performanya. Dia sempat membuat kejutan dengan memenangi balapan seri Amerika, tetapi kemudian kesulitan mengulang performa di COTA itu. Rins pun tidak pernah finis dalam balapan utama sejak kemenangan itu. Dia juga tidak balapan sejak seri Italia karena cedera.
Kondisi ini semakin pelik bagi Honda, karena pebalap andalan mereka, Marc Marquez, yang biasanya mampu menemukan celah menjinakan RC213V, juga terpuruk. Kondisi ini menuntut Honda untuk merunut penyebab motor mereka tidak bisa dikendalikan oleh para pebalap papan atas, selain Marquez.
"Itu telah terlihat dalam beberapa tahun ini, para pebalap hebat seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, adik saya Alex Marquez, Pol Espargaro, Joan Mir, pernah menjalani balapan di sini dan tidak ada yang meraih hasil yang diharapkan di tim Repsol Honda. Dan itulah di mana anda harus menelusuri mengapa," ungkap Marquez dikutip media Spanyol AS.
"Anda tidak bisa menyembunyikan kenyataan. Seperti saya tidak menyembunyikan kenyataan ketika saya cedera dan mengatakan bahwa dengan motor itu anda bisa melakukan lebih, tetapi saya memiliki keterbatasan. Tugas saya di dalam tim adalah berusaha dan terus bekerja untuk menyediakan informasi sebanyak mungkin dan karena itu perlu berusaha mengeluarkan seluruh performa di setiap situasi," jelas juara enam kali MotoGP itu.
Menurut Marquez, dirinya tiba di Portimao dengan salah satu pramusim terbaik saya. "Salah satu yang paling stabil di semua aspek yang saya miliki, dan pada saat saya merasa begitu kuat, maka saya berusaha mengabaikan kenyataan itu dan berusaha melawan semua yang meragukan. Dan itulah yang saya lakukan. Saya mengawali dengan antusiasme sangat besar, saya mengambil resiko besar dan oleh karena itu sering sekali terjatuh, hanya dalam empat bulan saya mengalami banyak cedera," ungkap Marquez.
"Saya perlu berhenti, membangun kembali diri saya secara fisik dan mental karena saya dalam salah satu momen terburuk dalam karier olahraga saya, membebaskan diri dari cedera," pungkas Marquez.