Pebalap motokros Indonesia, Delvintor Alfarizi, memetik pelajaran penting dari kecelakaan yang dia alami dalam sesi latihan bebas kelas MX2 dalam ajang MXGP seri Lombok. Trek yang sangat teknikal memerlukan kepresisian.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS – Sirkuit MXGP Lombok yang sangat teknikal membuat para pebalap kelas MX2 dan MXGP perlu menyesuaikan gaya membalap mereka untuk bisa mencetak waktu putaran kompetitif. Sirkuit yang mengadopsi karakter lintasan pump track BMX ini tidak bisa dilewati dengan tancap gas, tetapi perlu kepresisian waktu untuk memasuki tikungan dan melewati rintangan. Jika terlalu kencang, pebalap akan kehilangan momentum dan bisa berujung kecelakaan, seperti yang dialami oleh pebalap Indonesia, Delvintor Alfarizi, yang membela tim JM Racing Astra Honda.
Delvintor mengawali sesi latihan bebas, Sabtu (1/7/2023), dengan cukup solid. Dia berada di rombongan depan bersama dengan pebalap Gasgas MX2, Andrea Adamo. Sesi ini merupakan kesempatan pertama bagi para pebalap untuk beradaptasi dengan karakter trek. Mereka pun terus menaikan pace seiring sesi latihan yang berlangsung dalam kondisi gerimis.
”Kondisi trek sedikit basah karena semalam hujan, dan saat latihan juga masih gerimis. Tetapi, tanah di trek ini bagus banget karena tidak terlalu menyimpan air, jadi tidak terlalu basah, meskipun tadi juga hujan saat latihan,” ucap Delvintor.
”Saat latihan bebas tadi sebenarnya sudah enak banget, tetapi menjelang finis pada satu rintangan sedikit oleng, ini karena trek masih baru banget, jadi banyak tanah-tanah yang menggumpal, kemudian oleng dan menabrak spanduk di tepi sirkuit, tetapi kondisi saya aman. Siku kiri lecet biasa saja,” lanjut pebalap binaan Astra Honda Motor itu.
Motor sekarang masih ’disiapin’ karena ada sedikit yang bengkok karena jatuh itu, tetapi bakal siap untuk sesi ’time practice’.
”Motor sekarang masih disiapin karena ada sedikit yang bengkok karena jatuh itu, tetapi bakal siap untuk sesi time practice,” kata pebalap yang akrab disapa Adel itu.
Dia mengakui bahwa trek MXGP Lombok ini menuntut kepresisian untuk memasuki tikungan dan melewati rintangan. Jika tidak, pebalap akan kehilangan banyak waktu karena keluar lintasan balap atau kecelakaan seperti yang dia alami. Adel menyelesaikan sesi latihan bebas di posisi ke-17 dari 20 pebalap.
”Benar sekali, dari sisi trek, ini lebih teknikal dibandingkan dengan di Sumbawa yang lebih terbuka dan lebar. Tetapi, di sini benar-benar teknikal, jadi harus disiapkan benar-benar timing untuk berbelok dan melompat, semuanya harus sempurna. Kalau tidak, ya, akan seperti tadi (terjatuh). Jadi, harus benar-benar diperhatikan momentum untuk masuk tikungan dan melewati rintangan,” kata pebalap berusia 21 tahun itu.
Sesi latihan bebas kelas MX2 dipuncaki oleh pebalap Gasgas, Simon Laengenfelder, disusul oleh pebalap Yamaha, Jago Geerts, serta dua pebalap KTM, Sacha Coenen dan Liam Everts. Sementara pemuncak klasemen sementara, Adamo, berada di posisi ke-9 terpaut hingga 2,190 detik dari waktu putaran terbaik Laengenfelder. Delvintor di posisi ke-17 dan terpaut hingga 10,828 detik dari pebalap tercepat.
Di kelas MXGP, pebalap Yamaha, Jeremy Seewer, menjadi pebalap tercepat dengan waktu terbaiknya 1 menit 53,154 detik, diikuti oleh pebalap tim Ship to Cycle Honda, Valentin Guillod; pebalap Kawasaki, Romain Febvre; serta Glenn Coldenhoff yang juga membela Yamaha. Pemuncak klasemen MXGP, pebalap Gasgas, Jorge Prado, berada di posisi keenam, terpaut 1,117 detik dari peringkat kelima pebalap tim Gebben van Venrooy Yamaha, Calvin Vlaanderen. Sementara selisih antara Prado dan Seewer mencapai 2,454 detik.
Para pebalap akan menjalani sesi berikutnya, time practice, di mana catatan waktu dihitung untuk menentukan posisi start saat balapan kualifikasi yang akan berlangsung pada Sabtu ini. Balapan kualifikasi akan bergulir mulai pukul 15.05 WITA untuk kelas MX2, dan pukul 16.00 WITA untuk kelas MXGP.