Legenda hidup motokros dunia, Antonio Cairoli, menilai trek MXGP seri Lombok sangat berbeda dibandingkan dengan trek-trek pada umumnya. Karakter lintasan yang mirip ”pump track” BMX itu juga akan menguras fisik pebalap.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MATARAM, KAMIS — Sirkuit motokros Selaparang di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dinilai juara dunia motokros sembilan kali, Antonio Cairoli, sangatlah teknikal dan akan menguras fisik para pebalap. Kondisi itu memerlukan pendekatan berbeda dari para pebalap untuk menghemat tenaga saat menjalani Kejuaraan Dunia Motokros atau MXGP seri Lombok pada 1-2 Juli 2023. Para pebalap pun penasaran dengan trek baru itu dan tak sabar mencobanya pada sesi latihan pertama, Sabtu (1/7/2023), mulai pukul 10.45 WITA.
Cairoli, yang kini menjadi manajer tim pabrikan KTM, mengamati lintasan di eks Bandara Selaparang itu bersama pebalap kelas MX2, Sacha Coenen. Mereka berjalan menyusuri lintasan sepanjang 1,6 kilometer dengan 16 tikungan itu pada Kamis (29/6/2023) sore. Kondisi trek itu membuat Cairoli perlu menyiapkan strategi berbeda. Alasannya, karakter trek itu sangat berbeda dibandingkan dengan sirkuit lain pada umumnya.
”Trek ini sangat berbeda, lain dibandingkan dengan trek-trek yang biasanya kami gunakan untuk balapan. Banyak gelombang, gundukan-gundukan kecil. Mungkin, menurut pendapat saya, agak terlalu banyak. Akan tetapi, kita lihat pada Sabtu saat latihan pertama. Kami akan mendapat gambaran yang lebih jelas,” ujar Cairoli.
Sirkuit Selaparang didesain oleh master track kelas dunia asal Selandia Baru, Greg Atkins. Dia mengadopsi lintasan pump track sepeda BMX ke trek motokros di Lombok tersebut untuk menyiasati lahan yang berbentuk persegi panjang. Adapun lahan trek motokros pada umumnya berbentuk kotak. Atkins membangun trek di Lombok tersebut bersama rekannya, Gabi Villada (mantan freestyler profesional).
”Saya menyebut trek ini dengan giant pump track yang biasa untuk trek BMX. Jika menguasai teknik bersepeda, Anda akan bisa melalui ini dengan baik. Dahulu, ada pebalap motokros, Gautier Paulin, yang pernah menjadi pebalap penuh di Kejuaraan Dunia BMX dan menjadi juara dunia. Dia menguasai teknik luar biasa yang tak bisa dilakukan para pebalap lainnya yang berasal dari dasar dia, yaitu di sepeda BMX. Jadi, trek ini akan sangat cocok baginya karena dia bisa melakukan banyak hal yang biasa dia lakukan dengan sepeda BMX,” ungkap Atkins, Selasa lalu.
Saya belum tahu akan mengharapkan apa dari balapan di Lombok karena itu trek yang sungguh baru dan belum tahu karakternya seperti apa. Saya berharap kami bisa menikmati balapan di sana. (Jorge Prado)
Trek Selaparang punya tingkat kesulitan tinggi dan menguras tenaga karena sangat dekatnya jarak antar-rintangan. Bahkan, di beberapa bagian trek itu, rintangan berada tepat di titik masuk tikungan. Jarak antar-tikungan juga dekat. Maka, pebalap akan sering melakukan pengereman keras dan memindahkan bobot tubuh dari satu sisi ke sisi lain untuk memasuki tikungan. Nyaris tidak ada ruang bagi pebalap untuk ”menarik napas” di trek.
Kekuatan fisik
Cairoli juga menilai, Sirkuit Selaparang sangat menuntut kekuatan fisik para pebalap untuk menyelesaikan waktu balapan 30 menit plus dua putaran dalam dua balapan pada Minggu (2/7/2023). Selain itu, mereka juga akan bersaing dalam balapan kualifikasi yang memperebutkan setengah poin balapan utama dalam waktu 20 menit plus dua putaran pada Sabtu.
”Trek ini sangat menuntut fisik, sangat berat untuk tubuh. Jadi, sangat penting untuk memiliki fisik yang bugar karena trek ini akan membuat Anda sangat lelah,” ujar Cairoli.
Para pebalap MX2 dan MXGP akan mengamati trek itu pada Jumat dalam sesi track walk. Sesi itu menjadi kesempatan bagi pebalap untuk memperkirakan jalur balapan serta menentukan pendekatan yang akan dipakai saat balapan.
Penasaran
Skenario yang disusun bersama tim akan diuji dalam dua sesi latihan serta time practice pada Sabtu. Para pebalap pun penasaran dengan trek baru tersebut yang baru mereka lihat dari foto-foto.
”Selalu keren menjadi orang pertama yang akan balapan di setiap arena. Yang satu ini, di Lombok, sepertinya akan menyenangkan. Saya sudah melihat beberapa foto. Jadi, masih sulit untuk mengatakan (karakter trek) hingga kami benar-benar melintasi trek itu. Akan tetapi, kami sangat bersemangat menjalani akhir pekan ini,” ujar Ruben Fernandez, pebalap tim HRC.
Romain Febvre, pemenang MXGP seri Sumbawa, juga penasaran dengan karakter Sirkuit Selaparang yang baru bagi semua pebalap. Dia berharap bisa meraih hasil bagus di trek itu, seperti halnya di Samota.
”Saya tidak tahu harus mengatakan apa karena kami belum pernah ke sana. Jadi, ini akan menjadi kejutan bagi kami,” ungkap pebalap tim pabrikan Kawasaki itu.
Jorge Prado, pebalap yang memuncaki klasemen MXGP, juga menantikan kesempatan memacu motornya di Sirkuit Selaparang. Dia pun belum bisa menentukan ekspektasinya dalam balapan nanti.
”Saya belum tahu akan mengharapkan apa dari balapan di Lombok karena itu trek yang sungguh baru dan belum tahu karakternya seperti apa. Saya berharap kami bisa menikmati balapan di sana,” ujar Prado yang kini berada di puncak klasemen MXGP dengan koleksi 505 poin.