Pebalap tim HRC, Ruben Fernandez, termotivasi meraih hasil lebih baik pada MXGP seri Lombok, setelah tampil kurang solid di Sumbawa, akhir pekan lalu. Fernandez juga penasaran dengan trek Lombok yang dia lihat dari foto.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MATARAM, KAMIS - Ruben Fernandez bertekad meraih hasil lebih baik dalam Kejuaraan Dunia Motokros atau MXGP seri Lombok, 1-2 Juli 2023, dibandingkan dengan pencapaiannya di Samota, Sumbawa, akhir pekan lalu. Pebalap tim HRC itu finis di posisi kelima dan keenam dalam balapan MXGP seri Sumbawa karena mengalami gangguan arm pump.
Saat itu, dia pun gagal mengulang pencapaian musim 2022, yaitu ketika bisa berdiri di podium di Samota. Akhir pekan ini, dalam balapan di Sirkuit Selaparang, Mataram, Lombok, Fernadez bertekad meraih hasil maksimal.
Peluang meraih podium, bahkan kemenangan, sangat terbuka di Lombok karena trek itu sama sekali baru. Semua pebalap belum mengenal karakternya. Lintasan yang didesain oleh master track asal Selandia Baru, Greg Atkins, itu sudah dipelajari oleh para pebalap, termasuk Fernandez, melalui foto dan video.
Trek Lombok sangat berbeda dibandingkan dengan Sumbawa karena lebh sempit dan rapatnya jarak antar-rintangan. Atkins menyebut trek di eks Bandara Selaparang itu sebagai giant pump track karena menjadi versi besar dari lintasan BMX untuk diadopsi menjadi lintasan motokros.
Karakter trek yang baru itu membuat Fernandez termotivasi untuk memaksimalkan sesi latihan pada Sabtu (1/7) guna mendapatkan feeling pengendalian serta setelan motor yang tepat. Dia juga merasa segar setelah menikmati alam Lombok, terutama di dekat lokasi menginap di kawasan Pantai Senggigi.
"Bagus kami memiliki balapan lagi akhir pekan ini karena itu memberi saya kesempatan langsung untuk tampil lebih baik di depan para penggemar di Indonesia," ungkap Fernandez, Kamis (29/6).
"Kami memiliki keseruan beberapa hari ini, melihat hal-hal yang menarik di Lombok dan sekitarnya, tetapi saya menantikan kembali berkendara, terutama karena ini merupakan trek baru," ujar pebalap asal Spanyol itu kemudian.
"Selalu keren menjadi orang pertama yang balapan di setiap arena dan yang satu ini di Lombok sepertinya akan menyenangkan. Saya sudah melihat beberapa foto. Jadi, masih sulit untuk mengatakan (karakter trek itu) hingga kami benar-benar melintasi trek itu, tetapi kami sangat bersemangat menjalani akhir pekan ini," ungkap Fernandez.
Sirkuit MXGP Lombok memiliki panjang 1,6 kilometer dengan 16 tikungan. Trek ini sangat menantang. Jarak antar-rintangan rapat, trek relatif sempit, serta punya tikungan-tikungan teknikal di mana untuk memasukinya diperlukan ketepatan ritme. Trek yang diadopsi dari pump track BMX ini menawarkan tantangan baru bagi para pebalap kelas dunia, termasuk Romain Febvre, Jorge Prado, dan Jeremy Seewer, yang meraih podium di Sumbawa.
"Saya menyebut trek ini dengan giant pump track yang biasa untuk trek BMX. Jika menguasi teknik bersepeda, Anda akan bisa melalui ini dengan baik. Dahulu, ada pebalap motokros Gautier Paulin yang pernah menjadi pebalap penuh di Kejuaraan Dunia BMX dan menjadi juara dunia. Dia menguasai teknik luar biasa yang tidak bisa dilakukan oleh pebalap lain yang berasal dari dasar dia di sepeda BMX," ungkap Atkins seusai memeriksa trek MXGP Lombok, Selasa (27/6).
Laju sepeda
Karakter utama pump track BMX adalah lintasan bisa dilalui dengan memanfaatkan momentum laju sepeda untuk melewati rintangan yang jaraknya berdekatan. Kondisi rintangan yang rapat itu membuat para pebalap BMX jarang mengayuh dan cukup dengan memompa sepeda untuk mendapatkan momentum kecepatan. Kondisi ini berbeda dengan trek normal BMX di mana jarak rintangan berjauhan sehingga perlu kayuhan.
Konsep itu diterapkan di Sirkuit MXGP seri Lombok oleh Atkins untuk memaksimalkan kondisi lahan yang relatif sempit serta datar di bekas Bandar Udara Selaparang, Mataram. Para pebalap kelas MX2 dan MXGP akan jarang membuka gas hingga limit karena tidak ada lintasan yang panjang dan menuntut tenaga mesin yang besar seperti trek Samota di Sumbawa.
Trek di Lombok ini lebih menuntut teknik berkendara tingkat tinggi untuk memanfaatkan tendangan torsi motor motokros untuk mendapatkan ritme momentum guna melewati rintangan yang berdekatan serta tikungan-tikungan yang tehnikal. Balapan MXGP seri Lombok akan berlangsung pada 1-2 Juli 2023.
Tantangan trek MXGP Lombok ini diharapkan oleh General Manager HRC MXGP Marcus Pereira de Freitas membawa angin segar bagi Fernandez setelah balapan yang sedikit mengecewakan di Sumbawa.
"Dalam beberapa hari ini, tim bisa sedikit bersantai dan beristirahat setelah menempuh perjalanan panjang serta kemudian balapan di Sumbawa. Balapan di sana tidak berjalan dengan baik. Tidak seperti yang diharapkan Ruben, tetapi dia tetap dalam semangat bagus dan bertekad memperbaiki itu di Lombok," ungkap Pereira.
"Kami tidak tahu banyak mengenai trek, selain itu dibangun di atas bekas bandara. Jadi, kami tidak mengharapkan akan ada banyak perubahan elevasi, tetapi sebelumnya mereka (desainer lintasan) telah bekerja dengan baik di trek-trek datar lainnya. Jadi, ini seharusnya tetap menjadi akhir pekan yang bagus dan kami berharap akan banyak para penggemar Honda di Indonesia yang datang dam menyaksikan balapan," ujar Pereira.