Petik Pengalaman Berharga dari Argentina
Melawan Argentina menjadi kesempatan untuk mengukur kualitas tim nasional Indonesia. Informasi tentang Argentina sangat dijaga oleh PSSI. Itu demi menyajikan kenyamanan bagi juara Piala Dunia 2022.
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun tanpa diperkuat tiga pemain utama, yaitu Lionel Messi, Angel Di Maria, dan Nicolas Otamendi, tim nasional Argentina tetap akan memberikan pengalaman berharga bagi pemain Indonesia pada laga uji coba, Senin (19/6/2023) pukul 19.30 WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Skuad ”La Albiceleste” telah mendarat di Jakarta pada Jumat (16/3/2023) malam.
Mundari Karya, legenda timnas Indonesia, mengatakan, Argentina tanpa Messi, peraih tujuh trofi Ballon d’Or, tetap tim yang berpredikat nomor satu di dunia. Alhasil, kata Mundari, pemain Indonesia wajib fokus mempersiapkan diri dibandingkan memikirkan kondisi tim Argentina yang untuk pertama kali tampil di Jakarta.
Pemain-pemain timnas harus memanfaatkan dengan maksimal kesempatan bermain melawan tim juara dunia. Laga melawan Argentina juga menjadi momen untuk melihat di mana posisi Indonesia dalam peta sepak bola dunia.
”Pemain-pemain timnas harus memanfaatkan dengan maksimal kesempatan bermain melawan tim juara dunia. Laga melawan Argentina juga menjadi momen untuk melihat di mana posisi Indonesia dalam peta sepak bola dunia. Apakah kita berada dalam kategori contenders for the title (bersaing merebut gelar), challengers to the elite (penantang tim elite), atau competitor with aspirations (bersaing untuk tujuan tertentu)?” ujar Mundari yang dihubungi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Timnas Argentina Tidak Nyaman dengan Tur Asia
Selain itu, kata Mundari, yang merupakan anggota skuad Indonesia ketika jumpa Argentina di fase grup Piala Dunia U-20 Tokyo 1979, tim ”Garuda” juga bisa mendapat pelajaran penting untuk memahami keunggulan pemain Argentina dalam membaca permainan (reading the game).
”Pertandingan menghadapi Argentina juga menjadi kesempatan tepat bagi pemain kita mengukur mentalitas bertanding. Hal itu perlu diasah dengan pengalaman mengatasi situasi sulit, intens, dan kompetitif dalam sebuah pertandingan besar,” ujar Mundari yang mendapat tugas untuk menjaga Diego Maradona di Tokyo 1979. Kala itu, Indonesia tumbang, 0-5.
Pengawalan ketat
Sebanyak 24 pemain Argentina telah tiba di Jakarta pada Jumat malam setelah menempuh penerbangan 6,5 jam dari Beijing, China. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, tim asuhan Lionel Scaloni itu langsung mendapat pengawalan ketat ketika turun dari pesawat karena langsung dijemput dengan bus khusus untuk menuju ruang imigrasi.
Setelah menyelesaikan urusan keimigrasian, mereka menuju hotel yang lokasinya dirahasiakan di kawasan Jakarta Pusat. Selama berada di Ibu Kota, agenda publik La Albiceleste yang bisa diliput media adalah latihan resmi serta konferensi pers jelang laga yang diselenggarakan, Minggu (18/6/2023). Satu agenda lainnya adalah konferensi pers setelah pertandingan.
Baca juga: Jangan Menangis untuk Messi, Indonesia!
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, keamanan dan kenyamanan tim Argentina selama berada di Jakarta menjadi prioritas. Argentina pun tidak memiliki agenda di luar pertandingan, misalnya temu penggemar. Hal serupa juga dilakukan Enzo Fernandez dan kawan-kawan selama lima hari berada di Beijing.
”Semua yang berkaitan dengan Argentina bersifat confidential (rahasia). Kita harus membalas kepercayaan mereka,” ujar Erick.
Setelah laga melawan Australia, Kamis (15/6/2023) malam, Scaloni mengungkapkan, dirinya meminta tiga pemain senior tersebut untuk meninggalkan pemusatan latihan Argentina agar segera menikmati masa liburan jeda kompetisi.
Baca juga: Shin Tak Bebani Skuad ”Garuda”
”Mereka pantas mendapatkan liburan setelah menjalani musim yang panjang selama satu tahun terakhir,” ujar Scaloni dilansir laman Mundo Albiceleste.
Ketiga pemain itu meninggalkan Beijing menuju Barcelona, Spanyol, dengan satu pesawat pribadi yang telah disiapkan Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA). Messi berencana menikmati liburan di Argentina sebelum bersiap diperkenalkan tim barunya, Inter Miami, awal Juli.
Selama karier profesionalnya, Messi hanya satu kali tampil di Asia Tenggara ketika membela Barcelona untuk menghadapi timnas Thailand di Bangkok, Agustus 2013. Messi sempat pula ikut rombongan Barca ke Malaysia, Agustus 2013, lalu bergabung dengan skuad Argentina ke Singapura, Juni 2017, tetapi ia tidak bermain.
Asah kekuatan
Skuad Indonesia terus mempersiapkan diri jelang menghadapi juara Piala Dunia 2022 itu. Pelatih Shin Tae-yong mempersiapkan pertahanan yang kokoh untuk menghadapi Argentina.
Baca juga: Kedatangan Timnas Argentina dan Orientasi Pengembangan Sepak Bola Indonesia
Bermain bertahan dengan formasi 3-5-2 menjadi tipikal Indonesia di era Shin ketika menghadapi lawan yang memiliki kualitas lebih baik. Dengan formasi itu, tiga bek tengah menjadi pemain yang bertugas baku untuk berada di dalam kotak penalti dalam situasi bertahan, kemudian tetap bertahan di zona sendiri saat tim tengah menyerang.
Jordi Amat dan Elkan Baggott adalah dua bek tengah yang berpeluang besar main sejak menit pertama melawan Argentina. Kemampuan dan pengalaman Amat, yang menghabiskan mayoritas periode kariernya di Spanyol, menjadi bekal bagi Shin untuk menerapkan taktik pragmatis.
Adapun Baggott memiliki postur yang mumpuni untuk memenangi duel udara dengan pemain Argentina. Satu posisi bek tengah akan diperebutkan oleh Rizky Ridho dan Fachruddin Aryanto. Keduanya telah membuktikan bisa tampil apik dengan formasi tiga bek ketika tampil di kualifiasi Piala Asia 2023, Juni 2022.
Di lini tengah, tiga posisi gelandang tengah berpeluang ditempati oleh trio naturalisasi, yaitu Marc Klok, Ivan Jenner, dan Shayne Pattynama. Serupa dengan Amat, Pattynama juga tidak diturunkan Shin ketika skuad Garuda bermain imbang tanpa gol melawan Palestina, Rabu (14/6/2023), di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: PSSI Rilis Harga Tiket Indonesia Vs Argentina, Termurah Rp 600.000
Itu dilakukan Shin demi menjaga kebugaran Amat dan Pattynama untuk laga berat kontra Argentina. Sebab, kedua pemain itu sudah menjalani periode bermain yang padat di klub masing-masing.
Amat, misalnya, selalu bermain di 16 laga yang telah dijalani klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim di awal musim 2023-2024. Adapun Pattynama juga tidak tergantikan bagi Viking, klub Liga Utama Norwegia, karena tampil di 14 gim musim 2023.
Pattynama sudah tidak sabar untuk menjalani debut bersama Indonesia. Ia pun siap tampil di posisi mana pun yang dibutuhkan tim. Bersama Viking, Pattynama rutin tampil sebagai bek sayap kiri. Tetapi, dalam sesi latihan gim bersama timnas, ia bermain di posisi gelandang.
”Tanpa Messi, Argentina tetap tim kuat karena mereka juara dunia. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit sehingga kami harus bersiap untuk mengerahkan semua kemampuan terbaik,” kata Pattynama yang berusia 24 tahun.
Baca juga: Melawan Palestina, ”Garuda” Abaikan Lumbung Peluang
Dalam dua hari latihan persiapan melawan Argentina, Shin juga memberikan latihan khusus untuk sesi penyelesaian akhir. Pemain depan sayap, seperti Rafael Struick, Yakob dan Yance Sayuri, Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Dendy Sulistyawan, serta Stefano Lilipaly, disiapkan untuk menjalankan transisi menyerang cepat ketika menguasai bola.
”Saya pikir Argentina akan membuat kami bertahan total. Namun, kami bisa menciptakan peluang melalui serangan balik,” ujar Struick terkait kans Garuda.
Demi bisa menembus pertahanan Argentina, Shin mengasah permainan kombinasi operan pendek timnya. Juru taktik asal Korea Selatan itu juga menginstruksikan pemainnya untuk aktif melakukan pergerakan tanpa bola.