Indonesia mempersiapkan diri dengan maksimal jelang laga melawan Argentina. Sementara itu, Argentina memulai tur Asia dengan keunggulan 2-0 atas Australia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kurang dari 20 jam seusai menyelesaikan laga uji coba lawan Palestina, skuad tim nasional Indonesia sudah bersiap menghadapi Argentina di Jakarta, Kamis (15/6/2023) petang. Pelatih Indonesia Shin Tae-yong paham kualitas Argentina di atas anak asuhannya sehingga ia enggan menargetkan hasil tertentu pada laga yang akan berlangsung Senin mendatang itu.
Indonesia, yang menduduki peringkat ke-149 ranking FIFA, Juni ini, jauh di bawah Argentina, juara Piala Dunia Qatar 2022 sekaligus pemuncak ranking FIFA. Perbedaan kualitas yang tak seimbang itu membuat Shin langsung memboyong skuadnya ke Jakarta, Kamis pagi, setelah bermain imbang tanpa gol melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu malam.
”Argentina adalah tim yang sangat kuat. Saya hanya ingin memberikan instruksi kepada pemain untuk bermain baik,” ucap Shin sebelum memimpin latihan di Lapangan A Senayan, Jakarta, Kamis.
Sesi latihan itu digunakan untuk memulihkan kondisi sejumlah pemain yang menjadi pemain mula melawan Palestina. Syahrul Trisna, Asnawi Mangkualam, Rizky Ridho, Elkan Baggott, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Marc Klok, Ricky Kambuaya, Yakob Sayuri, Dimas Drajad, dan Rafael Struick hanya melakukan lari santai dan peregangan beralaskan matras senam.
Bek tengah Jordi Amat dan penyerang Dendy Sulistyawan juga hanya menjalani latihan pemulihan fisik. Setelah melakukan peregangan, Amat yang bermain di Johor Darul Ta’zim melakukan operan-operan panjang dengan asisten pelatih Cho Byung-kuk.
Sementara itu, 10 pemain lain yang memulai laga dari bangku cadangan di laga melawan Palestina bergabung dalam sesi latihan taktikal bersama asisten pelatih Nova Arianto. Kelompok pemain itu dibagi dua tim untuk menjalani latihan operan-operan cepat.
Dua kiper yang tidak bermain, yakni Reza Pratama dan Ernando Ari, juga menyantap menu latihan normal di bawah pengawasan pelatih kiper timnas, Kim Bong-soo. Dua kiper itu dilatih refleks, lalu akurasi operan jarak jauh.
Setelah menyelesaikan dua sesi latihan itu, Reza dan Ari berlatih operan pendek dan penempatan posisi untuk situasi build-up permainan. ”Setelah oper, bergerak untuk membuka ruang. Jangan diam,” kata Kim yang diterjemahkan oleh Yoo Jae-hoon, salah seorang anggota staf pelatih timnas.
Penyelesaian akhir
Tak ketinggalan, Shin kembali memberikan latihan khusus untuk situasi menyerang. Dua tim pemain cadangan itu diberi tugas berbeda. Satu tim menyerang ke arah gawang yang dijaga Reza atau Ari, lalu tim yang bertahan punya misi mengeluarkan bola dari kotak penalti dan menempatkan bola di tiga gawang mini di zona sepertiga tengah lapangan.
Meskipun tenang menyaksikan skuadnya berlatih, Shin menggelengkan kepala ketika beberapa pemain, di antaranya Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, atau Edo Febriansyah, salah melakukan operan yang membuat bola terlepas dari penguasaan timnya.
”Cari posisi kosong. Kalian harus tepat menentukan kapan minta bola. Setelah passing (mengoper) bergerak lagi,” kata Shin yang diperhatikan dengan saksama oleh pemainnya.
Proses menyerang menjadi perhatian Shin karena timnya gagal mencetak satu pun gol dari enam kreasi peluang tepat sasaran ke gawang Palestina. Selain masalah efektivitas, skuad ”Garuda” juga tampil inkonsisten karena kualitas menyerang menurun di babak kedua.
Argentina adalah tim yang sangat kuat. Saya hanya ingin memberikan instruksi kepada pemain untuk bermain baik.
Indonesia menghasilkan sembilan tembakan, dengan enam tembakan tepat sasaran, di paruh pertama. Kemudian, tim gagal menghasilkan satu tembakan tepat sasaran dari tiga tembakan yang dihasilkan seusai turun minum.
Hiburan Messi
Sementara itu, Argentina memetik kemenangan 2-0 pada laga uji coba melawan Australia di Stadion Pekerja, Beijing, China, Kamis malam. Lionel Messi diturunkan oleh Pelatih Argentina Lionel Scaloni sejak menit pertama.
Penampilan Messi memberikan hiburan bagi sekitar 65.000 penonton yang hadir di tribune stadion. Ketika laga baru berjalan 81 detik, Messi mencetak gol ke gawang Australia melalui sepakan pertamanya.
Pemain Inter Miami itu hanya membutuhkan lima sentuhan sebelum melepaskan tembakan melengkung dengan kaki kiri yang tidak bisa dijangkau Mathew Ryan, kiper Australia. Setiap Messi menguasai bola, para penonton langsung bergemuruh.
Messi juga menghibur penonton dengan aksi individunya. Ia mengecoh empat pemain Australia di sisi tengah lapangan pada menit ke-78. Atas aksi menawan itu, Messi disambut tepuk tangan meriah dan teriakan ”Messi, Messi, Messi” dari penonton.
Scaloni memainkan Messi selama 90 menit. Selain ”La Pulga”, pemain lain yang tampil penuh di Beijing adalah kiper Emiliano Martinez, Nahuel Molina, Cristian Romero, dan Marcos Acuna.
Gol kedua Argentina dicetak oleh pemain pengganti, German Pezzella, di menit ke-68. Pezzella memanfaatkan umpan lambung Rodrigo De Paul.
Melawan Australia, Scaloni menurunkan susunan pemain mula yang didominasi pemain andalannya di Qatar. Dari 11 pemain mula, hanya Nicolas Gonzalez yang bukan bagian dari skuad Argentina yang meraih trofi Piala Dunia 2022.
”Target saya adalah memberikan kesempatan bermain yang merata kepada semua pemain dan mencoba gaya bermain baru di tur Asia ini,” kata Scaloni, dilansir TyC Sports.
Pada menit ke-76, laga terhenti selama dua menit akibat seorang penonton turun ke lapangan untuk menghampiri Messi yang hendak melakukan eksekusi sepak pojok. Petugas keamanan stadion pun sigap menangkap penonton itu sebelum bisa mendekati La Pulga.
Skuad Argentina dijadwalkan menuju Jakarta, Jumat (16/6/2023) pagi. Menurut informasi yang beredar di Argentina, Messi tidak akan ikut ke Jakarta karena akan langsung pulang ke Barcelona untuk menjalani masa liburan jeda kompetisi.
Shin mengatakan, dirinya masih menunggu kabar terbaru terkait Messi pada laga melawan Indonesia. ”Saya tidak bisa menjawab apa-apa untuk kabar itu,” kata Shin.